assessment, dimana wajib pajak diberikan wewenang kepercayaan dan tanggung jawab untuk menghitung, membayar,dan melaporkan sendiri
besarnya pajak yang harus dibayar. Dengan sistem self assessment tersebut wajib pajak berkewajiban untuk melakukan pembayaran setiap
bulannya ke kantor kas daerah dan menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT yang dilampirkan dengan laporan penerimaan
harian kepada Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA Kota
Medandalam hal ini seksi penagihan.
3. Penyelenggaraan Hiburan Insidentil
Terhadap kegiatan penyelenggaraan hiburan insidentil sistem pemungutannya dengan menggunakan sistem self assessment, dimana
pada saat penyelenggaraan hiburan, wajib pajak diberi kewenangan untuk melakukan pemungutan pajak melalui penjualan tiket dan pada
masa penyelenggaraan hiburan fiskus menentukan ketetapan pajak terutang atau menentukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh
wajib pajak.
B. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hiburan
Adapun target dan realisasi penerimaan pajak hiburan pada tahun 2006 – 2010 pada Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA Kota Medan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
TABEL 11 REALISASI PENERIMAAN PAJAK HIBURAN
TAHUN 2006 – 2010 TAHUN
ANGGARAN TARGET
Rp REALISASI
Rp PERSENTASE
2006 7.250.641.000,00 7.988.696.250,60
100,29 2007 8.354.000.000,00
8.382.957.036,24 100,35
2008 8.921.700.000,00 9.337.502.454,10
104,66 2009 9.556.580.000,00
9.995.090.144,30 104,59
2010 15.051.561.000,00
12.944.719.326,63 86,00
Data : Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
Dari data tersebut diatas dapat digambarkan, untuk penerimaan khususnya pajak hiburan selama 4 empat tahun terakhir mengalami
peningkatan tetapi 1 satu tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena adanya tunggakan – tunggakan pajak yang belum dibayar
oleh wajib pajak. Pencapaian realisasi yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan
Daerah Kota Medan, tentunya dapat dicapai dengan harapan partisipasi dari wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Dalam hal ini
masyarakat kota Medan pada umumnya atau wajib pajak pada khususnya yang menyelenggarakan hiburan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa Pajak
Universitas Sumatera Utara
Hiburan yang mereka bayar sangat diperlukan untuk membangun kota Medan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
C. Pengalokasian Pajak Hiburan
Perimbangan keuangan daerah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mencakup pembagian keuangan antara Pemeintah Pusat
dan Pemerintah Daerah secara proporsional, demokratis, adil, dan transparan dengan memperhatikan potensi, kondisi dan kebutuhan daerah.
Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, penyerahan dan pelimpahan urusan pemerintah kepada daerah secara nyata dan bertanngung
jawab harus diikuti dangan pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya Nasional secara adil, termasuk perimbangan keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah. Dalam hal ini pajak hiburan disetor oleh Dinas Pendapatan Daerah
Kota Medan ke Kas Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah. Alokasi Pajak Hiburan yang
dilaksanakan pada Dinas Pendapan Daerah Kota Medan diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan
efisiensi dan efektifitas perekonomian.
D. Masalah yang Dihadapi dalam Meningkatkan Pajak Hiburan