Logam Besi Fe Hasil Penelitian 1. Data Kadar Gliserin sampel Unbleach Gliserin

4.1.3. Logam Besi Fe

Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada pengukuran konsentrasi logam besi Fe dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Kondisi Alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada Pengukuran Konsentrasi Logam Besi Fe No. Parameter Logam Fe 1. Panjang Gelombang nm 248,3 2. Tipe Nyala Udara – C 2 H 2 3. Kesepatan Aliran Gas Pembakar Lmin 2,2 4. Kecepatan Aliran Udara Lmin 15,0 5. Lebar Celah nm 0,2 6. Ketinggian Tungku nm 9

4.1.3.1 Penentuan Kurva Standar Logam Besi Fe

Pembuatan kurva standar logam besi Fe dilakukan dengan larutan dengan berbagai konsentrasi larutan pengukuran yaitu 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mgL, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 248,3 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan Besi Fe dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.4.. Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Besi Fe No Konsentrasi mgL Absorbansi Rata-rata 1. 0,2000 0,0159 2. 0,4000 0,0296 3. 0,6000 0,0436 4. 0,8000 0,0578 5. 1,0000 0,0686 Kurva larutan standar Besi Fe dari pengukuran absorbansi larutan standar Besi Fe terhadap konsentrasi larutan standar Besi Fe, selanjutnya linearitas kurva standar dihitung dengan menggunakan metode least square pada tabel 4.5. berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Logam Besi Fe No. Xi Yi Xi-X Yi-Y Xi-X 2 Yi-Y 2 Xi-XYi-Y 1. 0,2000 0,0159 -0,4000 -0,0272 0,1600 0,0007 0,0109 2. 0,4000 0,0296 -0,2000 -0,0135 0,0400 0,0002 0,0027 3. 0,6000 0,0436 0,0000 0,0005 0,0000 0,0000 0,0000 4. 0,8000 0,0578 0,2000 0,0147 0,0400 0,0002 0,0029 5. 1,0000 0,0686 0,4000 0,0255 0,1600 0,0007 0,0102 ∑ 3,0000 0,2155 0,0000 0,0000 0,4000 0,0018 0,0267 b = Y – aX b = 0,0431 – 0,0668 0,6000 b = 0,0030 dimana, a = slope b = intersep maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 0,0668 X + 0,0030 Maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut : r = 0,9963 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Kurva Standar Larutan Standar Logam Besi Fe Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,0668 X + 0,0030, dengan koefisien korelasi r 0,9963. Koefisien korelasi ini dapat diterima karena memenuhi syarat yang ditetapkan 0,9500. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kadar dan absorbansi atau dengan kata lain meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga akan meningkat.

4.1.3.2. Penentuan Kadar Logam Besi Fe dari Sampel Gliserin

Dari Y = 0,0668 X + 0,0030 Dimana Y = Absorbansi X = Konsentrasi Maka : Y = 0,0668 X + 0,0030 0,0122 = 0,0688 X + 0,0030 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 A b so rb a n si A Konsentrasi Larutan standar logam Besi Fe mgL Y = 0,0668 X + 0,0030 R 2 = 0,9963 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Unsur besi Fe pada Sampel gliserin No Xi Xi-X Xi-X 2 1 1,2169 0,0878 0,00770884 2 1,0852 -0,0439 0,00192721 3 1,0852 -0,0439 0,00192721 n = 3 X = 1,1291 ∑ Xi-X 2 = 0,00385442 SD = = = 0,0439 Kadar logam Besi Fe pada sampel Unbleach Gliserin adalah = X ± SD = 1,1291 ± 0,0439 mgL Dengan perhitungan yang sama maka di dapat juga kadar Besi Fe dari sampel refined gliserin, data selengkapnya dapat di lihat pada table 4.7. berikut : Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Logam Besi Fe Pada Sampel Gliserin No Sumber Sampel Absorbansi Y Konsentrasi X Kadar mgL Kadar Logam Besi Fe ± SD 1 Unbleach Gliserin 5,6578 g 0,0122 0,1377 1,2169 1,1291 ± 0,0439 mgL 0,0112 0,1228 1,0852 0,0112 0,1228 1,0852 2 Refined Gliserin 5,9006 g 0,0039 0,0135 0,1144 0,1229 ± 0,0010 mgL 0,0039 0,0135 0,1144 0,0041 0,0165 0,1398 Universitas Sumatera Utara

4.1.4. Logam zinkum Zn