Pembatasan masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian

Hari tahun 2007 memperkirakan bahwa 1 ton gliserin akan menghasilkan sekitar 1,7 jam megawatt listrik dan sekitar 2 megawatt panas. Selain itu, proses menciptakan beberapa emisi. ada banyak keuntungan menggunakan gliserin sebagai bahan bakar. Ini tidak beracun, biodegradable, dan memiliki flash point yang tinggi, kata Hari. Selain digunakan di kilang biodiesel, teknologi dapat diterapkan kepada entitas lain yang menggunakan sistem kombinasi panas dan daya, seperti sekolah, rumah sakit dan bangunan apartemen. Teknologi ini dikembangkan melalui penelitian dua tahun dan program pembangunan yang Aquafuel dilengkapi dengan Greenergy, Menurut Hari, teknologi ini diharapkan akan diinstal di kilang biodiesel pada semester kedua tahun 2009. Secara keseluruhan, teknologi produsen menawarkan kesempatan untuk membuka pendapatan dari gliserin sungai, dan pada saat yang sama meningkatkan kinerja lingkungan, kata Hari. Erin, V. 2009 1.2.Permasalahan Apakah kadar kemurnian gliserin dapat ditentukan dengan metode natrium meta periodat atau metode assay serta penentuan logam Fe dan Zn dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom SSA dan apakah gliserin tersebut masih memenuhi batas spesifikasi The United States Pharmacopeia USP.

1.3. Pembatasan masalah

Penelitian ini dibatasi pada penentuan kadar gliserin di dalam sampel unbleach gliserin dan refined gliserin dengan menggunakan metoda natrium periodat atau metode assay dan penentuan logam Fe dan Zn dengan menggunakan alat spektrofotometri serapan atom SSA. Universitas Sumatera Utara

1.4. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kadar kemurnian gliserin dengan cara menggunakan metode natrium meta periodat atau metode assay dan mengetahui kadar logam Fe dan Zn dengan metoda Spektrofotometri Serapan Atom SSA pada sampel unbleach gliserin dan refined gliserin. Dan mengetahui apakah gliserin tersebut masih memenuhi spesifikasi The United States Pharmacopeia USP.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat Memberikan informasi bahwa selain dengan menggunakan instrument, penentuan kemurnian gliserin dapat dilakukan juga dengan cara metode natrium meta periodat. Memberikan informasi perbedaan kemurnian gliserin pada sampel unbleach gliserin dan refined gliserin. Memberikan informasi tentang kadar kemurnian suatu gliserin, sehingga gliserin tersebut selanjutnya dapat digunakan di berbagai bidang industri. Membeikan informasi kandungan logam Fe dan Zn di dalam gliserin dengan menggunakan instrument spektrofotometri serapan atom SSA.

1.6. Lokasi Penelitian

Pengambilan sampel dan Penelitian di lakukan di laboratorium salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri oleocemical di tanjung morawa kabupaten deli serdang dan Pengujian logam dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan

1.7. Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium, dengan menggunakan sampel Unbleach gliserin yaitu gliserin yang telah dimurnikan melalui proses destilasi dan belum melalui proses bleaching, dan sampel refined gliserin yaitu gliserin yang telah melalui proses destilasi dan bleacing, Sampel di ambil dari pabrik PT. Flora Sawita Chemindo yang bergerak di bidang oleochemical di deli serdang, SUMUT. Analisis kadar kemurnian gliserin menggunakan metode natrium meta periodat, dimana gliserol di oksidasi oleh larutan natrium meta periodat dalam suasana asam, dimana asam formiat yang terbentuk akan di titrasi dengan larutan natrium hidroksida standart yang di ukur sebagai kadar gliserin Universitas Sumatera Utara Penentuan kadar unsur besi Fe dan zinkum Zn dilakukan dengan metode Spektrofotometer Serapan Atom SSA. Dimana atom-atom menyerap cahaya pada panjang gelombang berdasarkan sifat unsur logam tersebut. Adapun panjang gelombang spesifik untuk logam Besi dan zinkum adalah sebagai berikut: λ spesifik 248,3 nm untuk logam besi Fe, λ spesifik 213,9 nm untuk logam zinkum Zn Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kelapa Sawit