Kinerja Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Masa Transisi Kepemimpinan (Studi Kasus: Kepemimpinan Plt. Sukran Jamilan Tanjung)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Bagong Suyanto, dkk. 2008. Metode Penelitian Sosial. Jakarta Kencana

Harsey dan Blanchard.1992.Manajemen Prilaku Organisasi Pendayagunaan

Manusia. Alih bahasa Agung Dharma.Jakarta:Erlangga

Heidrajrahcman dan Husnan Sua.2000. “Manajemen Personalia”,

Yogyakarta:BPFE.

Huasani Usman dan Purnomo.2004. Metodologi Penelitian Sosial, Bandung: Bumi Aksara.

Ruky Ahmad. 2002.Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun Masri dan Effendi Sofian.1989, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES

Suyuti Ahmad.2001. Teori Gaya Kepemimpinan..Jakarta: Kencana Sondang P Siagian.1997.Organisasi, Kepemimpinan dan Prilaku

Administrsi.Jakarta:Bumi Aksara

Sumber Jurnal:

Rivai, Harif, A. 2001. Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen

Organisasional Terhadap Intensi Keluar. Tesis, Universitas Gajah

Mada Yogyakarta.

Thoha Miftah.2000.Peran Ilmu Administrasi Publik Dalam Mewujudkan Tata


(2)

Sumber Artikel:

Tabloid Tapanuli Tengah Majalah Tapanuli Tengah

Sumber Koran:

Suara Rakyat Tapanuli, Selasa 25 Agustus 2015

Sumber Internet:

Mas Wigrantoro Roes Setiyadi Diakses 14 Juni 2015.

Sumber Undang-Undang:

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah No. 49 tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah


(3)

BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Proses Pembuatan Langkah Strategis Plt. Sukran Jamilan Tanjung Dalam Memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah

Plt. Sukran Jamilan Tanjung yang menggantikan posisi Raja Bonaran Situmeang sebagai Bupati Tapanuli Tengah memulai kinerja di kedaerahan menghadapi keadaan transisi. Langkah strategis dalam memimpin untuk menghasilkan produktifitas kinerja pun harus dirumuskan dan dieksekusi sesegera mungkin. Plt. Sukran Jjamilan Tanjung memusatkan perhatiannya pada percepatan laju perkembangan pembangunan daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Menyadari bahwa fungsi dan peran Pemerintah memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat; Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, Mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah


(4)

dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Beranjak dari hal tersebut perwujudan Visi dan Misi pasangan Raja Bonaran dan H. Sukran Jamilan Tanjung yang bertajuk “Mewujudkan masyarakat Tapanuli Tengah yang maju, sejahtera dan beradab bertitik tumpu pada pembangunan daerah yang disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Jangka Menengah Daerah.

Program prioritas Bupati telah ditetapkan sesuai dengan janji Bupati dan Wakil Bupati selama kampanye Pemilihan Kepala Daerah dan disusun berdasarkan bidang pemerintahan daerah yang menjadi prioritas pertama dalam program pembangunan daerah selama lima tahun. Program prioritas Bupati Tapanuli Tengah Tahun 2011-2016 meliputi:

a. Infrastruktur

b. Hukum, Pelayanan Publik dan Tata kelola Kelembagaan Birokrasi c. Kualitas Hidup dan Sumber daya Manusia

d. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

e. Penanggulangan Kemiskinan dan Daerah Tertinggal f. Perekonomian

g. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup h. Ketahanan Pangan

i. Tata Ruang Wilayah dan Kawasan Startegis j. HAM, Demokrasi dan Iklim usaha/Investasi


(5)

Untuk mendukung pencapaian program/kegiatan yang berkaitan dengan Arah Kebijakan dan Program nasional dan Provinsi, maka Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menetapkan langkah-langkah yang diwujudkan dalam kebijakan Pemerintah daerah.

a. Percepatan pembangunan infrastruktur.

Salah satu faktor bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah adanya modal infrastruktur, khususnya infrastruktur fisik. Adanya infrastruktur fisik memungkinkan proses produksi dan distribusi yang lebih efisien dan efektif. Kondisi lingkungan fisik di Kabupaten tapanuli Tengah tergolong masih belum memadai diberbagai kegiatan di dalam masyrakat, khususnya kegiatan ekonomi. Dibutuhkan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. Diantaranya adalah pengutamaan pembangunan infrastruktur yang menjadi pros bagi satu desa dengan desa yang lainnya, atau antara desa dengan kota dan infrastruktur-infrastruktur lain yang miliki keterkaitan dengan keterkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pembangunan/perbaikan dan saluran irigasi.

b. Pembangunan perekonomian daerah, pengurangan tingkat kemiskinan dan pengangguran serta pembangunan daerah tertinggal.

Kemiskinan dan pengangguran merupakan isu yang sangat berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat. Keduanya berkaitan dengan minimnya atau bahkan katiadaan pendapatan untuk menopang hidup


(6)

sehari-hari. Dalam situasi semacam itu, diantara tantangan besar bagi Kabupaten Tapanuli Tengah di dalam meningkatkan kemakmuran rakyat adalah menekan angka kemiskinan dan pengangguran secara terus menerus.

c. Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan Sumber Daya Manusia. Pendidikan dan kesehatan adalah dua isu yang paling dominan di dalam memberi sumbangan terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas pendidikan dan kesehatan bagus, maka kualitas SDM sekaligus akan bagus. Untuk meningkatkan kualitas SDM, masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan, harus diatasi. Untuk meningkatkan pembangunan di sektor pendidikan, Kabupten Tapanuli Tengah dihadapkan pada tantangan untuk mengurangi angka buta huruf dan menigkatkan angka partisipasi kasar. Upaya demikian akan terwujud apabila terdapat pemerataan akses pendidikan ke berbagai penjuru wilayah. Masalah peningkatan kualitas pendidikan ini juga terkait dengan berbagai jenis pendidikan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah. Peningkatan kualitas pendidikan, misalnya tidak hanya untuk pendidikan formal, tetapi juga informal dan non-formal. Dengan demikian penigkatan akses dan kualitas pendidikan itu bisa lebih menyeluruh. Dalam upaya peningkatan kesehatan, maka penguatan lembaga pelayanan kesehatan ditujukan untuk kemudahan masyarakat mendapatkan fasilitas kesehatan yng mudah dijangkau.


(7)

d. Penyelanggaraan pemerintah yang baik dan bersih.

Berbagai perencanaan dan program pembangunan akan terlakasana baik apabila terdapat tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pemerintahan yang dikelola secara baik menggunakan sejumlah prinsip, seperti transparansi, keterbukaan, responsifitas, akuntabilitas, keadilan, efektifitas, efisiensi dan partsipasi. Adanya tata kelola pemerintahan yang baik akan memudahkan proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik. Semantara itu, pembangunan dan pelayanan publik yang baik dan upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, merupakan tantangan yang menjadi salah satu tugas pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk mewujudkan Tapanuli Tengah lebih baik di masa mendatang.

e. Pembinaan masyarakat agar taat hukum dan HAM serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

Pembangunan di bidang hukum dilahirkan melalui penguatan jenjang informasi hukum dan informasi pembangunan termasuk melalui penyuluhan hukum dan diseminari produk-produk hukum daerah untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

f. Mewujudkan iklim investasi yang kondusif.

Iklim investasi sangat ditentukan oleh faktor keamanan dan ketertibam. Pembangunan di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat lingkungan


(8)

masing-masing serta lingkunagan masing-masing serta peran aktif masyarakat dam membrantas kejahatan.

2. Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah

Sebagaimana terlihat dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati pada bab dua, tujuan pokok dari pembangunan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah untuk meningkatkan masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah yang maju, sejahtera dan bermartabat. Semua itu dilakukan melalui pilar pokok, yaitu pembangunan infrastruktur, peningkatan perekonomian dan kualitas sumber daya manusia.

Untuk mencapai kesejahteraan semacam itu, digunakan tiga strategi pokok, yaitu strategi pro growth, pro job and pro poor. Pro job berarti, pembangunan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sejumlah instrument seperti adanya peningkatan investasi dan pembangunan infrastruktur.

Pro job berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong terbukanya peluang

kerja bagi angkatan kerja, khususnya bagi lulusan sekolah. Pro poor berarti, pembangunan memiliki dimensi keberpihakan kepada kelompok-kelompok masyarakat yan tidak termarjinakan. Strategi demikian dilakukan melalui program-program perlindungan dan pemberdayaan.

Ketiga strategi itu sekaligus berarti adanya upaya untuk menggabungkan dua strategi pokok pembangunan yang selama ini dikenal, yaitu strategi pertumbuhan dan pemerataan. Melalui ketiga strategi itu, diharapkan tercipta tingkat pertumbuhan dan pemerataan eokonomi yang realtif tinggi secara bersam-sama.


(9)

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tapanuli Tengah diusahakan tidak hanya dinikmati oleh kelompok orang atau sektor, melainkan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah. Karena itu, selain mendukung pertumbuhan ekonomi, juga mendukung adanya alokasi dan distribusi sumber ke berbagai sektor dan wilayah.

Selanjutnya untuk mencapai visi dan misi maka perlu ditetapkan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Tapanuli Tengah berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal.

2.1 Prioritas Program Kerja Plt. Sukran Jamilan Tanjung

a. Percepatan pembangunan melalui peningkatan infrakstruktur.

Persoalan pembangunan merupakan masalah yang multikompleks. Oleh karena itu, pembangunantidak boleh dilakukan sepotong-sepotong dan sektoral. Adanya keterbatasan sumber daya pembangunan, terutama pada komponen anggaran, menuntutnya adanya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pembangunan. Over lapping, dupkilasi atau kontradiksi dalam kebijakan, program, dan kegiatan harus dihindari. Sebaliknya, harus dibangun keterpaduan dan sinergitas kebijakan, program dan kegiatan. Disamping itu, ke depan pembangunan Tapanuli Tengah harus terintegrasi serta tetap berwaawasan lingkungan.

Infrastruktur, sebagai prasarana pendukung pembangunan harus ditingkatkan pembangunan dan pemeliharaannya untuk menjaga keberlanjutan pembangunan serta peningkatan pelayanan pemerintah


(10)

kepada masyarakat. Infrastruktur yang telah dibangun sebelumnya akan dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat Tapanuli Tengah dana bahkan ditingkatkan dan dilengkapi sesuai dengan kebutuhan. Dengan infrastruktur yang baik akan memberikan kelancaran kegiatan perekonomian masyarakat yang akhirnya berdampak pada percepatan pembangunan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

b. Membenahi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan publik, serta menjamin terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih (good

governance and clean governance) serta berwibawa.

Perilaku ideal penjabat Negara sebagai service provideradalah kemampuannnya memberikan pelayanan publik, dengan responsive, akuntabel, transpasisi, dan efisien. Responsif, artinya memberikan pelayanan sesuai keinginan masyarakat, akuntabel artinya memberikan pelayanan secara transparan dan dapat diakses oleh semua orang, transparansi artinya peayanan publik yang terbuka, jujur dan berkeadilan, sementara efisiensi mengisyaratkan pelayanan yang murah, cepat dan hemat tenaga. Pembangunan Pemerintahan diorientasikan pada upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan akuntabel dengan mengembangkan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan swasta, penciptaan jalinan kerjasama dan kemitraan antarpemerintah (pusat, provinsi dan kabupaten), perwujudan supermasi hukum dan pelayanan prima terhadap masyarakat. Dalam upaya penyelenggaraan tata kelola


(11)

pemerintah diarahkan pada kepimpinan yang dalogis di setiap tingkatan. Kepimpinan yang dialogis ini merupakan pengejewantahan dari sifat kepimpinan yang demokratis serta merupakan implementasi dari konsep aspiratif yang dianut. Pemerintahan yang bersih, tanpa korupsi dan berkeadilan bermakna bahwa proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), transparan, dan bebas dari tindakan-tindakan yang mengarah kepada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), akuntabel menggambarkan kemampuan untuk menjawab harapan masyarkat berupa pemerintahan yang bersih, professional dan mampu memberikan pelayanan yang bagi warga serta pertanggungjawaban yang konstruktif dan proposional. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pekayanan kepada masyarakat luas sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance ), transparan, bebas dari tindakan – tindakan yang mengarah kepada korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

c. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kesehatan, pendidikan dan pengembangan SDM.

Pembangunan manusia sebagai insan menekankan pada manusia yang berharkat, bermartabat, bermoral dan memiliki jati diri serta karakter tangguh baik dalam sikap mental, daya piker maupun daya ciptanya. Selain itu, pembangunan manusia insane menekankan pada pendidikan yang tinggi, sehat jasmani dan rohani serta bergizi. Pencapaian status


(12)

kesehatan dan gizi masyarakat merupakan kinerja sistem kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah serta berbagai komponen masyarakat. Kinerja pembangunan kesehatan dicapai melalui pendekatan enam subsistem dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), yaitu subsistem: (1) upaya kesehatan; (2) pembiayaan kesehatan; (3) sumberdaya manusia kesehatan; (4) ketersediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan; (5) manajemen dan informasi kesehatan dan (6) pemberdayaan masyarakat. Keenam subsistem tersebut sailng terkait dengan berbai sistem lain di luar Sistem Kesehatan nasional (SKN) antara lain sitem pendidikan, sistem ekonomi dan sistem budaya. Status kesehatan dan gizimasyarakat Indonesia yang diukur dari Umur harapan hidup (UHH), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka kematian Bayi (AKB) dan prevalensi kekurangan gizi pada Kabupaten Tapanuli Tengah. Selanjutnya, manajemen instusi-instansi kesehatan yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggung jawaban pembangunan kesehatan terus dikembangkan. Upaya untuk menyusun perumusan kebijakan kesehatan yan berbasis bukti, survailans secara menyeluruh dan regulasi bidang kesehatan yang baik jenis, jumlahmaupun efektivitasnya juga terus ditingkatkan. Peningkatan status puskesmas rawat inap yang ada di kecamatan barus menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Barus adalah usaha untuk lebih mendekatkan akses kesehatan kepada masyarakat yang jaraknya jauh dari Ibukota Kabupaten


(13)

sehingga kesehatan masyarakat dapat terus ditingkatkan. Pembangunan Sumber Daya manusia dilakukan melalui optimilasasi pelayanan bidang pendidikan. Pendidikan juga merupakan kebutuhan dasar yang harus mendapat perhatian pemerintah yang selalu harus teridentifikasi kondisinya untuk dapat melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Pengelolaan pendidikan harus dilakukan dengan professional dan dikelola oleh Sumber daya Manusia yang berkompeten dibidang pendidikan. Pengelolaan pendidikan merupakan penamanan investasi masa depan bangsa yang tidak bisa dikelola dengan alsan-alasan karena sangat mahal nilainya. Pendidikan harus berakar pada potensi lokal tetapi begerak secara global. Penganangan msalah pendidikan difokuskan pada masalah:

• Pesoalan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan,

• Pesoalan pemerataan dan perluasan akses pendidikan,

• Persoalan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik pendidikan.

• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor-sektor unggulan serta menggali dan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Pariwisata dengan kebijakan pembangunan yang pro rakyat.

Pemberdayaan masyarakat adalah aspek yang sangat penting untuk diprioritaskan dalam melaksanakan pembangunan Tapanuli Tengah ke depan. Upaya menggeser pradigma “memberi” ke “pemberdayaan” disadari bukan merupakan pekerjaan mudah, tetapi harus dilakukan


(14)

demi masa depan Tapanuli Tengah. Fungsi pemberdayaan dan pemerintah harus diterapkan secara bertahap dan pasti untuk menguarangi tumbuhnya sifat konsumtif masyarakat dan perlahan membentuk sifat produktif, inovatif, kreatif pada masyarakat dan menunjukan peningktan kesejahteraan masyarakat itu. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang unggul dengan memperhatikan pertanian, pariwisata, industry kecil dan koperasi. Pembangunan ekonomi tidak bisa hanya memperhatikan komponen pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga harus memperhatikan pemerataan pendapatan. Untuk itu, pembangunan ekonomi diarahkan pada peningkatan produktivitas dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Sementara untuk menmenjamin keberlanjutan primer (pertanian) ke sector skunder atau tesier (industry dan jasa) guna menaggulangi keterbatasan ketersediaan lahan dan kejenuhan input. Kabupaten Tapanuli Tengah adalah wilayah yang banyak memiliki potensi pariwisata yang belum digali dan dikelola dengan bai, sehingga ini merupakan potensi yang sangat besar dalam menambah PAD Kabupaten Tapanuli Tengah. Potensi wisata yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah mencakup wisata sejarah/budaya (8 situs cagar sejarah/budaya), wisata bahari(± 30 pulau-pulau kecil dengan pasir putih dan keindahan bawah laut serta 25 pantai yang terbentang sepanjang pesisir barat) dan wisata


(15)

alam pegunungan (20 sungai, 24 air terjun dan 1 danau serta keindahan panorama pebukitan bukit barisan yang menyatu dengan keindahan pantai dan lautan).

d. Menegakkan hukum dan HAM serta penguatan proses demokrasi untuk terciptanya rasa aman dan damai, serta menata iklim kondusif bagi tumbuhnya invenstasi.

Berbicara tentang kepastian hukum berarti tidak terlepas dari makna apa tujuan hukum itu sebenarnya. Kepastian hukum adalah sala satu tujuan dari tujuan hukum, di samping yan lainnya yakni kemanfaatan dan keadilan bagi setiap insane manusia selaku anggota masyarakat yang plural dalam interaksinya dengan insane yang lain tanpa membedakan asal usul dari mana dia berada. Fungsi hukum yang terpenting adalah tercapainya keteraturan manusia dalam masyarakat.keteraturan ini yang menyebabkan orang dapat hidup dengan berkepastian, artinya orang dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat karena ia dapat mengadakan perhitungan atau prediksi tentang apa yang akan terjadi atau apa yang bisa ia harapkan. Dalam dunia usaha, kepastian hukum sangat diperlukan untuk menjamin ketenangan dan kepastian berusaha. Idealnya biaya pembangunan daerah diperoleh dari sumber-sumber pembiayaan di daerah tersebut. Prinsip kmandirian seperti ini penting, terutama untuuk mengurangi ketergantungan pada pihak lain. Namun dalam kenyataanya upaya untuk


(16)

mengolah kekuatan potensi menjadi kekuatan ekonomi riil tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan dengan kekuatan sendiri. Beberapa kendala seperti rendahnya tingkat tabungan (saving) masyarakat, akumulasi modal yang belum efektif dan efesien, keterampilan (skill), kemampuan manajemen dan teknologi yang belum memadai sering menciptakan gaps antara kebutuhan pembangunan dan sumber daya yang tersedia. Kendala ini umumnya dialami oleh Kabupaten/Kota, sehingga mndorong munculnya kebijakan untuk memanfaatkan bantuan-bantuan, terutama dalam bemtuk kegiatan investasi. Dengan demikian kehidupan investasi memberikan sejumlah manfaat bagi daerah tersebut. Manfaat secara langsung diperoleh dari pemasukan tambahan dana yang bersal dari modal yang dibawa dan pajak-pajak yang dibayarkan. Manfaat lainnya adalh penyerapan tenga kerja, pembanguan infrastruktur ekonomi, alih teknologi, percepatan pengembangan sumber daya manusia melalui transfer keahlian, manajemen dan multipiller effect yang ditimbulkan kegiatan investasi bagi kgiatan ekonomi. Paling tidak ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan investasi suatu daerah.

Pertama, Faktor Politik. Salah satu yang menjadi pertimbangan bagi

investor untuk menanamkan modalnya kesuatu daerah adalh kondisi politiknya stabil atau tidak. Mengundang investor dalam rangka pembangunan ekonomi suatu daerah, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:


(17)

Bahwa kesalahan (legitimacy)pemerintahan yang sedang berkuasa berada pada tingkat yang tinggi, oleh karena itu kesalahan yang tinggi tersebut patut diduga tidak akan menjamin komunitas dari pemerintah yang bersangkutan.

• Pemerintah harus dapat menciptakan suatu iklim yang merangsang untuk investor. Artinya bahwa kepada investor harus diberikan keyakinan bahwa modal yang mereka tanamkan memberikan kepada keuntungan yang wajar sebagaiman halnya apabila modal tersebut ditanam di tempat lain, baik di daerah/negara asalnya sendiri maupun di daerah/negara lain.

• Pemerintah perlu memberikan jaminan kepada para penanam modal asing tersebut, bahwa dalam hal terjadinya guncangan poloitik di dalam daerah/ negara, maka modal mereka akan dapat dikembalikan kepada pemiliknya dan badan usaha mereka tidk dinasionalisasikan.

• Pemerintah harus dapat menunjukkan bahwa pemerintah itu

mempunyai kesungguhan dalam memperbaiki administrasi daerahnya, agar dalam hubungannya dengan investor itu, maka permintaan izin dan hal lain yang menyangkut pembinaan usaha tidak mengalami perubahan-perubahan biokratisme yang negative, akan tetapi dapat berjalan lancer dan memuaskan. Disini terlihat yang sering menjadi perhatian investor adalh resiko yang akan dihadapi atas legitimasi oleh pemerintah yang sedang berkuasa.


(18)

2.2Analisis Strategi dan Kebijakan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah

Strategi pembangunan daerah Kabupaten Tapanuli Tengah disusun dengan memperhatikan potensi daerah yang berupa kekuatan (strengths), dan tantangan atau ancaman (threats) secara bersama di masa depan serta sapek resikko dan manfaat dalam implementasinya. Elemen yang dipertimbangkan untuk menyusun strategi adalah:

a. Hasil penjaringan aspirasi rakyat.

b. Kinerja dicapai pada tahun-tahun sebelumnya. c. Kebijakan Pemerintah Pusat.

d. Asumsi-asumsi dasar yang ditetapkan. e. Kapasitas keuangan daerah.

Analisis mengenai hal-hal pokok yang ada di lingkungan tersebut diasumsikan berpengaruh terhadap apa yang terjadi dan yang akan terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah. Lingkungan itu sendiri mencakup dua lingkungan pokok, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Faktor lingkungan internal adalah semua faktor yang dalam waktu singkat bisa diadakan perubahan atau dikelola (mangaeble, controllable) di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang termasuk di lingkungan mencakup kekuatan dan kelemahan. Sedangkan lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor yang dalam waktu singkat tidak dapat dikelola dan dikendalikan, meliputi peluang dan ancaman.


(19)

Melalui analisis SWOT, dapat dirumuskan empat strategi utama. Pertama adalah strategi S – O, yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk meraih peluang. Kedua adalah strategi W – O, yaitu strategi menekankan kelemahan untuk meraih peluang. Ketiga adalah strategi S – T, yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan. Keempat adalah strategi menekan kelemahan untuk mengatasi tantangan.

Melalui analisis demikian, strategi yang dibuat diharapkan bisa lebih maksimal di dalam mendayagunakan apa yang ada untuk kepentingan masa depan, karena didasarkan pada kondisi lingkungan yang riil. Hal ini disebabkan oleh adanya kombinasi untuk mamaksimalkan potensi dan meminimalisasi kelemahan. Dengan demikian, strategi itu mencakup upaya mengatasi berbagai masalah dan memperbaiki serta meningkatkan potensi yang ada. Konsekuensinya, model analisis demikian akan membawa manfaat yang lebih baik dalam perumusan strategi pembangunan Kabupaten Tapanuli Tengah. Terdapat dua lingkungan strategis yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

2.3Faktor Keberhasilan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah

Ada 3 (Tiga) faktor yang mendukung Pemerintah dalam merealisasikan Visi dan Misi yang diemban oleh Plt. Sukran Jamilan Tanjung, SE. Faktor Kekuatan, Faktor Peluang dan Faktor Tantangan yang jika dicermati dengan baik maka akan bisa menjadi faktor penentu keberhasilan kinerja.


(20)

a.Faktor Kekuatan

• Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan produsen produk-produk primer yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya beras dan perikanan. Tahun 2009 produksi tanaman padi sawah dan lading di Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 124.932 ton dari 29.053 Ha sawah (wet land) dan 2.609 Ha lading (wet land). Hal ini didukung oleh sumber daya air yang menopang sistem persawahan (wet land) . Selain itu, Kabupaten Tapanuli Tengah selama ini juga dikenal sebagai salah satu produsen ikan, khususnya ikan laut. Hal ini karena Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pantai barat Sumatera dengan wilayah pesisir yang luas.

• Potensi Alam.

Selain sektor pertanian, Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki potensi alam lainnya, yaitu dibidang pariwisata, bidang kelautan dan perikanan, serta dibidang pertambangan. Potensi alam ini pada kenyataannya belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan masyarakat kabupaten Tapanuli Tengah. Letak geografis Kabupaten Tapanuli Tengah yang berada di Pantai Barat Sumatera sehingga dianugerahi pantai dan pulau-pulau kecil yang indah, yang berpotensi sebagai pariwisata alam.


(21)

• Kekuatan Birokrasi.

Keputusan-keputusan politik, berupa kebijakan-kebijakan publik, yang dibuat oleh pemerintah tidak akan bermakna secara berarti tanpa diimplementasikan. Untuk itu, birokrasi memiliki peranan yang sangat penting. Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki potensi birokrasi yang memiliki kemampuan untuk meingimplementasikan kebijakan-kebijakan yang dibuat.

• Heterogenitas Budaya Masyarakat.

Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah tergolong heterogen. Di dalamnya terdapat tiga kategori besar masyarakat, yaitu masyarakat Tapanuli/Toba, Nias dan Jawa. Di samping tiga kelompok itu, terdapat kelompok-kelompok lain, seperti Mandailing, Karo, Minang, Melayu dan Aceh.

• Banyaknya Tokoh yang Berpengaruh

Di Kabupaten Tapanuli Tengah terdapat tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh. Pengaruh itu bahkan tidak hanya untuk komunitasnya sendiri, melainkan juga untuk komunitas lainnya. Relitas ini merupakan potensi yang cukup besar ketika dikaitkan dengan pembangunan di daerah. Sinergi yang baik antara pemerintah, masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat itu menyebabkan proses pembangunan akan lebih mudah dilakukan.


(22)

• Jumlah Penduduk yang Cukup Besar

Jumlah Penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah pada data cacah penduduk 2009 adalah 323.563 jiwa. Secara ekonomi, ini merupakan salah satu potensi untuk menggerakkan berbagai kekuatan ekonomi, sekaligus berfungsi sebagai pasar dari produk-produk yang dihasilkan Kabupaten Tapanuli Tengah.

b.Faktor Peluang

• Sumber Keuangan dan Pemerintah Pusat dan Provinsi Kabupaten Tapanuli Tengah memperoleh dana perimbangan yang cukup besar dari pemerintah pusat, baik berupa DAU maupun DAK. Selain itu, kabupaten Tapanuli Tengah juga memperoleh sumber-sumber pembiayaan dari berbagai instansi di pemerintah pusat maupun provinsi yang berkaitan dengan program-program dan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan di daerah.

• Letak Geografis Tapanuli Tengah

Kabupaten Tapanuli Tengah yang berada pada lintas barat yang memungkinkan perkembangan ekonomi sebagai salah satu jalur perlintasan transportasi darat yang dapat meningkatkan perekonomian rakyat. Selain itu karena letaknya berada di tengah sentra-sentra produksi sehingga memungkinkan Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi daerah industri guna menunjang sentra produksi yang berimbas pada meluasnya ekonomi pasar yang membawa manfaat.


(23)

• Tersedianya sarana Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin membaik.

• Tersedianya lahan yang dapat dipergunakan sebagai lahan untuk perindustrian dan perkebunan, baik itu lahan yang telah dikelola maupun lahan tidur/tidak produktif, salah satu lahan yang telah dikelola dengan baik adalah lahan industri perikanan di Labuhan Angin seluas 256 Ha.

c. Faktor Tantangan

• Adanya pembagian kewenangan penanganan jalan, yaitu: jalan

nasional oleh Departemen Pekerjaan Umum, jalan provinsi oleh Dinas Bina Marga Provinsi dan jalan kabupaten oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten, dimana sangat diperlukan koordinasi yang berkesinambungan dengan pihak-pihak terkait untuk mengsinkronkan penanganan pembangunan jalan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

• Topografi

Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah berbukit-bukit dengan lembah yang curam yang rawan terhadap bahaya longsor serta kawasan pantainya yang akan terus mengalami abrasi apabila tidak ditangani dengan baik.


(24)

• Harga Pasar

Tidak menentunya harga bahan di pasar mengakibatkan hambatan dalam menjalankan pembangunan daerah khususnya yang berhubungan dengan infrastruktur.

• Perubahan Iklim yang Tidak Menentu

Pemanasan global telah berpengaruh terhadap perubahan iklim yang tidak menentu. Hal ini terlihat kuat pada 2010. Kita tidak mengetahui secara pasti mana bulan-bulan yang terkategori musim hujan dan mana bulan-bulan yang terkategori musim kemarau. Kecendrungan demikian mengganggu pola tanam yang dilakukan oleh petani. Para nelayan juga terganggu karena pola iklim yang tidak menentu itu juga berpengaruh terhadap naik turunnya kerugian akibat iklim yang tidak menentu tersebut.

• Persaingan Ekonomi Antar Daerah.

Persaingan antar ekonomi antar daerah semakin tinggi setelah diimlementasikannya kebijakan otonomi daerah. Kabupaten Tapanuli Tengah, contohnya harus bersaing dengan daerah-daerah lainnya untuk memperoleh alokasi dana dari pemerintah.


(25)

3. Gaya Kepemimpinan Plt. Sukran Jamilan Tanjung

Berdasarkan pengalaman yang dimiliki Sukran Jamilan Tanjung sebagai mantan anggota legislatif membuat dirinya tidak canggung lagi dalam memimpin walaupun berbeda posisi yang kini berada di kursi eksekutif. Satu tahun berperan sebagai Wakil Bupati mendampingi Bupati Raa Bonaran, semakin mematangkan Sukran untuk memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah. Plt. Sukran Jamilan Tanjung, memegang penuh gaya kepemimpinan yang demokratis karena gaya inilah yang ideal untuk diterapkan di negara demokratis walau sebenarnya tidak mudah.

“Saya tentunya melanjutkan estafet kepemimpinan sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat terhadap pemimpin yang ideal. Saya tidak akan berpaling dari ketentuan Visi dan Misi serta arah kebijakan nasional dalam pembangunan daerah. Selain itu, untuk menyukseskan segala program kerja yang Kita tentukan, Saya berharap kepada semua stakeholder pemerintah dan juga masyarakat agar bersinergi dan bekerjasama serta mendukung penuh segala kebijakan yang Kita buat.” Ujar Sukran.12

12


(26)

Plt. Sukran yang senang dengan penekanan konsep kerja sama dan persuasif dapat dinalai sebagai tipe Free Rain Leadership yang demokratis serta secara perspektif mampu untuk mengamati dan memperhatikan Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Dalam mengeksekusi program kerja tentu Kita mempertimbangkan beberapa aspek penting untuk melihat, mengamati, dan memahami keadaan atau situasi tempat kerja. Bagaimana para bawahannya, bagaimana keadaan organisasinya, bagaimana situasi penugasannya untuk bisa bekera secara produktif.”13

“Sudah lebih dari 15 tahun lamanya Kabupaten Tapanuli Tengah dan Pemerintah Kota Sibolga tidak duduk bersama. Hubungan baik antara kedua daerah ini harus diwujudkan karena secara historis Kita itu masih terikat benang merah. Dan kemajuan dari masing-masing daerah juga merupakan kemajuan bersama”.

Plt. Sukran Jamilan Tanjung merasa perlu untuk membangun hubungan yang harmonis antara Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Pemerintah Kota Sibolga demi pencapaian keberhasilan kedua daerah yang bertetangga ini.

14

13

Wawancara dengan Sukran Jamilan Tanjung. Plt. Bupati Tapanuli Tengah tanggal 1 Juli 2015

14


(27)

4. Pembahasan

Sejak ditunuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapanuli Tengah medio Oktober 2014, H Sukran Jamilan Tanjung langsung bergerak cepat merealisasikan pembangunan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Seluruh program pembangunan dievaluasi dan ditinau ulang. Ada yang dilanutkan dan beberapa program yang dianggap tidak sesuai akan direvisi.

Pembangunan di Kabupaten Tapanuli Tengah dalam beberapa tahun terakhir, terutama di sektor infrastruktur. Pembangunan jalan, jembatan, jaringan irigasi dan infrastruktur lainnya masih belum terealisasikan sepenuhnya.

Sejak menerima estafet kepemimpinan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Plt Syukran Jamilan Tanjung menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak program pembangunan yang belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu, berbagai langkah strategis langsung dicanangkan untuk mempercepat program pembangunan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Saya ingin program yang dibuat oleh Pemerintah daerah langsung dirasakan oleh masyarakat. Oleh Karena itu, visi dan misi Saya bersama Bapak Raja Bonaran Situmeang saat maju dalam Pilkada lalu akan Saya pertajam.”15

Sukran Jamilan Tanjung melakukan evaluasi terhadap program-program pembangunan yang dinilai baik dan dampaknya bisa langsung dirasakan oleh

15


(28)

masyarakat, akan dilanjutkan. Sementara program-program yang kurang sesuai akan melakukan perbaikan.

“Saya lakukan evaluasi. Mana yang sudah dilakukan dan mana yang belum dilakukan. Dari situ, Saya kemudian baru memutuskan mana program yang harus dilanutkan, mana program yang harus direvisi dan mana yang ditinggalkan. Prioritas utama pembangunan adalah program yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.”16

Di sektor pembangunan infrastruktur, pada tahun ini, Pemerintah akan memuali pembangunan jalan nasional sepanjang 36 Km mulai dari batas Kota Sibolga hingga batas Kabupaten Tapanuli Selatan. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah juga akan menyelesaikan pembangunan jalan Rampa – Poriaha serta menyelesaikan beberapa pembangunan jalan yang sempat terhenti pada masa pemerintahan sebelumnya. Plt. Sukran Berhasil mendapatkan kepercayaan menjalankan program Kementrian Pekerjaan Umum (PU) yaitu pembangunan jalan nasional Tapanuli Tengah dengan sistem multiyears yang dicanangkan Sesuai dengan Visi dan Misi yang dicanangkan, ada 5 (lima) sektor yang menjadi perhatian Sukran dan itulah yang akan menjadi prioritas karena langsung bersentuhan dengan masyarakat yaitu Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan, Irigasi dan Pariwisata.

16


(29)

selesai dalam angka waktu 2,5 tahun dengan pagu anggaran yang disiapkan sebesar 360 Miliar Rupiah.

“Untuk program jalan Nasional tersebut telah memasuki proses tender. Untuk jalan lainnya akan diselesaika segera. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah akan fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur terutama yang berhubungan dengan akses menuju ke daerah.”17

“Dermaga ini sangat diperlukan oleh masyarakat nelayan khususnya di Kecamatan Barus dan sekitarnya. Jika pembangunan dermaga ini sudah selasai, Sukran juga membuat program pembangunan jembatan diatas gua tua, Batu Lobang di Kecamatan Hutahuis. Hebatnya, rencana pembangunan itu menjadi skala prioritas Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) I Medan, hal itu untuk lebih memperlancar arus lalu lintas menuju Sibolga-Tarutung yang selama ini terkendala oleh masalah sempit dan rusaknya jalan di area tersebut.

Infrastruktur lainnya yang akan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dibawah kepemimpinan Plt. Sukran Jamilan Tanjung tahun ini adalah Dermaga Perikanan di Kecamatan Barus.

17


(30)

diharapkan dapat meningkatkan produktifitas hasil ikan di Kabupaten tapanuli Tengah.”18

“Kita memiliki Terminal Pandan yang begitu luas tapi tidak dimaksimalkan dengan baik. Akibat yang ditimbulkan adalah munculnya terminal bayangan di sekitar terminal-Padahal fasilitasnya sudah lengkap. Maka tahun ini, Terminal Pandan akan dimanfaatkan. Saya sudah berbicara kepada Organda, agar angkot masuk ke Terminal Pandan dan mereka telah setuju,”

Sukran Jamilan Tanjung melakukan revitalisasi terhadap beberapa bangunan dan infrastruktur yang sudah selesai dibangun namun belum digunakan. Salah satunya adalah Terminal Pandan, Kecamatan Pandan. Menurut Sukran, Terminal Pandan sudah ada sejak 10 (Sepuluh) tahun yang lalu dengan luas lahan 10 hektar. Namun, terminal tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal. Bahkan Angkuta Kota (Angkot) tidak bersedia masuk.

19

Dengan beroperasinya Terminal Pandan maka secara otomatis akan membuat tata kota semakin baik karena keberadaan pasar tumpah (Pasar liar yang tidak terkontrol) yang berada disekitar Pandan dapat di pindahkan ke area terminal. Sebagai letak Ibukota Kabupaten Tapanuli tengah, Kecamatan Pandan masih belum memiliki pasar.

18

Wawancara dengan Sukran Jamilan Tanjung. Plt. Bupati Tapanuli Tengah tanggal 1 Juli 2015

19


(31)

“Kecamatan Pandan itu tidak memiliki pasar. Maka nanti pasar-pasar tumpah yang ada di sekitar Pandan akan Kita pindahkan ke sekitar terminal. Kebijakan ini Kita anggap strategis karena di daerah Terminal Panda ada Kantor Samsat, Kantor Polres, Kantor Kecamatan Pandan dan Puskesmas serta pusat pelayanan publik lainnya. Setelah itu, Kita akan jadikan daerah ini sebagai kawasan prioritas pembangunan, dimuali dari dibangunannya beberapa perumahan.”20

“Tahun ini perayaan ulang tahun Kabupaten Tapanuli Tengah Kita pusatkan di Terminal Pandan. Beberapa waktu yang lalu, Saya sudah adakan senam bersama PNS di Pemkab Tapanuli Tengah sekaligus kegiatan bersih-bersih di Terminal Pandan. Kita juga memberikan nama jalan menuju terminal tersebut dengan nama Jenderal Feisal Tanjung. Ini adalah bukti penghargaan Kita terhadap tokoh nasional yang berasal dari Tapanuli Tengah.”

Sebagai tanda keseriusan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah mewujudkan program pengoperasian Terminal Pandan itu, pada ulang tahun Tapanuli Tengah yang Ke-70, Sukran mengambil keputusan untuk memusatkan kegiatan hari ulang tahun di Terminal Pandan.

21

20

Wawancara dengan Sukran Jamilan Tanjung. Plt. Bupati Tapanuli Tengah tanggal 1 Juli 2015

21


(32)

Untuk sektor Pendidikan, Sukran juga ingin memastikan bahwa anggaran sebesar 20 persen dari APBD untuk sektor pendidikan dalam rangka meningkatan mutu pendidikan agar terbangun kaum terpelajar di Kabupaten Tapnuli Tengah.

“Menyoal Pendidikan berarti mengenai generasi muda dan kualitas SDM maka prioritasnya mutlak dan bersifat segera. Kita tidak hanya terpaku pada pembangunan fisik namun juga membangun sumber daya manusia Tapanuli Tengah. Saya sudah instruksikan kepada Dinas Pendidikan untuk membuat program dibidangnya yang benar-benar bisa menyentuh masyarakat manfaatnya.”

Untuk sektor Kesehatan, pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dibawah kepemimpinan Plt. Sukran Jamilan Tanjung akan meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Barus di Kecamatan Barus. Pembangunan ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap kesehatan masyarakatnya karena selama ini fasilitas kesehatan yang selalu diandalkan bertumpu pada RSUD Pandan di Kecamatan Pandan atau merujuk pasien ke Rumah Sakit Umum Ferdinand Lumban Tobing, Kota Sibolga, yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh masyarakat yang berdomisili di daerah Barus dan sekitarnya.

“Rumah Sakit Umum urgen dibutuhkan masyarakat Tapanuli Tengah Kecamatan Barus dan sekitarnya. Rumah Sakit Umum ini nantinya akan Kita beri


(33)

nama RSUD Zainul Arifin. Nama Pahlawan Nasional yang merupakan putra asli daerah Barus.”22

“Kita akan membangun irigasi di Sorkam, Barus dan Tukka. Jika irigasi ini sudah selesai maka ini akan mendorong percepatan swasembada panagan yang dicanangkanPemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai program kerja.”

Sementara untuk sektor irigasi, Sukran menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah juga mendapatkan anggaran sebesar Rp. 80 Miliar dalam APBN 2015 untuk pembangunan irigasi. Eksekusi program dari anggaran ini direncanakan akan berada di tiga titik vital dalam sektor pertanian Tapanuli Tengah. Program ini akan dikawal dan dikontrol secara serius oleh Plt. Sukran Jamilan Tanjung yang bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat.

23

Di masa jabatannya memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah, Sukran berhasil mendatangkan beberapa rekanan asing untuk berinves demi meningkatkan pembangunan di Tapanuli Tengah. Dua diantara investor yang masing-masing berasal dari Vietnam dan Hungaria menjadi prioritas utama. Investor Vietnam tertarik di bidang pertanian sementara investor Hungaria yang berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel energy berkapasitas 10 MW di kawasan Labuan Angin, Tapanuli Tengah. Tahun

22

Wawancara dengan Sukran Jamilan Tanjung. Plt. Bupati Tapanuli Tengah tanggal 1 Juli 2015

23


(34)

ini berkemngkinan akan segera dikerjakan dengan nilai investasi USD 20.000.000.

Sektor Pariwisata juga menjadi perhatian utama Plt. Sukran Jamilan Tanjung. Menurutnya sektor pariwisata merupakan sektor yang akan dimaksimalkan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tapnuli Tengah. Untuk itu hal utama yang dilakukan pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dibawah kepemimpinannya adalah dengan membangun sarana dan prasarana pendukung Pariwisata.

Plt. Sukran Jamilan Tanjung menata sektor Pariwisata dan ekplorasi budaya hingga menjadi perhatian kalangan internasional. Para duta besar dari 24 negara sahabat datang langsung menyaksikan panorama indah Tapanuli Tengah dan mencermati nilai historis dari situs sejarah yang terdapat di Tapanuli Tengah. Salah satu tempat wisata yang sangat dibanggakan yaitu Kecamatan Barus. Barus mempunyai sejarah yang kental bagi Tapanuli Tengah, Indonesia bahkan Asia Tenggara sebab barus merupakan Kota Pelabuhan Tertua berdasarkan catatan historis Indonesia.

Makam Mahligai disana juga menjadi bukti sejarah yang kuat bahwa benar adanya agama Islam masuk pertama kalinya ke Indonesia di Barus Tapanuli Tengah. Syukran dengan kekuatan tekadnya sudah berhasil melestarikan seluruh bukti sejarah itu dan menjadikannya sebagai pemikat ke dunia Intersional tentang Tapanuli Tengah yang kaya akan situs wisata dan sejarah.


(35)

“Jalan ke lokasi obek wisata Kita perbaiki. Selain itu, Kita uga akan membangun sarana dan prasarana di lokasi objek wisata. Misalnya, Makam Mahligai di Barus, Makam ini merupakan makam bersejarah sebagai bukti awal agama Islam masuk ke Indonesia. Tahun ini Kita mendapatkan anggaran sebesar Rp. 5 Miliar dari APBD Sumatera Utara untuk membangun sarana dan prasarana disana.”24

“Desain mesjid saat ini sudah selesai dibuat. Jadi nanti Tapanuli Tengah akan memiliki mesjid terapung di atas laut seperti mesjid terapung yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.”

Selain membangun sarana dan prasarana di Barus, pada tahun ini pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah juga merencanakan pembangunan mesjid terapung di Pantai Bosur.

25

24

Wawancara dengan Sukran Jamilan Tanjung. Plt. Bupati Tapanuli Tengah tanggal 1 Juli 2015

25

Wawancara dengan Sukran Jamilan Tanjung. Plt. Bupati Tapanuli Tengah tanggal 1 Juli 2015

Untuk mewujudkan program pembangunan yang sudah direncanakan, Plt Sukran Jamilan Tanjung, SE mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah untuk ikut serta mendukung dan berpartisipasi mendukung pemerintah.


(36)

BAB IV PENUTUP

1. KESIMPULAN

a. Kinerja Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah pada masa transisi dibawah kepemimpinan Plt. Sukran Jamilan Tanjung,SE masih belum bisa diukur secara hasil akhir karena hampir seluruh program kerja berstatus sedang dalam proses pengerjaan. Namun melihat langkah-langkah yang kini ditempuh oleh Plt. Sukran Jamilan dalam memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah sejauh sudah terlaksana dengan baik hanya tinggal menunggu hasil akhir.

b. Plt. Sukran Jamilan Tanjung yang menerapkan gaya kepemimpinan yang persuasif serta menjalin kerja sama antar pegawai dan unsur Muspida Tapanuli Tengah di masa transisi berhasil meminimalisir pengaruh negatif krisis kepemimpinan sehingga dengan mulus beliau mampu menjalankan tugas dan kewajibannya.

c. Dalam perwujudan Visi “Mewujudkan Masyarakat Tapanuli Tengah Yang Maju, Sejahtera dan Beradab” dengan menempuh Misi Percepatan pembangunan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur; Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kesehatan, pendidikan dan pembangunan Sumber Daya Manusia; Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor-sektor unggulan serta menggali dan mengembangkan


(37)

potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Pariwisata dengan kebijakan pembangunan yang pro rakyat; Menegakkan hukum dan HAM serta penguatan proses demokrasi untuk terciptanya rasa aman dan damai; Serta menata iklim kondusif bagi tumbuhnya investasi. Hal ini merupakan kebutuhan urgen yang diharapkan masyarakat Tapanuli Tengah yang menginginkan kemajuan di daerah mereka. Penentuan terhadap misi tersebut yang masuk dalam program kerja dan telah disetujui oleh DRPD Kabupaten Tapanuli Tengah ini tetap dipedomani oleh Plt. Sukran Jamilan Tanjung di masa kepemimpinannya tanpa mengubah ulang atau menambah dan mengurangi ketentuan dalam Visi dan Misi yang dibawa oleh pasangan Raja Bonaran Situmeang-Sukran Jamilan Tanjung. Hanya saja yang menjadi catatan adalah bahwa dibawah kepemimpinan Sukran, ada beberapa kebijakan yang diambilnya secaa inisiatif untuk memprioritaskan program kerja yang dianggap bersentuhan langsung dengan rakyat sesuai dengan motto kerjanya.

d. Plt. Sukran Jamilan Tanjung menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis tanpa membatasi ruang gerak bawahannya dalam memberi ide dan gagasan. Kemudian, di bawah kepemimpinan Sukran, Kabupaten Tapanuli Tengah mengakhiri konflik politik dengan Pemerintah Kota Sibolga yang telah lama ‘bermusuhan’ hingga kini bisa duduk bersama untuk membahas dan mendiskusikan program yang memajukan daerah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga secara bersamaan karena


(38)

secara historis kedua daerah ini memiliki ikatan kuat dan tidak bisa dipisahkan.

e. Menyadari bahwa Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai potensi besar untuk bergerak di sektor Pariwisata dan pengambangan ekonomi kreatif, Plt. Sukran Jamilan Tanjung bergerak cepat untuk memenuhi sarana dan prasarana di objek Pariwisata dan mempromosikannya ke dunia internasional dengan mendatangkan perwakilan dari 24 negara sahabat.

f. Menyadari bahwa tumpuan dari semua program kerja yang telah

dicanangkan adalah asupan dari APBD, APBN dan Investasi maka Plt. Sukran Jamilan Tanjung dituntut melakukan perbaikan kelola keuangan daerah agar teruji secara akuntabilitas, kemampuan lobi ke tingkat provinsi dan pusat untuk memperhatikan Tapanuli Tengah menjaga iklim investasi agar investor tertarik berinvestasi karena Kabupaten Tapanuli Tengah cukup menjanjikan.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dibawah kepemimpinan Plt. Sukran Jamilan Tanjung,SE memiliki banyak tugas yang mendesak untuk diselesaikan setelah sempat terkendala karena menghadapi fase transisi kepemimpinan. Hasil pengamatan Penulis yang di dapat dari proses wawancara, Plt. Sukran Jamilan Tanjung, SE sudah menjelaskan secara terperinci mengenai kebijakan dan langkah kerja yang akan dieksekusinya agar bisa langsung dirasakan masyarakat manfaatnya. Plt. Sukran Jamilan Tanjung telah mampu


(39)

melihat isu yang berkembang di masyarakat Tapanuli Tengah dan mengerti terhadap apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di Kabupaten Tapanuli Tengah. Namun kendala yang kini dihadapi oleh Kabupaten Tapanuli Tengah adalah masih bergantungnya terhadap bantuan APBN dan Investasi karena Pendapatan Asli Daerah belum bisa terlalu banyak memberikan kontribusi.

Program kerja yang diusung dan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah selain berorientasi kepada program yang menyentuh masyarakat namun secara tidak langsung juga mengarah kepada upaya penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) seperti Penghasilan dari sektor Pariwisata, Pajak dan Retribusi Daerah.

2. SARAN

Dalam rangka mencapai kemajuan daerah dan mewujudkan Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai salah satu wilayah pelayanan jasa di Kawasan Pantai Barat Sumatera Utara, maka perlu dilakukan pembenahan terhadap perbaikan infrastuktur daerah, pembangunan pusat-pusat pelayanan ekonomi, membangun kelembagaan regional serta pembenahan pembangunan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, ruang gerak anggaran perlu lebih dioptimalkan tidak hanya melalui mobilasi sumber pendapatan, tetapi juga melalui upaya penggalian sumberpendapatan, tetapi juga melalui upaya penghasilan sumber pembiayaan antara lain dari pinjaman dan obligasi daerah serta melakukan efensiensi belanja.


(40)

Menurut hemat Penulis, Kepentingan yang terbaik saat ini adalah mengupayakan kinerja pemerintahan sebaik mungkin dengan bersinergi bersama lembaga legislatif dan gencar mencari investor yang bersedia membantu percepatan perwujudan Visi Kabupaten Tapanuli Tengah untuk menutupi kekurangan mendasar dari Kabupaten ini yang terindikasi pada 8 (delapan) faktor yang telah Penulis simpulkan yaitu:

1) Masih lemahnya infrastruktur

Infrastruktur di Kabupaten Tapanuli Tengah, khusunya infrastruktur fisik, masih tergolong jelek dan belum memadai. Jalan-jalan poros desa, yang menghubungkan desa yang satu dengan desa yang lain dan antar perdesaan dengan perkotaan, belumtergolong baik. Selain itu, infrastruktur pokok lainnya, seperti Dam dan saluran irigasi juga perlu perbaikan-perbaikan. Padahal, infrastruktur demikian sangat dibutuhkan untuk ,meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan sektor-sektor terkait lainnya.

2) Minimnya sarana penunjang kapariwisatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah, hal in dapat dilihat dari kurangnya sarana dasar di beberapa objek wisata.

3) Pembangunan yang masih belum merata

Tingkat pembangunan di Kabupaten Tengah tidak merata. Terdapat disparitas antar daerah, kshusunya antara wilyah perdesaan dan perkotaan. Di tingkat kecamatan, pembangunan juga masih belum merata. Ada kecamatan-kecamatan tertentu yang memiliki dinamika pembangunan


(41)

ekonomi lebih baik, sementara itu kecamatan lain memiliki kelambatan dalam perkembangan ekonomi.

4) Nilai tambah produk-Produk pertanian rendah

Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki kelemahan berkaitan dengan pemanfaatan pasca panen. Beras, misalnya masih belum dimanfaatkan menjadi bahan-bahan olahan. Hal ini serupa juga pada sektor perikanan. Hasil ikan tangkapan para nelayanan itu masih belum dikelola secara maksimal yang memungkinkan adanya nilai tambah (added values) dari produk-produk tersebut untuk meningkatkan nilai suatu barang.

5) Kualitas SDM yang masih rendah

Kalau dilihat dari IPM, Kabupaten Tapanuli Tengah masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari indeks IPM Kabpaten Tapanuli Tengah yang memang masih berada di bawah rata-rata Provinsi Sumatera Utara. Pada 2008, IPM Provinsi Sumatera Utara sudah mencapai 73,29 sementara itu IPM Kabupaten Tapanuli Tengah mencapai 70,48.

6) Masih tingginya angka kemiskinan dan angka pengangguran

Angka kemiskinan di Kabupaten Tapanuli Tengah memang mengalami penurunan. Tetapi, jumlah penduduk yang terkategori sangat miskin dan masih cukup besar. Tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Tapanuli Tengah diakibatkan Sumber Daya Manusia yang tidak memiliki keahlian sehinggga mengakibatkan angka pengangguran yang tinggi pula. Tingkat


(42)

penganggguran di Kabupaten Tapanuli Tengah tergolong tinggi juga. Pada 2008, penduduk yang terkategori menganggur mencapai 11,37 persen. 7) Masih rendahnya pendapatan asli daerah

Pendapatan Asli daerah (PAD) di kabupaten Tapanuli Tengah tergolong rendah. Hal ini membuat pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah masih belum bisa maksimal di dalam membiayai program-program pembangunan yang direncanakan. Selain itu, realitas demikian juga menunjukkan bahwa di dalam masalah sumber keuangan, Kabupaten Tapanuli Tengah masih sangat tergantung pada pemerintah pusat, baik melalui DAU maupun DAK. Untuk itu perlu digali lagi potensi-potensi daerah yang mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tapanuli Tengah.

8) Cenderung ditinggalkannya budaya lokal

Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki budaya lokal yang khas, mulai seni music, seni suara dan menari. Tetapi, budaya demikian mulai tidak lagi mempunyai daya tarik bagi kalangan muda. Sebagaimana di daerah-daerah lain, kalangan muda di Kabupaten Tapanuli Tengah lebih menyuai budaya modern, bahkan budaya asing. Ini diakibatkan karena arus globalisasi yang melenceng dimana kemajuan dianggap sebagai westernisasi bukan terhadap kemajuan untuk berpikir dan mandiri.


(43)

BAB II

DESKRIPSI PENELITIAN

1. Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Tengah 1.1Letak Geografis

Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu Kabupaten terdapat di Provinsi Sumatera Utara yang terletak pada jajaran Pantai Barat Sumatera. Secara kaian geografis wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah berada dikisaran 0-1.266 m di atas permukaan laut pada letak koordinat 1011”00”- 2022”00” Lintang Utara dan 98007”- 98012” Bujur Timur. Perbatasan yang mengapitnya adalah:

• Sebelah Utara : Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

• Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Selatan

• Sebelah Timur : Kabupaten Tapanuli Utara

• Sebelah Barat : Samudera Hindia

Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai luas 2.194,98 Km2, sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di pulau‐pulau kecil di sekitar wilayah kabupaten ini. Ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Pandan. Kabupaten Tapanuli Tengah berjarak 359 Km dari Kota Medan, Ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Kecamatan Kolang merupakan kecamatan yang terluas, dengan luasnya sebesar 400,65 km2. Oleh karena luas wilayah yang dihiasi dengan pantai yang indah, maka Pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah membuat brand image


(44)

Negeri Wisata Sejuta Pesona untuk menunjukkan begitu besar dan lengkapnya objek wisata di daerah ini.

Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan, sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong daerah beriklim tropis. Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada Bulan Juni sampai September dan musim penghujan biasanya terjadi pada Bulan November sampai Bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.

Tabel 2.1

Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah


(45)

1.2Kependudukan

Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2009 berjumlah 323.563 jiwa dengan kepadatan penduduk 147 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk periode tahun 2000-2008 sebesar 2,79% per tahun. Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah yaitu 50,30% laki-laki dan 49,70% perempuan. Penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera, sebagian kecil di pulau-pulau kecil dan sebagian masih dalam kategori daerah tertinggal.

Pembangunan yang saat dilaksanakan mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat untuk maju, sejahtera dan bermartabat sehingga dapat keluar dari kondisi daerah tertinggal Pelestarian nilai-nilai luhur dan kebangsaan, kerukunan, keamanan, ketertiban dan toleransi dalam semangat gotong-royong yang terjalin dan terbina selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif dan tangguh secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan berbagai perubahan yang begitu cepat. Semangat gotong royong terus dibina dan ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kesadaran, disiplin, kepedulian dan semangat kebersamaan seluruh lapisan masyarakat dengan semangat Sahata Saoloan (Seiya Sekata) untuk memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika.

Ditinjau dari segi etnis, Penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah termasuk dalam Peta Budaya Pesisir Pantai Barat Sumatera Utara Utara namun Kabupaten Tapanuli Tengah dihuni oleh mayoritas suku Batak dengan multi etnik yang berpadu antara lain Minang, Melayu, Bugis, Aceh, Jawa, Madura, Sunda, Tionghoa dan lainnya.


(46)

1.3Perekonomian Daerah

Berpedoman pada Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit – bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut. Sebagian lagi adalah dataran dan rawa serta banyak aliran sungai. Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang. Potensi hidrologi cukup penting untuk menunjang pembangunan, baik untuk kepentingan air minum, irigasi, transportasi, dan untuk kepentingan lainnya. Wilayah Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh 5 (lima) Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu DAS Tapus, DAS Aek Sirahar, DAS Aek Sibundong, DAS Aek Kolang, dan DAS Batang Toru. Daerah hulu sungai berasal dari pegunungan Bukit Barisan dan bermuara ke Pantai Barat Sumatera Utara. Sebagian sungai telah dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik seperti aliran Sungai Sibuluan untuk PLTA Sipan Sihaporas dan untuk air minum, steiger perhubungan laut, tempat sandar kapal perikanan maupun irigasi.

Secara umum lapangan usaha yang dominan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Perikanan, Pertanian, Jasa dan Industri Pengolahan. Masyarakat yang bergerak di bidang Perikanan terdiri dari para Nelayan, Penjual Ikan dan Pengrain Ikan Asin dan Ikan Kemas. Masyarakat petani dikelompokkan dalam sub sektor petani yang menanam padi, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan rakyat serta sektor kehutanan.

Kabupaten Tapanuli Tengah dewasa ini terhitung dalam kurun waktu 2011 sampai sekarang mulai menggalakkan program ekonomi kreatif di melalui sektor


(47)

Pariwisata. Menyadari fakta dilapangan sesuai dengan catatan Badan Pusat Statistik tercatat bahwa ada 123 objek wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah yang menjadi khasanahnya. Pengembangan di sektor ini telah berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Lapangan usaha jasa yang dominan merupakan aktifitas perdagangan komoditi unggulan hasil pertanian dan produk kerajinan / industri rumah tangga, disamping jasa lainnya seperti pengangkutan, komunikasi dan perbankan / lembaga keuangan. Industri pengolahan meliputi industri yang berbasis hasil perikanan tangkap dan perkebunan. Pada tahun 2009, lapangan usaha yang paling banyak mengalami peningkatan menyerap tenaga kerja di perusahaan swasta adalah sub sektor listrik, gas dan air.

1.4Pemerintah Daerah

Secara administrasi Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari 20 Kecamatan dengan pusat pemerintahan berada di Pandan. Susunan Pemerintah Daerah yang diatur menurut UU No. 22 Tahun 1999 bahwa di daerah dibentuk DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah. Kepala Daerah Kabupaten disebut Bupati dan dalam melaksanakan tugas dan wewenang selaku Kepala Daerah, Bupati dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Untuk Periode 2011-2016 Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah memberikan kemenangan kepada pasangan BOSUR (Bonaran Situmeang, SH M.Hum dan Sukran Jamilan Tanjung, SE) Sebagai Pemimpin.


(48)

2. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Periode 2011-2016

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan lembaga eksekutif yang berkedudukan sebagai pelaksana segala urusan administrasi, mengeksekusi program kerja serta mengeolola anggaran untuk memajukan daerah kearah kesejahteraan, kemakmuran, kekondisifan serta kontunuitas prospek pembangunan demi mewujudkan cita-cita masyarakatnya. Pemerintah Kabupaten merupakan naungan bagi daerah tingkat II (dua) dibawah Pemerintah Provinsi.

Kabupaten Tapanuli Tengah dalam kurun waktu 70 tahun sejak resmi dijadikan pada tanggal 24 Agustus 1945 telah lama mempredikati sebagai daerah yang tertinggal dengan tingginya tingkat kemiskinan dan minimnya fasilitas dan infrastruktur. Silih bergantinya pimpinan di Kabupaten Tapanuli Tengah telah mengupayakan agar daerah yang Kaya akan objek wisata ini beranjak dari stigma negatif. Menarik rentan waktu sejarah 10 (sepuluh) tahun belakangan ini. Kabupaten Tapanuli Tengah selama 2 periode dipimpin oleh Tuani Lumbantobing. Politisi yang sarat akan kontroversi banyak menuai kritikan dan hujatan masyarakat Tapanuli Tengah semasa rezimnya.

Gelaran Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah pada tanggal 12 Maret 2011 menjadi pembuka era baru Kabupaten Tapanuli Tengah. Pasangan calon Raja Bonaran Situmeang bersama Sukran Jamilan Tanjung bersaing politik dengan Istri Tuani Lumbantobing, Dina Riana Samosir-Hikmal Batubara. Antusiasme mayoritas masyarakat Tapanuli Tengah yang telah


(49)

lama menginginkan perubahan yang signifikan lebih condong untuk memilih Pasangan Calon Bupati Raja Bonaran Situmeang dan Calon Wakil Bupati H Sukran Jamilan Tanjung daripada memberikan kepercayaan kepada pasangan Riana yang notabene masih memiliki keterikatan yang kuat secara pribadi sebagai seorang istri Tuani Lumbantobing.

Dalam sengitnya Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah periode 2011-2016, akhirnya pasangan Calon Bupati Raja Bonaran Situmeang dan Calon Wakil Bupati Sukran Jamilan Tanjung yang dikenal dengan jargon kampanye ‘Bosur’ itu keluar sebagai pemenang kendati melewati proses panjang hingga ke meja Mahkamah Konstitusi perkara sengketa Pilkada.

Pasangan Raja Bonaran Situmeang dan Sukran Jamilan Tanjung dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah periode 2011-2016 setelah dinyatakan memenangi perolehan suara pemilih mencapai 62%. Kemenangan yang sangat telak mengungguli lawannya.

Raja Bonaran Situmeang dan Sukran Jamilan Tanjung berhasil menjadi pemimpin di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan hanya diusung oleh 3 (Tiga) Partai Politik saja namun yang terkuat di Kabupaten Tapanuli Tengah setelah Partai Demokrat. Partai yang mengusung mereka adalah Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Sejak saat itu, kiprah dua politisi ini dimulai dalam menyukseskan program kerje mereka dalam memajukan Kabupaten Tapanuli Tengah.


(50)

2.1Profil Pemimpin Kabupaten Tapanuli Tengah Periode 2011-2016

Tapanuli Tengah dalam kurun waktu 5 (Lima) Tahun berada dibawah sosok pemimpin yang baru. Dalam meningkatkan kinerja Pemerintahan Kabupaten Tapanuli tentu membutukan sosok yang memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni. Penilaian tersebut akan bisa disimpulkan jika mencermati sosok mereka saat mulai menempuh jenjang akademis, kiprah karir dan pengalaman.

Berikut ini adalah profil dari pemimpin Kabupaten Tapanuli Tengah Periode 2011-2016:

a. Raja Bonaran Situmeang

• Jabatan sebagai Bupati Tapanuli Tengah Periode 2011-2016

• Lahir di Gontingmahe, Tapanuli Tengah 7 Desember 1962 berkebangsaan Indonesia

• Agama Kristen Protestan

• Profesinya adalah seorang pengacara. Mulai terkenal sebagai pengacara Anggoro Widjojo

• Memiliki Istri bernama Norma Simatupang dan dikaruniai seorang anak.

• Bonaran pernah bekerja sebagai loper koran. Hal itu dilakukannya setelah lulus dari SMP Fatima dan SMA Katolik di Sibolga.


(51)

• Pendidikan:

SD HKI Gontingmahe, Sorkam tahun 1975 SMP Fatima, Sibolga tahun 1979

SMA Katolik, Sibolga tahun 1982

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Medan tahun 1987

Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta tahun 2008

b. H Sukran Jamilan Tanjung, SE

• Jabatan Sebagai Wakil Bupati Tapanuli Tengah Periode 2011-2016.

• Lahir di Sibolga, 4 Maret 1967.

• Agama Islam.

• Memiliki Istri bernama Hj. Evelina Maria Sandra dan di karuniai 3 (Tiga) orang anak.

• Profesi sebagai politisi partai Golkar dan mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara.

• Pendidikan:

SD Negeri 9 (081232), Sibolga tahun 1979. SMP Negeri 1, Sibolga tahun 1983.

SMA Negeri 31, Jakarta tahun 1982.

Fakultas Ekonomi / Akuntansi Universitas Borobudur, Jakarta tahun 1996.


(52)

2.2Kedudukan Dan Fungsi Kepala Daerah

Pemerintah selaku pemegang kekuasaan eksekutif dibedakan dalam dua pengertian yuridis, yakni:

a. Selaku alat kelengkapan negara yang bertindak untuk dan atas nama negara yang kekuasaannya melekat pada kedudukan seorang kepala negara.

b. Selaku pemegang kekuasaan tertinggi atas penyelenggaraan

pemerintahan atau selaku administrator negara (pejabat atau badan atas usaha negara)

Pemerintahan adalah berkenaan dengan sistem, fungsi, cara, perbuatan, kegiatan, urusan, atau tindakan memerintah yang dilakukan atau diselenggarakan atau dilaksanakan oleh pemerintah. Eksekutif adalah cabang kekuasaan dalam negara yang melaksanakan kebijakan publik (kenegaraan dan atau pemerintahan) melalui peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh lembaga legislatif maupun atas inisiatif sendiri.

Administrasi (negara) adalah badan atau jabatan dalam lapangan kekuasaan eksekutif yang mempunyai kekuasaan mandiri berdasarkan hukum untuk melakukan tindakan-tindakan, baik di lapangan pengaturan maupun penyelenggaraan administrasi (negara).


(53)

Berkaitan hubungan antara pemerintahan dan administrasi negara, maka didalam organisasi modern sebagaimana negara dan perangkatnya, Max Weber mengintroduksi terminologi birokrasi dengan mengatakan sebagai berikut: Pemerintah tidak lain adalah yang berhasil menopang klaim bahwa perintahlah yang secara eksklusif berhak menggunakan kekuatan fisik untuk memaksakan aturan-aturannya dalam suatu batas wilayah tertentu. Sedangkan dalam pelaksanaan organisasi pemerintahan dibentuk birokrasi.

Tugas pokok pemerintahan adalah pelayanan yang membuahkan kemandirian, pembangunan menciptakan kemakmuran. Sedangkan Birokrasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Birokrasi patrimonial yang berfungsi berdasarkan nilai-nilai tradisional yang tidak memisahkan antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab dinas dengan urusan pribadi pejabat.

b. Birokrasi modern (rasional) dicirikan dengan adanya spesialisasi, hukum, pemisahan tugas dinas dan urusan pribadi.

Lebih jauh berkaitan dengan birokrasi publik di Indonesia tentang restrukturisasi dan reposisi birokrasi publik. Sekurangnya terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek penegakan demokrasi, aspek perubahan sistem politik, dan aspek perkembangan teknologi informasi.11

11

Thoha Miftah.2000.Peran Ilmu Administrasi Publik Dalam Mewujudkan Tata Kepemerintahan Yang Baik. Makalah: Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada


(54)

a. Aspek Penegakan Demokrasi: Prinsip demokrasi yang paling urgen adalah meletakkan kekuasaan pada rakyat dan bukan pada penguasa. Oleh karena itu struktur kelembagaan pemerintah yang disebut birokrasi tidak dapat lepas dari kontrol rakyat. Wujud kekuasaan dan peran rakyat ialah bahwa pada setiap penyusunan birokrasi harus berdasarkan undang-undang. Berdasarkan undang-undang, rakyat terlibat dalam mendesain dan menetapkan lembaga-lembaga pemerintahan atau birokrasi di pusat maupun di daerah.

b. Aspek Perubahan Sistem Politik: Era reformasi saat ini sungguh menghadapi persoalan kondisi mental, sikap dan perilaku politik warisan rezim terdahulu terutama dalam kerangka single majority Golongan Karya. Pada masa orde baru semua posisi jabatan dalam organisasi publik ditempati oleh kader-kader Golkar. Oleh karena itu tidak dapat dibedakan manakah yang “birokrat tulen” dan manakah “birokrat partisan” Struktur organisasi publik berkembang antara pejabat birokrasi dan pejabat politik. Semua organisasi pemerintah dikaburkan antara jabatan karier dan nonkarier, antara jabatan birokrasi dan jabatan politik.

c. Aspek Perkembangan Teknologi Informasi: Kemajuan jaman dan perubahan global telah menjadikan cara kerja suatu birokrasi dengan menggunakan teknologi informasi. Cara demikian telah menciptakan “birokrasi tanpa batas dan tanpa kertas” Berdasarkan kondisi


(55)

demikian, maka tatanan organisasi akan berubah menjadi lebih pendek dan ramping. Sesuai dengan asas demokrasi, kewenangan birokrasi menjadi tidak hanya berada pada tataran penguasa melainkan tersebar dimana-mana (decentralized). Birokrasi tanpa batas dan tanpa kertas telah menjadikan birokrasi tidak lagi secara tegas mengikuti garis hirarki. Struktur organisasi bersifat ad-hoc, komite, dan matrik akan menjadi model organisasi mendatang, yang sering disebut sebagai organisasi struktur logis (logical structure).

Pemerintah tidak lain adalah yang berhasil menopang klaim bahwa perintahlah yang secara eksklusif berhak menggunakan kekuatan fisik untuk memaksakan aturan-aturannya dalam suatu batas wilayah tertentu. Sedangkan dalam pelaksanaan organisasi pemerintahan dibentuk birokrasi. Sedangkan tugas pokok pemerintahan adalah pelayanan yang membuahkan kemandirian, pembangunan menciptakan kemakmuran.

2.3 Tugas Dan Wewenang Pemerintah Daerah

Berdasarkan dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah. Kepala Daerah unt dengan Bupati, dan Kepala Daerah untuk Kota disebut Walikota. Masa Jabatan Kepala daerah selama 5 (lima) tahun terhitung sejak pelantikan dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa


(56)

jabatan. Berikut dijelask

Tugas Kepala Daerah adalah sebagai berikut :

a. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;

b. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;

c. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan

rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;

d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan

rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;

e. mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

f. mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan

g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas kepala daerah memiliki beberapa kewenang. Namun kewenangan serta tugas dilarang dilaksanakan jika Kepala Daerah sedang menjalani masa tahanan. Selama menjalani masa tahanan, tugas dan wewenangan


(57)

dilaksanakan oleh Wakil Kepala Daerah. Apabila kepala daerah sedang menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara dan tidak ada wakil kepala daerah, sekretaris daerah melaksanakan tugas sehari-hari kepala daerah

Berikut kewenangan Kepala Daerah : a. mengajukan rancangan Perda;

b. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; c. menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah;

d. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;

e. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Wakil kepala daerah mempunyai tugas : a. membantu kepala daerah dalam

• memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah

• mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan

menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan

• memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi wakil gubernur


(58)

• memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupaten/kota, kelurahan, dan/atau Desa bagi wakil bupati/wali kota.memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam pelaksanaan Pemerintahan Daerah; melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara; dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Wakil kepala daerah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.

Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi :

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan; c. mengembangkan kehidupan demokrasi;

d. menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;


(59)

f. melaksanakan program strategis nasional; dan

g. menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan semua Perangkat Daerah.

Selainnya kewajiban diatas kepala daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah akan dibahas pada tulisan selanjutnya.

Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai hak protokoler dan hak keuangan. Hak keuangan meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lain. Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang dikenai sanksi pemberhentian sementara tidak mendapatkan hak protokoler serta hanya diberikan hak keuangan berupa gaji pokok, tunjangan anak, dan tunjangan istri/suami.

2.4Visi Dan Misi Pasangan Bonaran-Sukran

a. Visi

“MEWUJUDKAN MASYARAKAT TAPANULI TENGAH YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT”.

Visi Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012-2016 memiliki kalimat kunci, yaitu masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah maju, sejahtera dan bermartabat. Kalimat tersebut bermakna memberikan ruang yang luas kepada masyrakat untuk dapat merasakan dampak dari pembangunan, artinya masyarakat yang menjadi sasaran utama


(60)

pembangunan harus merasakan manfaat dari pelaksanaan pembangunan. Diharapkan seluruh stakeholder di Kabupaten Tengah bahu-membahu mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas yang dimiliki untuk meraih dan mewujudkan untuk masa depan yang lebih baik, melalui pembangunan daerah yang terarah, terencana, menyeluruh, terpadu dan terintegrasi. Selanjutnya pemahaman terhadap visi tersebut sebagai berikut:

• Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Maju, merupakan masyarakat yang bergerak menuju keadaan yang lebih baik dan produktif, berakhlak mulia dan berkualitas dengan mempertahankan cirri dan identitas masyarakat Tapanuli Tengah yang majemuk.

• Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Sejahtera, bermakna masyarakat uang memiliki derajat kehidupan yang semakin baik, sehat, layak dan manusiawi.

• Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Bermartbat,

bermakna masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Tuhanan dan kemanusiaan dengan motto daerah “Sahata


(61)

b. Misi

Sesuai dengan harapan untuk mewujudkan masyarakat tapanuli Tengah yan maju, sejahtera dan bermartabat maka ditetapkan msisi pembangunan Kabupaten Tapanuli Tengah 2012-2016 sebagai upaya mewujudkan dan menopang pencapaian visi. Kabupaten Tapanuli Tengah menetapkan 5 (lima) misi pembangunan, yaitu:

• Percepatan pembangunan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur,

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting vital untuk memepercepat proses pembangunan. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan sosial ekonomi, menginat gerak laju dan pertumbuhan sosial ekonomi tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi dan energy. Oleh karena itu, peningkatan pembangunan infrastruktur menjadi pembangunan sosial ekonomi selanjutnya.

• Membenahi birokrasi untuk meningkatkan pelayan publik, serta menjamin terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih (good governance) serta beribawa. Tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), terwujud pada kualitas pelayanan publik, peningkatan kerja aparat serta


(62)

meminimalisir praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) pada semua level dalam birokrasi serta meningkatkan partisispasi rakyat dalam penyelengggraan pemerintahan termasuk dalam pengawasan terhadap birokrasi.

• Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kesehatan, pendidikan dan pembangunan Sumber Daya Manusia

Peningkatan kualitas hidup masyarakat dimaksudkan sebagai pembangunan yang mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan pendidikan di semua bidang, jenis dan jenjang, serta meningkatkan kualitas hidup melalui penyediaan akses yang sama terhadap pendidikan, pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial.

• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor-sektor unggulan serta menggali dan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan pariwisata dengan kebijakan pembangunan yang pro rakyat. Mengembangkan kebijakan konomi yang berwawasan kerakyatan melalui pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kualitashidup, kesejahteraan ekonomi, pemerataan ekonomi dan daya saing melalui strategi pengembangan ekonomi, dengan meningkatkan potensi dan peluang keunggulan


(63)

sumber daya barat dan atau laut dan daya dukung wilayah; mengembangkan dan memperkuat perekonomian yang berbasis pada keunggulan sumber daya daerah dan daya dukung lingkungan; mendorong pengembangan ekonomi mikro melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM); mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh melalui pengembangan perekonomian yang merata dan berkelanjutan; dan meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas hidup dan aksebilitas pelayanan, rehabilitas, bantuan sosial dan kesejahteraan sosial masyarakat. Misi ini juga menyatakan kepedulian pemerintah daerah terhadap upaya pemanfaatan SDA yang berwawasan lingkungan dan kewaspadan terhadap resiko bencana alam.

• Menegakkan hukum dan HAM serta penguatan proses

demokrasi untuk terciptanya rasa aman dan damai, serta menata iklim kondusif bagi tumbuhnya investasi.

Melakukan pembenahan dan meningkatkan budaya hukum dan menegggakan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak pada rakyat kecil. Memantapkan kelembagan demokrasi yang lebih kokoh dengan memperkuat peranserta semua lapisan masyarakat dalam


(64)

perencanaan, pelaksanaan dan kontrol pembangunan tanpa diskriminasif sehingga proses pembangunan partisapasif yang bersifat bottom up dapat berjalan. Misis ini juga diharapkan menumbuhkan masyarakat yang tanggap (responsive

community) yang akan mendorong semangat sukarela (spirit of voluntarism); menciptakan wadah terbuka dan demokratis

bagi dialog kebudayaan sehingga tercapai kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam pembangunan, menumbuhkan rasa persatuan, menumbuhkan penghormatan terhadap nilai pluralism dan HAM. Pada akhirnya misi ini dapat menghasilkan pembangunan yang menyentuh masyarakat tanpa deskriminasi gender, etnis, agama dan memihak pada rakyat kecil dengan dilandasi penghormatan pada hak-hak asasi manusia (HAM); meningkatkan kesadaran dan kualitas beragama dan toleransi antar umat beragama, menciptakan kepastian investasi serta kesadaran akan plarisme sehingga mendkung terciptanya suasana yang aman dan damai dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.


(65)

3. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Masa Transisi Kepemimpinan

Pada Senin, 6 Oktober 2014 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (TapTeng) berada dibawah kepemimpinan H. Sukran Jamilan Tanjung selaku pelaksana Bupati karena Bupati sebelumnya Raja Bonaran Situmeang, SH M.Hum tersandung permasalahan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tepat pada tanggal 9 April 2015, Jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapanuli Tengah resmi dipundak pria kelahiran Sibolga, 4 Maret 1967 ini setelah Gubernur Sumatera Utara menyerahkan SK Menteri Dalam Negeri (Mendagri) setelah Bupati sebelumnya, Raja Bonaran Situmeang diberhentikan sementara.

Kewenangan bagi seorang Pelaksana tugas (Plt) seperti yang kini dipundak H Sukran Jamilan Tanjjung, Ada dua produk hukum yang dijadikan dasar untuk melihat kewenangan seorang kepala daerah dengan status Plt atau Pj. Pertama, sesuai Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Kedua, Peraturan Pemerintah No. 49 tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

ayat (1) : "Penjabat kepala daerah atau pelaksana tugas kepala daerah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 ayat (1) dan ayat (3), serta Pasal 131 ayat (4), atau yang diangkat untuk mengisi kekosongan jabatan kepala daerah karena mengundurkan diri untuk mencalonkan/dicalonkan menjadi calon kepala


(1)

Dipersembahkan untuk Ayah Dan Ibu Serta Keluarga Besar Tercinta


(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT Penulis ucapkan atas segala curahan nikmat dan karuniaNya yang senantiasi tercurahkan kepada seluruh hamba terkhusus kepada Penulis yang akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kinerja Pemerintahan Tapanuli Tengah Dalam Masa Transisi Kepemimpinan.” (Studi Kasus: Kepemimpinan Plt. Sukran Jamilan Tanjung)

Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program studi Ilmu Politik di Departemen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sumatera Utara, Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak untuk menyempurnakannya.

Dari awal proses penulisan skripsi ini, tidak lepas dari dorongan semangat, dukungan, teguran, masukan serta bimbingan yang banyak mempengaruhi Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, perkenankan Penulis mengucapkan banyak terimakasih dengan iringan doa kepada semua pihak.

Ucapan Terimakasih penulis tujukan kepada:

1. Bapak Prof. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dra. T. Irmayani M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Politik FISIP

USU, yang telah memberikan ilmu, masukan dan nasehatnya kepada penulis dalam penulisan Skripsi ini.

3. Ibu Dra. Evi Novida Ginting, M.SP selaku Dosen Pembimbing yang telah

sudi menyediakan waktunya untuk membimbing memberikan saran dan referensi serta motivasi sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak/Ibu dosen dan staff di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik USU yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan.

5. Bou Fatma, Om Kasmir dan Pak Monang yang telah menjadi guru Saya

dan membantu memudahkan segala urusan perkuliahan.

6. Bapak Sukran Jamilan Tanjung,SE selaku Pelaksana Tugas di Kabupaten

Tapanuli Tengah periode 2011-2016 yang telah bersedia menjadi subjek penelitian dan kerja sama yang baik saat memberikan informasi yang Penulis butuhkan.

7. Bapak/Ibu Pegawai di Kantor Pemkab Tapanuli Tengah

8. Teristimewa kepada kedua orang tua Saya tercinta, Ayahanda Nasran

Efendi Tanjung dan Ibunda Leli Hanum Panggabean yang selalu ada untuk mendoakan serta membahagiakan Saya dan merancang masa depan


(3)

bagi nusa dan bangsa. Saya bangga memiliki Ayah yang begitu gigih dan tanpa keluh kesah menghadapi Saya. Nasehat Ayah adalah modal hidup yang tidak akan pernah Saya lupakan. Saya ingin menjadi anak yang bisa membahagiakan kalian kelak dan menjadikan semua pengorbanan orang tua menjadi satu kebanggaan suatu hari nanti. Semoga Allah SWT selalu senantiasa memberikan kesehatan, umur panjang serta kebahagiaan kepada Ayah dan Ibunda.

9. Kedua Abang Saya, Hilman Azhari dan Arfandi Akbar, yang kadang

ngeselin tapi baik hati dan selalu menyayangi adik-adiknya. Kedua Adik Saya yang menjadi teman berbagi Lady Nesly dan Rahul Efendi.

10.Irfan Arhamsyah Sihotang 

11.Untuk keluarga Besar Departement Ilmu Politik terutama angkatan 2009:

Friska U Elisabeth, S.IP, Annisa Bilhag S.IP, Try Edo Pinem S.IP, Reska Febriani S.IP, Febri Mahyani S.IP, Desi Martina S.IP, Sri Maulizar S.IP, Riska Deniati, dan kawan-kawan lainnya. Kalian yang terbaik! Akhirnya Gue nyusul sarjana juga ya. Hahaha

12.Untuk Teman Terbaikku Terima kasih atas dukungannya selama

mengerjakan skrispsi ini, Dini Sartika, Badri Layali, Irfansyah, Rica Hutagalung dan Oki Aulia S.Kep.

13.Untuk semua pihak yang telah banyak membantu dari segi moril dan

materil dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebuatkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dalam pengolahan data serta penyajiannya. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Akhir kata, Penulis mengucapkan banyak terimakasih bagi semua pihak telah memberi bimbingan, masukan, bantuan dan dukungan selama proses pengerjaan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Medan, 22 Oktober 2015 Penulis


(4)

DAFTAR ISI Halaman Judul

Abstrak ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah ... 1

2. Perumusan Masalah ... 4

3. Pembatasan Masalah ... 5

4. Tujuan Penelitian ... 5

5. Manfaat Penelitian ... 6

6. Kerangka Teori ... 7

6.1 Teori Kinerja ... 8

6.1.1 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja... 10

6.2 Teori Gaya Kepemimpinan... 13

6.3 Tipologi Kepemimpinan... 17

6.4 Teori Transisi Pemerintahan... 21

6.4.1 Pengertian Dan Konsep Transisi Pemerintahan... 21

6.4.2 Hambatan Yang Muncul Dalam Perubahan... 22

6.4.3 Memimpin Pada Masa Transisi... 23

6.4.4 Kesalahan Umum Masa Transisi... 24

7. Pemerintah Daerah... 25

8. Metodologi Penelitian... 27

8.1 Jenis Penelitian... 28

8.2 Tekhnik Pengumpulan Data... 28

8.3 Tekhnik Analisa Data... 29

9. Sistematika Penulisan... 30

BAB II DESKRIPSI PENELITIAN 1. Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Tengah... 32

1.1 Letak Geografis... 32

1.2 Kependudukan... 34

1.3 Perekonomian Daerah... 35

1.4 Pemerintah Daerah... 36

2. Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Tengah Periode 2011-2016... 37


(5)

2.2 Kedudukan Dan Fungsi Kepala Daerah... 41

2.3 Tugas Dan Wewenang Kepala Daerah... 44

2.4 Visi Dan Misi Pasangan Bonaran-Sukran... 48

3. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Masa

Transisi Kepemimpinan... 55 4. Isu Strategis Kabupaten Tapanuli Tengah... 59 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Proses Pembuatan Langkah Strategis Plt. Sukran

Jamilan Tanjung Dalam Memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah... 60

2. Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli

Tengah... 65

2.1 Prioritas Program Kerja Plt. Sukran Jamilan

Tanjung... 66

2.2 Analisis Strategi Dan Kebijakan Pemerintah

Kabupaten Tapanuli Tengah... 75

2.3 Faktor Keberhasilan Pembangunan Daerah

Kabupaten Tapanuli Tengah... 77

3. Gaya Kepemimpinan Plt. Sukran Jamilan Tanjung... 82

4. Pembahasan... 84 BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan... 93 2. Saran... 96 DAFTAR PUSTAKA... 100


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2009...