6
permainan bola voli mini dalam penelitian ini dibantu dengan papan yang berukuran tebal 1 cm, panjang 30 cm, dan lebar 20 cm.
Dari uraian dan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan model pembelajaran penjasorkes yang lebih menyenangkan,
kreatif dan inovatif kedalam sebuah penelitian yang berjudul “Model Pembelajaran Teknik Dasar Passing Bawah dalam Bola Voli Mini melalui
Pendekatan Lingkungan Tanah Pekarangan Kosong pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalikangkung 01 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010 - 2011 ”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya “ Bagaimana model pembelajaran teknik dasar passing bawah dalam bola voli
mini melalui pendekatan lingkungan tanah pekarangan kosong pada siswa kelas V SD Negeri Kalikangkung 01 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Tahun
Pelajaran 2010- 2011 ? ”.
1.3 Tujuan Pengembangan
Adapun tujuan penelitian ini untuk menghasilkan pengembangan model pembelajaran teknik dasar passing bawah dalam bola voli mini melalui
pendekatan lingkungan tanah pekarangan kosong pada siswa kelas V SD Negeri Kalikangkung 01 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010-2011.
1.4 Spesifikasi Produk
7
Produk yang diharapkan melalui penelitian ini adalah pengembangan model pembelajaran yang berupa modifikasi pada prasarana yang digunakan
untuk memberikan materi teknik dasar passing bawah dalam bola voli mini melalui pendekatan lingkungan tanah pekarangan kosong pada siswa kelas V SD
Negeri Kalikangkung 01 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Modifikasi pengembangan tersebut meliputi ukuran, berat, lapangan, dan peralatan yang
digunakan yaitu berat bola voli mini dan tinggi net tanpa mengenyamping hakikat teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voli mini.
Produk yang dihasilkan diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan pihak sekolah, diantaranya : 1 sebagai wacana bagi guru penjasorkes untuk
memperoleh informasi ilmiah tentang inovasi model pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar, 2 guru dapat menyediakan dan membuat prasarana dan media
penjaskes secara sederhana sesuai dengan karakteristik anak SD, 3 memfasilitasi siswa untuk lebih banyak bergerak dalam suasana penjas yang riang gembira, 4
dapat menambah pengalaman siswa dalam mengikuti proses pembelajaran penjasorkes yang menyenangkan dan tidak membosankan, dan 5 dapat dijadikan
referensi sekolah bahwa model pembelajaran penjasorkes dapat mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
1.5 Pentingnya Pengembangan