Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Metode Pengumpulan Data Sistematika Penulisan Laporan

kota pemerintah daerah setempat harus mengeluarkan peraturan daerah tentang Pajak Hiburan yang akan menjadi landasan hukum operasional dalam teknis pelaksanaan pengenaan dan pemungutan Pajak Hiburan di daerah kabupaten atau kota yang bersangkutan. Siahaan,2005:297 Dasar pengenaan pajak hiburan adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk menonton atau menikmati hiburan sebagaimana ditetapkan dalam Harga Tiket Masuk HTM. Besarnya pokok pajak hiburan yang terhutang dihitung dengan cara mengkalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan pajak hiburan adalah sesuai dengan rumus berikut: Pajak Terhutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran Untuk Menonton Menikmati Hiburan

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini adalah: 1. Mekanisme pengelolaan pajak hiburan di Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA Kota Medan. 2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemungutan pajak hiburan. 3. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Medan dalam meningkatkan pajak hiburan

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Universitas Sumatera Utara Adapun yang menjadi Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini adalah:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan seperti pemilihan objek PKLM, lokasi PKLM, pengajuan PKLM, dan surat pengantar.

2. Studi Literatur

Dalam tahap ini penulis melakukan pencarian data dan informasi dengan membaca landasan teori , mengumpulkan sumber-sumber pustaka seperti, peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, buku-buku, majalah maupun literatur lain yang berhubungan dengan objek PKLM.

3. Observasi Lapangan

Penulis melakukan studi mencari data dan informasi dengan mengikuti PKLM di Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA Kota Medan. Serta mempelajari data-data yang berhubungan dengan masalah-masalah yang akan dibahas yang akan dijadikan bukti dalam daftar dokumen penulis.

4. Pengumpulan Data

Dilakukan dengan 2 cara, yaitu: a Data Primer Universitas Sumatera Utara Yaitu data yang diperoleh melalui wawancara terhadap orang- orang yang dianggap mampu memberi masukan dan informasi serta observasi penulis ke lapangan tempat objek PKLM. b Data Sekunder Yaitu data atau informasi yang diperoleh melalui studi literature melalui sumber-sumber pustaka, undang-undang, dokumentasi maupun literatur lain yang berhubungan dengan objek PKLM.

5. Analisis dan Evaluasi

Yaitu kegiatan studi yang dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan dan kendala yang dihadapi serta mencari tahu dan menanyakan solusi atau jalan keluar yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data digunakan 3 metode, yaitu: 1. Wawancara Dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada pegawai yang dianggap mampu memberikan masukan data primer dan informasi bagi penyusunan laporan ini. 2. Pengamatan Universitas Sumatera Utara Melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang dilakukan dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian, metode ini diharapkan dapat memberikan masukan data primer. 3. Dokumemtasi Dalam metode ini penulis mempelajari segala sumber pustaka seperti buku dan undang-undang yang berhubungan dengan objek PKLM dan juga meminta berbagai dokumen yang berhubungan dengan objek PKLM, yang dapat berupa struktur organisasi.

G. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang PKLM tujuan dan manfaat PKLM, ruang lingkup PKLM, metode PKLM, metode pengumpulan data, uraian teoritis, serta sistematika penulisan laporan PKLM. BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN Penulis menguraikan tentang sejarah singkat Dinas Penndapatan Daerah DIPENDA Kota Medan, struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA Kota Medan, serta uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA Kota Medan, serta tata kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HIBURAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan dan menguraikan tentang definisi pajak hiburan, dasar hukum pemungutan pajak hiburan, objek pajak dan bukan objek pajak hiburan, subjek pajak hiburan dan wajib pajak hiburan, dasar pengenaan pajak, tarif pajak, cara perhitungan pajak hiburan,kegiatan pendaftaran dan pendataan, penetapan dan penyetoran, serta tata cara pembayaran dan penagihan pajak hiburan.

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

Pada bagian ini penulis akan menganalisa dan mengevaluasi pengelolaan pemungutan pajak hiburan, target dan realisasi penerimaan pajak hiburan, pengalokasian pajak hiburan, kendala- kendala, serta upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan pajak hiburan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan berdasarkan gambaran- gambaran pada bab sebelumnya, dan berusaha memberikan saran agar penerimaan pajak daerah khususnya pajak hiburan dapat lebih optimal lagi. Universitas Sumatera Utara