dengan persalinan caesar. Pada kelompok responden yang menjalani persalinan normal dari 24 responden, 21 orang 87,5
berhasil melakukan IMD dan pada kelompok responden yang menjalani persalinan caesar dengan jumlah responden juga 24,
hanya 1 orang 4,2 responden yang berhasil melakukan IMD. Dimana hal ini terjadi karena terdapat sayatan pada bagian perut,
cenderung masih mengeluhkan sakit pada daerah sayatan dan jahitan diperut sehingga ibu memilih untuk istirahat dahulu dan
memulihkan kondisinya yang lemas sebelum memberikan inisiasi menyusu dini dengan bayinya. Bagi ibu, dalam kondisi nyeri
seperti itu maka tidak bisa dipaksakan untuk membantu anak dalam melakukan inisiasi menyusu dini. Karena hal ini, maka pada
pasien dengan persalinan caesar baru bisa berhasil memberikan ASI pertamanya kepada bayi setelah lebih dari 1 jam pasca
melahirkan. Masyarakat awam masih belum mengetahui benar tentang pentingnya inisiasi menyusu dini.
2.3.5. Inisiasi Menyusu Dini yang Dianjurkan
Menurut Roesli 2008 berikut ini adalah langkah-langkah
melakukan inisiasi menyusu dini yang dianjurkan :
a. Begitu lahir, bayi diletakkan diperut ibu yang sudah dialasi kain
kering.
Universitas Sumatera Utara
b. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali
kedua tangannya. c.
Tali pusat dipotong lalu di ikat. Verniks zat lemak putih yang melekat ditubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan karena zat ini
membuat nyaman kulit bayi. d.
Tanpa di bedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi diselimuti
bersama-sama. Jika perlu bayi diberi topi untuk mengeluarkan panas dari kepala.
Sering kita khawatirkan bayi kedinginan. Menurut penelitian Dr. Niels Bergman dari Afrika Selatan, kulit dada ibu yang melahirkan
satu derajat lebih panas dari ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi kedinginan, suhu kulit ibu secara otomatis naik dua derajat unyuk
menghangatkan bayi. Jika bayi kepanasan, suhu kulit ibu otomatis turun satu derajat untuk mendinginkan bayinya. Kulit ibu bersifat
termoregulator atau thermal sinchrony bagi suhu bayi Roesli, 2008.
2.3.6. Inisiasi Menyusu Dini yang Tidak Dianjurkan
Menurut Roesli 2008 saat ini, umumnya praktek inisiasi menyusu dini sebagai berikut.
a. Begitu lahir, bayi diletakkan diperut ibu yang sudah dialasi kain
kering.
Universitas Sumatera Utara
b. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong
lalu diikat. c.
Karena takut kedinginan, bayi dibungkus dibedong dengan selimut bayi.
d. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu tidak terjadi
kontak kulit dengan ibu. Bayi dibiarkan di dada ibu bonding untuk beberapa lama 10-15 menit atau sampai tenaga kesehatan
selesai menjahit perinium. e.
Selanjutnya diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi.
f. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan
recovery room untuk ditimbang, diukur, dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntika vitamin K, dan kadang diberi tetes mata.
2.3.7. Penghambat Inisiasi Menyusu Dini