Temperatur Pada Zona Deformasi Pertama Temperatur pada zona Deformasi kedua

F f = Gaya gesek yang terjadi pada pemotongan logam N v = laju pemotongan logam ms r c = rasio pemotongan r c = Menurut Boothryod, jumlah panas R yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut: 2.35 dengan: = massa jenis material benda kerja k = konduktivitas panas c = kapasitas panas spesifik v = kecepatan potong a c = tebal geram setelah terpotong

2.9.1 Temperatur Pada Zona Deformasi Pertama

Menurut Boothryod, kenaikan temperatur rata-rata material yang melalui zona deformasi utama dapat dirumuskan : 2.36 dengan : = Perbandingan konduksi panas pada benda kerja P s = laju panas yang dibangkitkan di zona deformasi utama Js = massa jenis material benda kerja kgm 3 c = kapasitas panas spesifik v = kecepatan potong mmin a c = tebal geram setelah terpotong mm a w = tebal geram sebelum terpotong mm Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan nilai perbandingan konduksi panas pada benda kerja terlebih dahulu ditentukan nilai R tan . Kemudian nilai dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 2.12 Perbandingan konduksi panas pada benda kerja vs R tan Sumber : Boothryod: The Fundamental of Metal Cutting

2.9.2 Temperatur pada zona Deformasi kedua

Temperatur maksimum pada geram terjadi pada saat material melewati zona deformasi kedua. Temperatur ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 2.37 dengan : = kenaikan temperatur material yang melalui zona deformasi kedua = kenaikan temperatur material yang melalui zona deformasi pertama = temperatur benda kerja Dalam sebuah analisis temperatur geram oleh Rapier, diasumsikan bahwa sumber panas dihasilkan dari gesekan antara geram dan pahat dengan sumber panas yang kekuatannya seragam. Universitas Sumatera Utara Nilai juga dapat diperoleh dari hubungan antara dengan w o , dengan nilai = 20, 40, 90, 160 dan  Gambar 2.13 Grafik hubungan antara dengan w o Sumber : Boothryod: The Fundamental of Metal Cutting Kenaikan suhu rata-rata geram dihasilkan dari deformasi kedua , berdasarkan hal ini dapat diperoleh persamaan: 2.39 dimana: = suhu pada deformasi kedua P f = laju panas akibat gaya gesek watt = massa jenis material benda kerja kgm 3 c = kapasitas panas spesifik v = kecepatan potong mmin a c = h = tebal geram sebelum terpotong mm Universitas Sumatera Utara a w = b = lebar pemotongan mm Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan 3.1.1 Bahan Benda Kerja