Kriteria Usaha Kecil Bentuk Usaha Kecil

10 menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang doing new thing sehingga “sesuatu yang baru dan berbeda” itu dapat berbentuk “hasil” misalnya barang dan jasa serta juga dapat berbentuk “proses” berupa ide, metode, cara. Adapun orang yang memiliki jiwa tersebut tentu saja dapat melakukan kegiatan kewirausahaan atau menjadi pelaku kewirausahaan atau lebih dikenal dengan sebutan wirausaha entrepreneur.

2.2 Usaha Kecil Menengah

2.2.1 Kriteria Usaha Kecil

Menurut KADIN dan Asosiasi serta Himpunan Pengusaha Kecil, juga kriteria dari Bank Indonesia, maka yang termasuk kategori Usaha Kecil adalah : 1 Usaha Perdagangan Keagenan, Pengecer, EksporImpor, dan lain-lain dengan Modal Aktif Perusahaan MAP tidak melebihi Rp 150.000.000tahun dan Capital Turn Over CTO atau Perputaran Modal tidak melebihi Rp 600.000,00 2 Usaha Pertanian Pertanian Pangan maupun Perkebunan, Perikanan DaratLaut, Peternakan dan usaha lain yang termasuk lingkup pengawasan Departemen Pertanian. Modal Aktif Perusahaan MAP tidak melebihi Rp 150.000.000tahun dan Capital Turn Over CTO atau Perputaran Modal tidak melebihi Rp 600.000,00 11 3 Usaha Industri Industri LogamKimia, MakananMinuman, Pertambangan, Bahan-Galian, serta Aneka Industri Kecil Lainnya dengan Batas MAP Rp 250.000.000,00 serta batas CTO Rp 1.000.000.000,00 4 Usaha Jasa Menjual tenagapelayanan bagi Pihak Ketiga, Konsultan, Perencana, Perbengkelan, Transportasi, serta Restoran dan lainnya dengan Modal Aktif Perusahaan MAP tidak melebihi Rp 150.000.000tahun dan Capital Turn Over CTO atau Perputaran Modal tidak melebihi Rp 600.000,00 5 Usaha Jasa Konstruksi Kontraktor Bangunan, Jalan, Kelistrikan, Jembatan, Pengaliran, dan usaha- usaha lain yang berkaitan dengan Teknis Konstruksi Bangunan, Batas MAP Rp 250.000.000,00 serta batas CTO Rp 1.000.000.000,00

2.2.2 Bentuk Usaha Kecil

Berdasarkan bentuk usahanya, maka perusahaan kecil yang terdapat di Indonesia dapat digolongkan ke dalam 2 bentuk, yaitu Usaha Perseorangan yang bertanggungjawab kepada pihak ketiga atau pihak lain dalam hal ini konsumen dengan dukungan harta kekayaan perusahaan yang merupakan milik pribadi dari pengusaha yang bersangkutan. Pada umumnya lebih mudah untuk didirikan karena tidak memerlukan persyaratan rumit dan bertahap seperti bentuk-bentuk usaha lainnya. 12 Usaha Persekutuan berusaha mencapai tujuan-tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Merupakan bentuk kerja sama dari beberapa orang yang bertanggungjawab secara pribadi terhadap kewajiban-kewajiban usaha persekutuannya. Bentuk pertanggungjawaban dan pola kepemimpinannya berbeda-beda menurut bentuk-bentuk persekutuan yang dibentuk.

2.3 Kriteria Keberhasilan