BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh sporozoa genus plasodium ditularkan oleh nyamuk spesies Anopeles. Penyakit ini ditandai
dengan demam yang sering berkala periodik dengan berbagai derajat, kurang darah anemia, limpa membesar, serta dengan berbagai kelompok
gejala sindroma karena gangguan pada hati, otak, dan ginjal Yatim, 2007. Angka kematian karena penyakit malaria diperkirakan 1 juta setahunnya,
terutama penderita berusia anak-anak. Malaria menyerang daerah pedesaan dimana fasilitas kesehatan kurang memadai dan transportasi masih sukar.
Golongan yang beresiko tertular malaria, antara lain: Ibu hamil, Pelancong yang tidak memiliki kekebalan terhadap malaria, pengungsi, pekerja yang
berpindah ke tempat yang endemis malaria Yatim,2007. Salah satu publikasi mengemukakan bahwa penyakit malaria menjadi
masalah di 100 negara di dunia, menimpa lebih dari 2 juta penduduk. Diperkirakan dalam setahun malaria menyerang 300 juta penduduk, 90 dari
jumlah ini ada di negara tropis di Afrika. Yatim, 2007. Kasus malaria klinis tahun 2009 di Indonesia dilaporkan sebanyak 1.143.024 kasus. Sebesar 75,5
dari kasus tersebut diperiksa sediaan darahnya, dan dihasilkan 23,1 sediaan darah positif Depkes, 2009.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan provinsi Sumatera Utara jumlah penderita penyakit malaria di beberapa kabupatenkota, yaitu: Mandailing
Universitas Sumatera Utara
Natal 5.927 orang, Nias 964 orang, Tapanuli Selatan 668 orang, Tapanuli Tengah 618 orang, Tapanuli Utara 280 orang, Labuhan Batu 3.723 orang,
Asahan 986 orang, Simalungun 27 orang, Dairi 120 orang, Karo 16 orang, Langkat 23 orang, Nias Selatan 2.314 orang, Humbang Hasundutan 30 orang,
Samosir 29 orang dan Serdang Bedagai 7 orang Dinkes, 2007. Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamatan Sayur Matinggi 2010-
2011 jumlah penderita malaria sebanyak 636 orang. Diantaranya terdapat pada desa Tolang Jae yaitu penderita berjumlah 56 orang, 35 orang
diantaranya adalah ibu hamil. Dalam memutuskan rantai penularan penyakit dilakukan upaya pemberantasan nyamuk malaria baik nyamuk dewasa
melalui penyemprotan maupun pemberantasan jentik yang berada disarang nyamuk. Penataan lingkungan sehingga jentik tidak tumbuh atau
penyemprotan bahan pembunuh jentik nyamuk sangatlah penting. Selain itu dilakukan upaya untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk melalui
promosi penggunaan kelambu di masyarakat, penggunaan obat gosok penolak gigitan nyamuk dan lain-lain Zulkoni, 2010.
Faktor yang cukup penting adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap malaria. Dengan pengetahuan atau persepsi yang benar terhadap
penyakit seseorang atau masyarakat akan tumbuh partisipasi dalam upaya penanggulangan penyakit tersebut. Apabila malaria dianggap suatu penyakit
berbahaya dan menular, maka seseorang akan berupaya menghindari atau mencegah agar tidak terkena malaria dan apabila sedang sakit akan berupaya
mencari pengobatan untuk kesembuhan penyakit atau jika pernah terserang
Universitas Sumatera Utara
sakit maka segara diatasi agar terhindar dari penularan penyakit manalu, 2008
Kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam upaya pengendalian malaria seperti kebiasaan di luar rumah atau beraktivitas pada
malam hari tanpa perlindungan dari gigitan nyamuk dan adanya penebangan hutan bakau oleh masyarakat yang akan mengakibatkan terbentuknya
perindukan baru vektor malaria P.N Harijanto, dkk 2010. Sesuai dengan survei awal peneliti di desa Tolang Jae Kecamatan Sayur
Matinggi, dari dari 10 keluarga mengatakan jarang sekali melakukan pencegahan malaria karena terlalu sibuk untuk bekerja sehingga tempat
perindukan malaria semakin banyak serta kebiasaan mayarakat disana yang keluar pada malam hari yang salah satunya penyebab dari meningkatnya
penularan penyakit malaria. Maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian terhadap pengetahuan keluarga terhadap pencegahan penyakit malaria di
Desa Tolang Jae Kecamatan Sayur Matinggi. 1.2 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian dan fenomena di atas maka penulis membuat rumusan masalah yaitu “bagaimana gambaran pengetahuan keluarga tentang
pencegahan penyakit malaria di Desa Tolang Jae Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan”.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian