4.2. Perkembangan Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara
Badan Amil Zakat Sumatera Utara berdiri pada tahun 1992 dengan nama Bazis, dengan keluarnya SK. GUBSU No.119 Tahun 1981 tanggal 30 Juni 1981
ditetapkan pengurus. Penyaluran zakat di bagi:
a. Propinsi 80 Sabilillah
10 Muallaf 10 Amil
b. Kab Kota 10 Gharim
50 Sabilillah 10 Muallaf
10 Amil 10 Ibnu Sabil
10 Provinsi c.
Kecamatan 10 Gharim 10 Muallaf
40 Sabilillah 10 Amil
10 LHAI Provinsi 20 Kab. Kota
d. Kelurahan 30 Fakir
25 Miskin 10 Amil
10 Provinsi 15 Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
Dan pada tahun 1993 di tetapkan tidak ada setoran kepada Provinsi. Kemudian BAZIS berkembang menjadi Badan Amil Zakat Daerah BAZDA
Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Undang-Undang Zakat Nomor 38 Tahun 1999. Dalam usianya yang relatif muda, BAZ Sumatera Utara telah berkembang
dari tahun ke tahun dan menujukkan peningkatan yang menggembirakan. Berikut ini adalah data perkembangan jumlah pendapatan zakat, pada Badan Amil Zakat
Sumatera Utara periode tahun 1993 sd 2007.
Gambar 4.3. Perkembangan Jumlah Pendapatan Zakat, pada Badan Amil Zakat Sumatera Utara Periode Tahun 1993 sd 2007
Sumber : Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 4.3. di atas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan
pada Badan Amil Zakat yang bersumber dari dana zakat, dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Akan tetapi kecenderungan terlihat bahwa jumlah
pendapatan senantiasa mengalami peningkatan sejak awal berdirinya lembaga Badan Amil Zakat SUMUT ini, hanya pada tahun 20002001 mengalami
penurunan. Dimana pada tahun 19931994 yang terkumpul sebesar Rp. 80 juta sedangkan pada tahun 19941995, BAZ berhasil mengumpulkan dana ummat
sebesar Rp. 350 juta, maka pada tahun 19951996 BAZ berhasil mengumpulkan
Universitas Sumatera Utara
sekitar Rp. 908 juta. Dan dana yang terkumpul tahun 19961997 meningkat lagi sebesar 34, dimana BAZ mengumpulkan dana sebesar Rp. 1,2 milyar lebih.
Tahun 1998 pendapatan dana BAZ yang terkumpul meningkat menjadi Rp. 1,6 milyar. Tahun 20002001 pendapatan yang terkumpul menurun menjadi Rp 900
juta. Lalu pada tahun 2006-2007 kembali meningkat sebesar Rp. 2,5 milyar lebih dan inilah titik tertinggi dalam pendapatan yang diperoleh Badan Amil Zakat.
Dana yang sudah terkumpul tersebut telah disalurkan kepada para mustahaqnya, diantaranya untuk beasiswa mulai dari SD sampai mahasiswa S3,
berjumlah 1545 orang, bantuan modal usaha pengusaha kecil tanpa bunga sejumlah 300 orang, pembangunan rumah ibadah, pembangunan sarana
pendidikan islam, honor da’i BAZ di daerah Karo, Dairi, Nias, Taput, Tapteng, Langkat, Deli Serdang dan Tapsel, juga untuk pembangunan kebun kelapa sawit
BAZDA seluas 105 Ha di langkat, membantu fakir miskin, ibnu sabil, gharimin berhutang dan muallaf.
4.3. Karakteristik Responden