BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dalam  subbab  ini,  hasil  penelitian  akan  dibagi  menjadi  dua  yaitu morfologi  atau  bentuk  geram  yang  terjadi  dan  parameter
–  parameter  teori pemotongan Orthogonal Merchant Merchant 1944,1945 yang dihasilkan melalui
perhitungan berdasarkan data yang dihasilkan dari proses pemesinan.
4.1.1   Morfologi  Geram  Kondisi  Pemotongan  I  Vc  =  200  mmin;  f  =  0,1 mmrev; a = 0,3 mm
Morfologi  geram  yang  disajikan  pada  gambar  4.1  merupakan  morfologi geram yang dihasilkan pada kondisi pemotongan Vc = 200 ms; f = 0,1 mmrev; a
=  0,3  mm.  Morfologi  ini  diamati  dengan  menggunakan  peralatan  yang  sama seperti pada sub-subbab sebelumnya.
Gambar 4.1 Morfologi Geram yang dihasilkan pada kondisi pemotongan Vc = 200 mmin; f = 0,1 mmrev; a = 0,3 mm
Dari  gambar 4.1 dapat  diamati morfologi  geram  yang terbentuk  memiliki geometri  yang sama pada kondisi pemotongan I, yaitu seperti mata gergaji. Pada
gambar  4.1  dapat  dihitung  bahwa  setiap  0,36  mm  panjang  memiliki  jumlah  np sebanyak  5  puncak.  Apabila  hal  tersebut  disajikan  dalam  rasio,  maka  nilai  rasio
Universitas Sumatera Utara
r
p
untuk  geram  pada  kondisi  pemotongan  ini  adalah .  Selanjutnya
pengukuran terhadap jarak antara puncak mata gergaji  diperoleh untuk geram
ini adalah 0,012 mm, manakala hc adalah 0,16 mm.
4.1.2   Morfologi  Geram  Kondisi  Pemotongan  II  Vc  =  200  mmin;  f  =  0,1 mmrev; a = 1 mm
Morfologi  geram  diamati  menggunakan  USB  mikroskop  digital Rax  Vision.  Pada  gambar  4.2  disajikan  morfologi  geram  yang  dihasilkan  dari
kondisi pemotongan Vc = 200 mmin; f = 0,1   mmrev; a = 1 mm
Gambar 4.2 Morfologi geram yang dihasilkan pada kondisi pemotongan Vc = 200 mmin; f = 0,1 mmrev; a = 1 mm
Dari  gambar  4.2  dapat  diamati  bahwa  morfologi  geram  yang  terbentuk memiliki  geometri  seperti  mata  gergaji  saw  tooth.  Hal  yang  menarik  untuk
diamati lebih lanjut adalah jumlah mata gergaji yang terbentuk untuk setiap satuan panjang np, jarak antar puncak mata gergaji
 dan tentu saja ketebalan geram yang terbentuk deformed chip thickness  hc
Pada gambar 4.2 dapat  dihitung bahwa jumlah np adalah 3 puncak untuk 0,36 mm panjang. Apabila hal tersebut disajikan dalam nisbah rasio, maka nilai
rasio  r
p
untuk  geram  yang  dihasilkan  pada  kondisi  pemotongan  ini  adalah  r
p
= .  Selanjutnya  pengukuran  terhadap  jarak  antara  puncak  mata  gergaji
 diperoleh untuk geram ini adalah 0,12 mm, manakala hc adalah 0,22 mm.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3   Morfologi Geram Kondisi Pemotongan III Vc = 200 mmin; f = 0,15 mmrev; a = 0,3 mm