Ketajaman Penglihatan Ikan Pancing Rawai

twin cone dan sel rod. Sel kon merupakan reseptor penglihatan untuk colour vision dan ketajaman penglihatan visual acuity, sedangkan sel rod hanya sensitif terhadap terang Matsuoka, 1999. Selanjutnya Gunarso 1985 mengatakan bahwa ada perbedaan morfologi antara sel kon dan sel rod, sel rod mempunyai segmen luar yang panjang sedangkan sel kon lebih pendek. Ikan yang memiliki pengikat sel kon yang sangat mencolok pada bagian dorsal retina mata, berarti ikan tersebut mempunyai keistimewaan untuk melihat ke arah bawah. Jenis-jenis ikan dasar atau jenis ikan yang hampir sepanjang hidupnya tinggal di daerah yang hampir tidak dicapai lagi oleh cahaya matahari umumnya hanya memiliki sel rod saja.

2.3.2 Ketajaman Penglihatan Ikan

Ketajaman penglihatan ikan adalah kemampuan ikan untuk melihat suatu objek pada garis lurus yang digambarkan dalam bentuk hubungan timbal balik yang diistilahkan dengan sudut pembeda terkecil Minimum Separable Angle. Dijelaskan pula bahwa sudut tampak minimum minimum visible angle dapat diukur dengan cara memperhitungkan jarak dari sasaran penglihatan menggunakan metode tingkah laku ikan. He, 1989 diacu oleh Geonita, 2004. Sedangkan Menurut Muntz diacu dalam Purbayanto 1999, ketajaman penglihatan pada hewan merupakan pengukuran secara terperincidetail dari kekuatan daerah pandangan. Hal tersebut diperlihatkan sebagai sudut pembeda terkecil minimum separable angle untuk membedakan dua sasaran penglihatan yang terdekat, yang dapat diukur melalui pengujian histologi. Ketajaman penglihatan tergantung pada dua faktor, yaitu pemisahan kekuatan dari lensa mata dan retina dimana kekuatan lensa menjadi semakin besar jika mempunyai fokus yang panjang. Kemampuan melihat objek di bagian retina mata tergantung pada kepadatan jumlah sel penglihatan Blaxter dan Jones, 1980 diacu dalam Geonita, 2004. Kepadatan sel kon akan tetap selama ikan hidup, dimana perubahan kekuatannya akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan lensanya. Daya penglihatan akan semakin tajam apabila hubungan antara panjang fokus lensa lebih tinggi daripada kepadatan sel konnya Tamura, 1957 diacu dalam Fitri, 2002. He 1989 diacu oleh Geonita 2004, berpendapat bahwa makin bertambahnya panjang tubuh ikan, maka akan semakin tinggi ketajaman penglihatannya dengan nilai sudut pembeda terkecil yang semakin kecil. Selanjutnya menurut Purbayanto 1999 diameter lensa mata ikan akan meningkat dengan bertambah panjangnya ukuran tubuh ikan, sementara itu kepadatan sel kon akan cenderung menurun dengan bertambah panjangnya tubuh ikan. Zhang dan Arimoto 1993 mengatakan ikan yang berukuran besar memiliki ketajaman penglihatan yang lebih tinggi dibandingkan ikan yang berukuran kecil, hal ini menunjukkan kemampuan yang sangat baik dari ikan tersebut dalam melihat dan membedakan objek yang berukuran kecil dan pada jarak yang lebih jauh.

2.3.3 Sumbu Penglihatan Ikan