4.1.4. Logam zinkum Zn
Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada pengukuran konsentrasi logam zinkum Zn dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Kondisi Alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada Pengukuran Konsentrasi Logam Zinkum Zn
No. Parameter
Logam Zn
1. Panjang Gelombang nm
213,9 2.
Tipe Nyala Udara – C
2
H
2
3. Kesepatan Aliran Gas Pembakar Lmin
2,0 4.
Kecepatan Aliran Udara Lmin 15,0
5. Lebar Celah nm
0,7 6.
Ketinggian Tungku nm 7
4.1.4.1 Penentuan Kurva Standar Logam Zinkum Zn
Pembuatan kurva standar logam zinkum Zn dilakukan dengan larutan dengan berbagai konsentrasi larutan pengukuran yaitu 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mgL,
kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 213,9 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan Zinkum Zn dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.9. Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Zinkum Zn No
Konsentrasi mgL Absorbansi Rata-rata
1. 0,2000
0,0979 2.
0,4000 0,1854
3. 0,6000
0,2761 4.
0,8000 0,3555
5. 1,0000
0,4332
Universitas Sumatera Utara
Kurva larutan standar Zinkum Zn dari pengukuran absorbansi larutan standar zinkum Zn terhadap konsentrasi larutan standar zinkum Zn, selanjutnya linearitas
kurva standar dihitung dengan menggunakan metode least square pada tabel 4.10. berikut:
Tabel 4.10. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Logam zinkum Zn No.
Xi Yi
Xi-X Yi-Y
Xi-X
2
Yi-Y
2
Xi-XYi-Y
1. 0,2000 0,0979
-0,4000 -0,1717
0,1600 0,0295
0,0687 2.
0,4000 0,1854 -0,2000
-0,0842 0,0400
0,0071 0,0168
3. 0,6000 0,2761
0,0000 0,0065
0,0000 0,0000
0,0000 4.
0,8000 0,3555 0,2000
0,0859 0,0400
0,0074 0,0172
5. 1,0000 0,4332
0,4000 0,1636
0,1600 0,0268
0,0654 ∑ 3,0000 1,3481 0,0000
0,0001 0,4000
0,0708 0,1681
b = Y – aX b = 0,2696 – 0,4203 0,6000
b = 0,0174 dimana,
a = slope b = intersep
maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 0,4203 X + 0,0174 Maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :
r = 0,9994
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2.. Kurva Standar Larutan Standar Logam Zinkum Zn
Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,4203 X + 0,0174, dengan koefisien korelasi r 0,9994. Koefisien korelasi ini dapat diterima
karena memenuhi syarat yang ditetapkan 0,9500. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kadar dan absorbansi atau dengan kata lain
meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga akan meningkat.
4.1.3.2. Penentuan Kadar Logam Zinkum Zn dari Sampel Gliserin
Dari Y = 0,4203 X + 0,0174 Dimana Y = Absorbansi
X = Konsentrasi Maka : Y = 0,4203 X + 0,0174
0,0177 = 0,4203 X + 0,0174
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
0,45 0,5
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
Y = 0,4203 X + 0,0174 R
2
= 0,9994
Konsentrasi Larutan standar logam zinkum Zn mgL A
b so
rb a
n si
A
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Unsur Zinkum Zn pada Sampel gliserin
No Xi
Xi-X Xi-X
2
1 0,0062
-0,0050 0,000025
2 0,0106
-0,0006 0,00000036
3 0,0168
0,0056 0,00003136
n = 3 X = 0,0112
∑ Xi-X
2
= 0,00005672
SD =
= = 0,0053
Kadar logam Zinkum Zn pada sampel Unbleach Gliserin adalah = X ± SD
= 0,0112 ± 0,0053 mgL Dengan perhitungan yang sama maka di dapat juga kadar zinkum Zn dari sampel
refined gliserin, data selengkapnya dapat di lihat pada table 4.12. berikut :
Tabel 4.12. Hasil Perhitungan Logam Zinkum Zn Pada Sampel Gliserin No
Sumber Sampel
Absorbansi Y
Konsentrasi X
Kadar mgL
Kadar Logam Zinkum Zn ± SD
1 Unbleach
Gliserin 5,6578 g
0,0177 0,0007
0,0062 0,0122 ± 0,0053
mgL 0,0179
0,0012 0,0106
0,0182 0,0019
00168
2 Refined
Gliserin 5,9006 g
0,0175 0,0002
0,0017 0,0034 ± 0,0008
mgL 0,0176
0,0005 0,0042
0,0176 0,0005
0,0042
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan