Penawaran Telur Ayam Ras

permintaan konsumen terhadap telur itik semakin menurun dan masyarakat akan tetap memilih membeli telur ayam ras. Dalam teorinya Rasyaf 1991 menyatakan antara telur ayam ras dengan telur itik ada tingkat substitusinya, bila telur ayam ras naik, konsumen akan beralih ke telur itik yang mirip dengan gizi yang sama. Tetapi kenyataan dilapangan, masyarakat kota Binjai tetap memilih mengkonsumsi telur ayam ras dan perubahan harga telur itik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan telur ayam ras karena cita rasa dan kesukaan masyarakat terhadap telur ayam ras.

5.2. Penawaran Telur Ayam Ras

Dari hasil penelitian terdapat 12 sampel pedagang yang berjualan telur di daerah penelitian yang dilakukan di 3 pasar yang ada di Kota Binjai yaitu Pasar Rambung di Kecamatan Binjai Selatan, Pusat Pasar Tavip di Kecamatan Binjai Kota, Pasar Pagi di Kecamatan Binjai Utara, dan setelah analisis data ternyata terdapat 2 outlier pada pedagang sampel di daerah penelitian. Menurut hasil estimasi dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda jumlah telur yang tersedia tidak dimasukkan kedalam persamaaan regresi karena jumlah telur yang disediakan autokorelasi dengan jumlah penawaran, sehingga variabel – variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan, yaitu : 1. Harga beli pedagang 2. Biaya pemasaran 3. Profitkeuntungan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis didapat nilai R square adalah 0,996 yang berarti bahwa ketiga variabel bebas secara serempak yaitu harga beli pedagang, biaya pemasaran dan profitkeuntungan mampu menjelaskan varians penawaran secara nyata sebesar 99,6 dan sisanya yaitu sebesar 0,4 dijelaskan oleh faktor lain. Analisis regresi linier berganda dilakukan terhadap semua variabel independen dengan tingkat signifikansi 10. Dan dapat dilihat pada Tabel 15 berikut : Tabel 15. Koefisien Penawaran Telur Ayam Ras Sumber : Hasil olahan lampiran 6 Dari tabel 15 diatas diperoleh persamaan perhitungan sebagai berikut : Y = -51857,975 + 66,036 + 0,015 + 0,015 Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa untuk variabel harga memiliki nilai probabilitas sebesar 0,069 0,1. Dengan demikian secara parsial variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap penawaran. Dengan koefisien regresi yang positif sebesar 66,036 menunjukkan bahwa semakin besar harga telur ayam ras yang ditawarkan maka semakin besar jumlah penawaran telur ayam ras yang ditawarkan pedagang telur ayam ras. Hal ini menunjukkan walaupun harga beli pedagang akan telur ayam ras meningkat maka penawaran pedagang juga meningkat. Ini disebabkan pedagang akan tetap melakukan penawaran bila memperoleh keuntungan besar. Ini sesuai Model Koefisien Regresi Std. Error Koefisien Korelasi Sig 1 Constant -51857,975 24673,41 -2,102 0,08 Harga 66,036 29,921 0,114 2,207 ,069 Biaya Pemasaran 0,015 0,001 0,427 16,052 ,000 Keuntungan 0,015 0,001 1,095 20,722 ,000 Universitas Sumatera Utara dengan teori Daniel 2002, dalam hukum penawaran, pada dasarnya menyatakan makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pedagang. Sebaliknya makin rendah harga barang, makin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh pedagangprodusen, dengan anggapan faktor-faktor lain tidak berubah. Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa untuk variabel biaya pemasaran memilki nilai probabilitas sebesar 0,000 0,1. Dengan demikian secara parsial variabel biaya pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap penawaran. Dengan koefisien regresi yang positif sebesar 0, 015 menunjukkan bahwa semakin besar biaya pemasaran maka semakin besar jumlah telur ayam ras yang ditawarkan pedagang. Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa untuk variabel keuntungan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 0,1. Dengan demikian secara parsial variabel keuntungan berpengaruh signifikan terhadap penawaran telur ayam ras. Dengan koefisien regresi yang positif sebesar 0,015 menunjukkan bahwa semakin besar keuntungan maka semakin besar jumlah telur ayam ras yang ditawarkan pedagang.

5.3. Trend Pertumbuhan Produksi Telur Ayam Ras