Hubungan Suhu Pemotongan dengan Geometri Geram

Berdasarkan penjelasan dari nomor 1, 2, 3, dan 4 maka dapat disimpulkan bahwa gaya pemotongan F v dipengaruhi oleh pemakanan f dan kedalaman pemotongan a. Gaya pemotongan F v yang tinggi menyebabkan geram lebih tebal dan jarak antara mata puncak  semakin renggang. Akibat renggangnya jarak tersebut maka jumlah mata gergaji n p akan sedikit dan nilai rasio r p geram akan kecil.

4.2.2. Hubungan Suhu Pemotongan dengan Geometri Geram

Untuk mengetahui hubungan antara suhu pemotongan dengan geometri geram maka seluruh perhitungan suhu dan pengukuran geometri geram yang telah dilakukan sebelumnya akan direkapitulasi pada tabel 4.18. Melalui tabel ini akan dijelaskan bagaimana pengaruh suhu pemotongan teoritik dan geometri geram untuk setiap kondisi pemotongan. Tabel 4.18 Suhu Pemotongan Teoritik dengan geometri geram untuk setiap kondisi pemotongan. Kondisi Pemotongan 1 2 3 4 5 Vc = 200 mmin f = 0,1 mmrev a = 0,3 mm Vc =200 mmin f = 0,1 mmrev a = 1 mm Vc = 200 mmin f = 0,15 mmrev a = 0,3 mm Vc = 225 mmin f = 0,1 mmrev a = 0,7 mm Vc = 225 mmin f = 0,125 mmrev a = 0,7 mm h c mm 0,16 0,22 0,3 0,19 0,16  mm 0,07 0,12 0,057 0,1 0,08 n p 5 3 7 4 4 r p 13,8 8,33 19,44 11,11 11,11  maks o C 624,73 700,21 660,40 694,30 848,83 Dari Tabel 4.18 dapat diamati bahwa: 1. Untuk kecepatan pemotongan minimum Vc = 200 mmin, temperatur pemotongan dipengaruhi oleh kenaikan pemakanan f dan kedalaman pemotongan a. Dapat diamati dari tabel, bahwa semakin tinggi suhu pemotongan  maks , akan menghasilkan jarak puncak  yang relatif semakin rapat, sehingga jumlah puncak untuk satuan panjang 0,36 mm n p akan semakin banyak, dan rasio geram r p akan Universitas Sumatera Utara meningkat pula. Dapat dilihat kondisi pemotongan 1 dan 3, terjadi kenaikan suhu, dan jarak antar puncak  semakin rapat. 2. Pada kecepatan pemotongan yang meningkat 12,5 v c = 225 mmin, temperatur pemotongan juga dipengaruhi oleh pemakanan f dan kedalaman pemotongan a. Pada kecepatan ini, kenaikan temperatur juga diikuti dengan semakin rapatnya jarak antar puncak . Namun perubahan kerapatan jarak antar puncak tidak signifikan, sehingga tidak mempengaruhi jumlah puncak untuk satuan panjang 0,36 mm n p dan rasio geram r p . Sehingga dapat disimpulkan, jika suhu semakin meningkat, maka jarak antar puncak  akan cenderung semakin rapat. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan