Permintaan terhadap suatu barang dapat dipengaruhi oleh perubahan harga barang-barang lain, baik atas barang subtitusi maupun terhadap harga barang
komplementer. Sifat dan pengaruh terhadap barang subtitusi dan komplementer ini dikarenakan permintaan suatu barang memiliki kaitan dan pengaruh yang
langsung maupun tidak langsung. Pengaruh mempengaruhi atas suatu barang dari harga barang lain ini dikarenakan masing-masing barang mempunyai hubungan
saling menggantikan fungsi kegunaan, dan juga saling melengkapi. Jika barang yang digantikan bergerak naik, maka akan dapat mengakibatkan jumlah
permintaan barang penggantinya juga akan ikut mengalami kenaikan Sukirno, 2003.
Antara telur ayam ras dengan itik komersil ada tingkat subtitusinya, bila telur ayam naik, konsumen akan beralih ke telur itik komersil yang memang mirip
dengan telur ayam ras, perbedaannya hanya pada kulitnya yang “kebiruan” Rasyaf, 1991.
b. Penawaran Supply
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan
para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula
keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut apabila harganya rendah. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga suatu
barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para
Universitas Sumatera Utara
penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan Sukirno, 2003.
Dalam hukum penawaran, pada dasarnya menyatakan makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pedagang. Sebaliknya,
makin rendah harga barang, makin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh pedagangprodusen, dengan anggapan faktor-faktor lain tidak
berubah Daniel, 2002 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran, yaitu :
1. Harga beli pedagang Untuk mengembangkan teori tentang penentuan harga suatu komoditi, perlu
dipelajari hubungan antara jumlah yang ditawarkan dari setiap komoditi dan harga komoditi tersebut. Suatu teori ekonomi dasar menjelaskan bahwa makin tinggi
harga suatu komoditi, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Sebabnya ialah karena keuntungan yang dapat diperoleh dari produksi suatu komoditi akan
naik jika harga tersebut naik, demikian juga sebaliknya, sedangkan input yang dipakainya tetap Djojodipuro, 1991.
Naik atau turunnya harga barangjasa akan mempengaruhi banyaksedikitnya terhadap jumlah barang yang ditawarkan. Kuantitas akan meningkat ketika
harganya meningkat dan kuantitas yang diminta menurun ketika harganya menurun, dapat dikatakan bahwa kuantitas yang diminta berhubungan positif
dengan harga Djojodipuro, 1991. 2. Biaya pemasaran
Universitas Sumatera Utara
Biaya pemasaran adalah semua pengeluaran pedagang yang akan digunakan untuk menjual barang-barang yang akan ditawarkan. Untuk analisis biaya pemasaran
perlu diperhatikan dua jangka waktu yaitu jangka panjang jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, misalnya sewa tempat, dll
dan jangka pendek jangka waktu dimana sebagian factor produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat berubah, misalnya biaya keamanan, dll.
3. Profitkeuntungan Pedagang telur dianggap selalu bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan.
Artinya bahwa pedagang telur selalu memilih tingkat output yang dapat memberikan keuntungan maksimum. Keuntungan diperoleh dari total penerimaan
dikurangi total biaya yang dikeluarkan pedagang telur Kadariah, 1994. 4. Jumlah telur yang tersedia
Jumlah telur yang tersedia yang diperoleh pedagang dari pemasok sangat mempengaruhi penawaran pedagang. Ketika jumlah telur yang tersedia banyak
maka harga akan turun dan sebaliknya ketika jumlah telur yang tersedia sedikit maka harga akan naik.
Ekuilibrium terjadi jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Harga ekuilibrium adalah harga yang terjadi ketika jumlah yang
diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Harga ekuilibrium merupakan titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Yang dapat dilihat pada
gambar berikut ini : Gambar 1. Pembentukan Harga Ekuilibrium
Universitas Sumatera Utara
Makanan penting sekali untuk hidup. Jadi, untuk makanan dalam arti keseluruhannya, permintaan bersifat inelastis pada rentang harga yang cukup
besar. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa setiap makanan seperti roti dan daging sapi merupakan kebutuhan hidup dalam arti yang sama. Setiap makanan secara
individual dapat memiliki permintaan yang elastis. Untuk kebanyakan jenis barang, kenaikan pendapatan berakibat pada kenaikan permintaan dan elastisitas
terhadap pendapatan akan positif. Barang – barang demikian disebut barang normal. Barang – barang yang konsumsinya menurun sebagai tanggapan terhadap
terhadap kenaikan pendapatan memiliki elastisitas pendapatan yang negatif atau disebut barang inferior Lipsey, 1997.
Trend adalah salah satu peralatan statistik yang dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan dimasa yang akan datang berdasarkan pada masa lalu.
Trend juga merupakan gerakan dan data deret berkala selama beberapa tahun dan cenderung menuju pada suatu arah, dimana arah tersebut bisa naik, turun maupun
mendatar Ibrahim, 2009.
10 20
30 40
50 60
70 80
20 40
60 80
100
H a
rga
Jumlah
permintaan penawaran
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan trend linier dapat menggunakan analisis regresi linier sederhana, dengan metode kuadrat terkecil least square method, yang dapat dinyatakan
dalam bentuk : Y = a + bx. Proyeksi menjelaskan hubungan antara satu variabel
dengan variabel lainnya. Trend linier dilihat melalui garis lurus pada grafik trend yang dibentuk berdasarkan data proyeksi. Penyimpangan trend menunjukkan
besarnya kesalahan nilai proyeksi dengan data aktual Pasaribu, 1981. Menurut Tarigan 2006, metode trend merupakan suatu metode untuk melihat
kecenderungan suatu kondisi yang terjadi di masa lampau dan melanjutkan kecenderungan tersebut ke masa yang akan datang dalam bentuk proyeksi.
Metode trend mengasumsikan bahwa kondisi yang terjadi saat ini akan berlanjut kemasa yang akan datang.
2.3 Kerangka Pemikiran