Dasar Pengenaan Pajak Hiburan Tarif Pajak Hiburan

hiburan adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan. Dengan demikian subjek pajak dan wajib pajak hiburan tidaklah sama, hal ini dikarenakan konsumen yang menikmati pelayanan tempat hiburan merupakan subjek pajak yang membayar menanggung pajak, sementara penyelenggara hiburan bertindak sebagai wajib pajak yang diberi kewenangan untuk memungut pajak dari konsumen subjek pajak.

D. Dasar Pengenaan, Tarif, Cara Penghitungan Pajak Hiburan

1. Dasar Pengenaan Pajak Hiburan

Dasar pengenaan pajak hiburan adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk menonton atau menikmati hiburan sebagaimana ditetapkan dalam Harga Tiket Masuk HTM.

2. Tarif Pajak Hiburan

Tarif pajak hiburan adalah untuk setiap jenis hiburan yang ditetapkan sebagai berikut: a. Pertunjukan film di bioskop Klasemen Bioskop Besar Pajak AII UTAMA AII AI BII BI 30 dari HTM 28 dari HTM 26 dari HTM 24 dari HTM 20 dari HTM Universitas Sumatera Utara C D KELILING 17 dari HTM 13 dari HTM 10 dari HTM b. Ketentuan klasemen dan besarnya HTM untuk masing-masing bioskop di kota Medan akan ditetapkan lebih lanjut dengan surat keputusan Kepala Daerah. c. Tata cara pengadaanperforasi tanda masukkarcis tontonan dan pembayaran dimuka PDM pajak hiburan tetap dan insidentil akan ditetapkan lebih lanjut dengan keputusan Kepala Daerah. d. Untuk pertunjukan kesenian antara lain kesenian tradisional,pertunjukan sirkus, pameran seni: 1 Diruangan yang memakai AC dipungut pajak sebesar 15 dari HTM 2 Diruangan yang tidak memakai AC dipungut pajak sebesar 10 dari HTM e. Untuk pameran busana, kontes kecantikan, pertunjukanpagelaran music dan tari: 1 Diruangan yang memakai AC dipungut biaya sebesar 25 dari HTM 2 Diruangan yang tidakmemakai AC dipungut biaya sebesar 20 dari HTM Universitas Sumatera Utara f. Untuk diskotik, Disko, Bar, Karaoke, Klab Malam dan sejenisnya ditetapkan sebesar 30 dari HTM atau jumlah pembayaran untuk menonton dan atau menikmati hiburan diluar makananminuman yang telah dikenakan pajak hotel atau pajak restoran. g. Untuk Diskotik, Disco, Bar, Klab Malam yang tidak menggunakan tanda masuk dan atau tidak membayar untuk menonton dan atau menikmati hiburan dipungut pajak sebesar Rp.2000,- untuk setiap pengunjung,diluar harga makanminum yang telah dikenakan pajak hotel dan atau pajak restoran. h. Untuk permainan biliar 1 Di ruangan yang memakai AC dipungut pajak sebesar 20 dari HTM atau harga koin per meja untuk sekali permainan. 2 Diruangan yang tidak memakai AC dipungut pajak sebesar 15 dari HTM atau harga koin per meja untuk sekali permainan. i. Untuk permainan ketangkasan, taman hiburan keluarga, permainan anak-anak antara lain: video game, play station, mini train, kuda pusing, speed boat, bom-bom car, dan sejenisnya dipungut pajak sebesar 20 dari HTM atau harga koin. j. Usaha jasa panti pijat, mandi uap dan sejenisnya dipungut pajak20 dari HTM per jam, salon kecantikan dipungut pajak sebesar 20 dari jumlah pembayaran. Universitas Sumatera Utara k. Pertunjukan pertandingan olah raga anara klub dalam negeri dipungut pajak sebesar 15 dari HTM, sedangkan perandingan olah raga dengan dukungan antar bangsa dipungut pajak sebesar 20 dari HTM. l. Taman rekreasi, kolam renang, kolam pancing dan sejenisnya dipungut pajak sebesar 10 dari HTM. m. Untuk jenis hiburan yang tidak menggunakan tanda masuk dipungut pajak sebesar 20 dari jumlah pembayaran. n. Untuk persewaam permainan internet dipungut pajak sebesar 10 dari sewa per jam. 3 Perhitungan Pajak Hiburan Besarnya pokok pajak hiburan yang terhutang dihitung dengan cara mengkalikan tariff pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan pajak hiburan adalah sesuai dengan rumus sebagai berikut: Pajak Terhutang =Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak =Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran Untuk Menonton Menikmati Pajak Hiburan E. Masa Pajak, Tahun Pajak, Saat Terhutang Pajak, dan Wilayah Pemungutan Pajak Hiburan. Pada pajak hiburan, masa pajak merupakan jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 bulan takwim. Dalam pengertian masa pajak bagian dari bilan dihitung satu bulan penuh. Tahun pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 tahun takwim. Universitas Sumatera Utara Pajak yang terhutang merupakan pajak hiburan yang harus di bayar oleh wajib pajak pada suatu saat, dalam masa pajak atau dalam tahun pajak menurut keadaan peraturan daerah tentang pajak hiburan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. Saat pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat penyelenggaraan hiburan, jika pembayaran diterima penyelenggara hiburan sebelum hiburan diselenggarakan, pajak hiburan terhuang dalam masa pajak terjadi pada saat pembayaran. Pajak hiburan yang terhutang dipungut di wilayah tempat hiburan diselenggarakan. Hal ini terkait dengan kewenangan pemerintah daerah setempat yang hanya terbatas atas setiap tempat hiburan yang berlokasi dan terdaftar dalam lingkup wilayah administrasinya.

F. Pendaftaran dan Pendataan