1.3 Tujuan Penelitian
Untuk menggambarkan pengetahuan keluarga tentang pencegahan penyakit malaria di Desa Tolang Jae Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten
Tapanuli Selatan. 1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Pendidikan Keperawatan
Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa serta dosen keperawatan tentang penyakit malaria.
1.4.2. Praktik Keperawatan
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perawat untuk melakukan asuhan keperawatan pada penderita malaria
khususnya keperawatan keluarga sehingga meningkatkan pelayanan kesehatan.
1.4.3. Penelitian Keperawatan
Dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada mahasiswa keperawatan yang akan dan sedang meneliti tentang penyakit malaria,
dan dapat digunakan menjadi data ilmiah untuk penelitian penyakit malaria selanjutnya.
1.4.4. Keluarga
Untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada keluarga tentang penyakit malaria sehingga keluarga mampu melakukan
pencegahan pada penyakit malaria.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang over behavior Notoatmodjo, 2007.
2.1.2 Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu:
a. Tahu Know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
Universitas Sumatera Utara
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
b. Memahami Comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi Aplication
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi real sebenarnya. d.
Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, dan
mengelompokkan. e.
Sintesis Synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu
Universitas Sumatera Utara
bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan dan dapat meringkas terhadap teori-teori
yang sudah ada. f.
Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Notoatmodjo, 2007.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal Notoatmodjo, 2003. Faktor internal meliputi:
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang
lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Beberapa hasil penelitian mengenai
pengaruh pendidikan terhadap perkembangan pribadi, bahwa pada umumnya pendidikan itu mempertinggi taraf intelegensi
individu. b.
Persepsi Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda, meskipun
objeknya sama.
Universitas Sumatera Utara
c. Motivasi
Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak dan mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan
ini diwujudkan dalam bentuk perilaku. Dalam mencapai tujuan dan munculnya motivasi memerlukan rangsangan dari dalam
diri individu maupun dari luar. Motivasi murni adalah motivasi yang betul-betul disadari akan pentingnya suatu perilaku dan
dirasakan suatu kebutuhan. d.
Pengalaman Pengalaman adalah sesuatu yang dirasakan diketahui,
dikerjakan, juga merupakan kesadaran akan suatu hal yang tertangkap oleh indera manusia. Pengetahuan yang diperoleh
dari pengalaman berdasarkan kenyataan yang pasti dan pengalaman yang berulang-ulang dapat menyebabkan
terbentuknya pengetahuan. Pengalaman masa lalu dan aspirasinya untuk masa yang akan datang menentukan perilaku
masa kini. Faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan antara
lain: meliputi lingkungan, sosial ekonomi, kebudayaan dan informasi. Lingkungan sebagai faktor yang terpengaruh bagi
pengembangan sifat dan perilaku individu. Sosial ekonomi, penghasilan sering dilihat untuk menilai suatu hubungan antara
tingkat penghasilan dengan pemamfaatan pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Kebudayaan adalah perilaku normal, kebiasaan, nilai, dan penggunaan sumber-sumber di dalam suatu masyarakat akan
menghasilkan suatu pola hidup. Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan yang dapat menimbulkan kesadaran
dan mempengaruhi perilaku Notoatmodjo, 2003. e.
Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan
yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan
kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu
orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan
masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai
jalannya perkembangan selama hidup :
Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan
sehingga menambah pengetahuannya.
Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun
Universitas Sumatera Utara
mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa
kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ
seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia Notoatmodjo, 2007.
f. Informasi Media Massa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek
immediate impact sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia
bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana
komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut Notoatmodjo,
2007.
Universitas Sumatera Utara
g. Sosial Budaya dan Ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan
menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang Notoatmodjo, 2007.
2.2 MALARIA