2.6 Pemesinan Laju Tinggi
Meningkatnya permintaan untuk memperbesar produktivitas dengan biaya produksi  rendah,  menuntut  untuk  dilakukannya  pemesinan  yang  cepat  maka
dilakukan pemesinan dengan cara meningkatkan kecepatan pemesinan. Teknologi pemesinan  kecepatan  tinggi
high  speed  machining
merupakan  salah  satu  cara untuk  meningkatkan  produktivitas.  Dengan  kecepatan  potong  yang  tinggi,  maka
volume  pelepasan  material  dari  material  induk  akan  meningkat  sehingga  akan diperoleh  penghematan  waktu  pemesinan  yang  cukup  berarti.  Di  samping  itu
pemesinan  kecepatan  tinggi  mampu  menghasilkan  produk  yang  halus permukaannya serta ukuran yang lebih presisi.
Gambar 2.11 Kecepatan Potong pada Proses Laju Tinggi Sumber : Schultz dan Moriwaki 1992
Defenisi  tentang  proses  pemesinan  kecepatan  tinggi  high  speed machining  yang  dikemukakan  oleh  para  ahli  dan  masing  masing  terdapat
perbedaan  namun  sebagian  besar  menyatakan  bahwa  kecepatan  potong merupakan  variable  penentu  terhadap  pendefenisian  tersebut  seperti  yang
dikemukakan  oleh  Salomon  pada  tahun  1931  menyatakan  bahwa  Proses pemesinan  kecepatan  tinggi  adalah  proses  pemesinan  dengan  kecepatan  potong
sebesar 5 – 10 kali lebih besar daripada proses konvensional
Schulz.  1999
, dan
Schulz  et.al.  1992  mengatakan  bahwa
Proses  pemesinan  kecepatan  tinggi ditentukan berdasarkan jenis bahan yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
2.7 AISI 4140
Material logam umumnya digolongkan menjadi dua yaitu
Ferrous Metal
dan
Non- Ferrous  Metal
.
Ferrous  metal
atau  bahan  logam  ferro  merupakan  suatu  logam yang memiliki dasar paduan besi ferrous, sedangkan unsur lain hanyalah sebagai
unsur  tambahan    untuk  mendapatkan  sifat  bahan  sesuai  dengan  aplikasi  dalam penggunaannya. Bahan logam non ferro adalah bahan yang memiliki unsur logam
tetapi tidak ada unsur besi ferrous. Dalam  bidang  material  baja  karbon  sedang  AISI  4140  merupakan
low alloy steel.
Penamaan AISI 4140 berdasarkan pada standard yang ditetapkan oleh American  Iron  Steel  Institute  AISI.  Angka  pertama  yaitu  4  menunjukkan  jenis
dari  baja  tersebut  yaitu  baja  chrom,  angka  kedua  menujukkan  modifikasi  jenis baja  paduan  untuk  baja  paduan  yang  kompleks,  untuk  jenis  AISI  4140  angka  1
menandakan  bahwa  jenis  tersebut  merupakan  baja  chrom –  molybdenum,
sedangkan dua angka terakhir menunjukkan kadar karbon perseratus persen yaitu 0,40  C.
AISI 4140 memiliki kemampuan mesin, stabilitas dimensi saat mengalami perlakuan panas
heat treatment
, dengan kekerasan permukaan yang tinggi. Pada proses  perlakuan  panas  temperatur  adalah  variabel  utama  yang  sangat
berpengaruh  terhadap  perubahan  sifat  mekanik  bahan,  dimana  masing-masing bahan memiliki level temperatur dan menggunakan media pendingin spesifik saat
dilakukan proses perlakuan panas. Kekerasan pada AISI 4140 dapat ditingkatkan melalui  proses
quenching
dipanaskan  sampai  pada  suhu  austenit  kemudian didinginkan  secara  cepat  akan  terbentuk  struktur  martensit  yang  memiliki
kekerasan  yang  lebih  tinggi  dari  struktur  perlit  maupun  ferit dengan  metode  air
tersirkulasi Gunawan Dwi Haryadi, 2006. Baja  AISI  4140  merupakan  material  yang  banyak  dipakai  sebagai  bahan
dasar dari
crankshaft, shaft, gear,
gandar, dan berbagai part mesin dimana bagian –  bagian  tersebut  membutuhkan  sifat  tahan  aus,  kekerasan  yang  tinggi  dan
tangguh,  disamping  itu  pada  industri  perminyakan  digunakan  untuk
pump  liner
Parker.ER,  1967.  Selain  itu,  AISI  4140  juga  digunakan  sebagai  bahan
landing gear
pesawat  terbang.
Landing  gear
pada  pesawat  terbang  adalah  komponen
Universitas Sumatera Utara
peralatan  pada  pesawat  terbang  yang  terbuat  dari  baja  perkakas.  Kekerasan komponen ini basanya berkisar antara 54 sd 62 HRC.
2.8 Pahat CBN