Dalam usianya yang relatif muda, BAZ Sumatera Utara telah berkembang dari tahun ke tahun dan menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Jika
pada tahun 19941995, BAZ berhasil mengumpulkan dana ummat sebesar Rp 350 juta, maka pada tahun 19951996 BAZ berhasil mengumpulkan sekitar Rp 980
juta. Dan yang lebih menggembirakan lagi ialah bahwa dana yang dikumpul tahun 19961997 meningkat lagi sebesar 34, dimana BAZ mengumpulkan dana
sebesar Rp. 1,2 milyar lebih. Untuk tahun 19971998, BAZ Sumatera Utara, menargetkan akan mencapai angka Rp. 1,5 milyar.
4.1.2. Visi, Misi, Azas dan Tujuan Badan Amil Zakat Sumatera Utara
Visi Badan Amil Zakat Sumatera Utara adalah menjadi lembaga pengelola zakat yang amanah, professional dan transparan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan ekonomi ummat. Dan yang menjadi misi dari Badan Amil Zakat Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengumpulan dan pendistribusian dana zakat secara merata.
2. Memberikan pelayanan prima dalam penerimaan dan penyaluran dana zakat.
3. Mengembangkan managemen modern dalam pengelolaan zakat.
4. Mendorong peningkatan ekonomi umat.
5. Merubah mustahik menjadi muzzaki.
Sedangkan azas BAZDA SUMUT adalah sebagai berikut: 1.
Iman dan amal sholeh 2.
Terbuka dan bertanggung jawab 3.
Di percaya
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari BAZDA SUMUT adalah menjadikan lembaga pengelola zakat yang amanah, profesional, dan transparan.
4.1.3. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat SUMUT
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Pasal 6 dan Pasal 7 menyatakan bahwa lembaga pengelola
zakat di Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu badan amil zakat dan lembaga amil zakat. Badan amil zakat dibentuk oleh pemerintah, sedangkan lembaga amil
zakat didirikan oleh atau atas prakarsa masyarakat. Pengorganisasian badan amil zakat perlu di atur sebaik-baiknya agar pelaksana zakat dapat dikoordinasikan dan
diarahkan dengan tepat. Ini perlu dilakukan untuk memantapkan kepercayaan masyarakat dan wajib zakat bagi badan amil zakat tersebut.
Badan Amil Zakat Daerah Provinsi dibentuk dengan Keputusan Gubernur yang susunan kepengurusannya diusulkan oleh Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Provinsi. Susunan kepengurusan BAZDA terdiri atas Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas dan Badan Pelaksana yang personalianya
diusulkan kepada Gubernur setelah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a.
Membentuk tim penyeleksi yang terdiri atas unsur ulama, cendekia, tenaga profesional, praktisi pengelola zakat dan lembaga swadaya masyarakat
LSM yang terkait dan unsur pemerintahan. b.
Menyusun kriteria calon Badan Amil Zakat Daerah Provinsi. c.
Mempublikasikan rencana pembentukan Badan Amil Zakat Daerah Propinsi sesuai dengan keahliannya.
Universitas Sumatera Utara
d. Calon pengurusnya diusulkan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen
Agama Provinsi kepada Gubernur untuk ditetapkan menjadi pengurus Badan Amil Zakat Daerah Provinsi.
Calon pengurus Badan Amil Zakat Daerah Provinsi harus memiliki sifat amanah, mempunyai visi dan misi, berdedikasi, profesional, dan berintegritas tinggi.
Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Daerah adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Daerah
Badan Amil Zakat SUMUT dipimpin oleh Badan Pelaksana yang di ketuai oleh Drs. H. Amansyah Nasution, MSP. Ketua Badan Amil Zakat Sumatera
Utara dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara dan wakil bendahara.
Ketua Badan Amil Zakat Sumatera Utara membawahi 4 bidang, yakni bidang pengumpulan, bidang pendistribusian, bidang pendayagunaan dan bidang
pengembangan. Masing-masing bidang tersebut dipimpin oleh seorang kepala. Dan masing- masing kepala tersebut terbagi lagi menjadi beberapa anggota.
Dewan Pertimbangan
Komisi Pengawas
Badan Pelaksana
Bidang Pengembanga
Bidang Pendayagunaan
Bidang Pendistribusian
Bidang Pengumpulan
Universitas Sumatera Utara
4.2. Perkembangan Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara