Masyarakat atau keluarga di daerah endemis malaria, yaitu daerah yang seringkali terjangkit penyakit malaria juga sangat
perlu menjaga kebersihan lingkungan. Tambak ikan yang kurang terpelihara harus dibersihkan, parit-parit di sepanjang pantai
bekas galian yang terisi air payau harus ditutup, persawahan dengan saluran irigasi, airnya harus dipastikan mengalir dengan
lancar, bekas roda yang tergenang air atau bekas jejak kaki hewan pada tanah berlumpur yang berair harus segera ditutup untuk
mengurangi tempat perkembangbiakan larva nyamuk malaria, membersihkan tumbuhan liar atau semak belukar, serta Sampah
dan barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, botol, plastik dan ban bekas dapat dimanfaatkan kembali
atau dikubur dan dibakar Yatim, 2007.
2.3 Keluarga
2.3.1 Defenisi Menurut Departemen Kesehatan RI 1988 keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan Santun dan Agus, 2008. Menurut Silvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya 1989
keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan
Universitas Sumatera Utara
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di dalam peranannya masing-masingdan menciptakan serta
mempertahankan satu kebudayaan Santun dan Agus, 2008. Menurut Burgess 1963 memberikan pandangan tentang defenisi
keluarga yang berorientasi kepada tradisi, adalah keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan
adopsi. Anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga atau mereka juga hidup secara terpisah mereka tetap
menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka. Setiap anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam
peran-peran sosial keluarga seperti halnya peran sebagai suami istri, peran sebagai ayah dan ibu, peran sebagai anak laki-laki dan anak
perempuan, serta keluarga bersama-sama menggunakan kultur yang sama yaitu: kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri
unik sendiri Santun dan Agus, 2008 2.3.2 Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman dikutip oleh Wahit 2006 yaitu:
a Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti
dan karena kesehatan kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis.orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian keluarga atau orang tua. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan
apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya. b
Membuat Keputusan Tindakan Kesehatan yang Tepat. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan mempertimbangkan siapa diantara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada
orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan. c
Memberi Perawatan pada Anggota Keluarga yang Sakit Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan
benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi
perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan
tindakan untuk pertolongan pertama suprajitno, 2004.
Universitas Sumatera Utara
d Mempertahankan Suasana Rumah yang Sehat.
Rumah adalah sebagai tempat berteduh, berlindung dan bersosialisasi bagi anggota keluarga, sehingga anggota keluarga
waktu lebih banyak berhubungan dengan lingkungan tempat tinggal. Oleh karenanya kondisi rumah haruslah dapat menjadikan lambang
ketenangan, keindahan dan ketentraman, dan yang paling penting adalah dapat menunjang derajat kesehatan bagi anggota keluarga.
e Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada di Masyarakat.
Keluarga atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan sumber fasilitas kesehatan yang ada disekitar, apabila mengalami
gangguan atau masalah yang berkaitan dengan penyakit. Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta bantuan tenaga keperawatan dalam
rangka memecahkan problem yang dialami anggota keluarga, sehingga keluarga dapat bebas dari segala macam penyakit.
2.3.3 Fungsi Keluarga Fungsi keluarga menurut Friedman 1986 adalah:
a Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan mengasihi,
saling mendukung, dan saling menghargai antara anggota keluarga.
Universitas Sumatera Utara
b Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interkasi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan
keluarga merupakan temapat untuk belajar bersosialisasi. c
Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan
keluarganya keturunan dan menambah sumber daya manusia. d
Fungsi Ekonomi Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu: sandang, pangan dan papan.
e Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan Santun dan Agus, 2008.
2.3.4 Interaksi Keluarga dalam Rentang Sehat Sakit Interkasi antar anggota keluarga dalam kondisi sehat dan sakit
juga mempengaruhi timgkat berfungsinya keluarga. Penyakit yang diderita oleh salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh
anggotayang lainnya. Friedman dengan menghaadapi Doherti dan Susman 1998 memberikan gambaran bahwa terdapat interaksi
Universitas Sumatera Utara
keluarga dengan rentang sehat sakit dalam bentuk upaya-upaya sebagai berikut :
a Upaya Keluarga dalam Peningkatan Promosi Kesehatan
Kegiatan penigkatan kesehatan atau lebih dikenal dengan promosi kesehatan bisa dimuli dari keluarga, seperti halnya seorang
ayah yang memberikan contoh dengan tidak merokok, minum- minuman keras tentunya gaya hidup tesebut akan diikuti oleh anak-
anaknya, tetapi jika kondisi sebaliknya maka yang akan terjadi adalah meningkatnya angka kesakitan seluruh pernafasan pada
keluarga tersebut karena kebiasaan merokok. Contoh lain upaya promosi kesehatan dikeluarga adalah berolahraga teratur,
mengutamakan gizi seimbang pada keluarga, melakukan imunisasi pada anak sesuai dengan umur.
b Penaksiran Keluarga Terhadap Gejala-Gejala Sakit
Tahap ini dimulai saat anggota keluarga mengeluh gejala- gejala penurunan kesehatan yang dialami, mencari tahu
penyebabnya, dan ada tidaknya pengarung pada anggota keluarga lainnya. Di Indonesia pada tahap ini seringkali ibu dan nenek
memiliki peran penting dalam menaksir tingkat keparahan penyakit yang diderita anggota keluarga. Sosial ekonomi juga sangat
berpegaruh pada penaksiran gejala-gejala yang muncul. Masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lemah akan merespon
lambat mengingat kemampuan ekonominya.
Universitas Sumatera Utara
c Pencarian Perawatan
Tahap ini dimulai pada saat anggota keluarga merasakan sakit dan anggota keluarga lainnya mengetahui, maka dimulai upaya
mencari tahu dimana akan dirawat. Upaya ini dilakukan dengan mencari informasi kepada orang terdekat. Pada tahap ini juga
keluarga dituntut untuk mengambil keputusan dengan cepat kemana akan merawat anggota keluarga yang sakit. Kecapatan
pengambilan keputusan ini ditentukan oleh respon keluarga terhadap kondisi sakit.
d Perolehan Perawatan dan Rujukan ke Pelayanan Kesehatan
Tahap ini dimulai saat kontak pertama anggota keluarga dengan pelayanan kesehatan atau pengobatan alternatif.
Menentukan jenis pelayanan yang didatangi dipengaruhi oleh pengetahuan keluarga, pengalaman masa lalu dan serinag kali ibu
memberikan kontribusi yang banyak terhadap pengambilan keputusan tersebut.
e Respon Akut Terhadap Penyakit oleh Klien dan Keluarga
Tahap ini ditandai dengan terjadinya perubahan peran pada anggota keluarga yang sakit, misalnya saja pera ibu yang sedang
sakit akan diganti oleh ayah terutama saat anak-anak masih kecil. Contoh lain jika ayah sakit maka dengan langsung ibu mengambil
alih peran dan tanggung jawabnya.
Universitas Sumatera Utara
f Adapatasi Terhadap Penyakit dan Penyembuhan
Tahap adaptasi adalah tahap dimana keluarga memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan dalam menentukan koping keluarga
terhadap sakit Santun dan Agus, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual