menggunakan oven besar Fluid Bed Dryer FBD, dengan suhu masuk 100 - 120
o
C dan suhu keluarnya 80 - 105
o
C selama 15 - 20 menit. Sehingga kadar airnya hanya 2,5 - 3 saja di dalam teh, selanjutnya
proses sortasi dan pengemasan Sujayanto, 2008.
2.3.4 White tea
Teh lain yang tak kalah istimewa adalah white tea alias teh putih. Disebut begitu karena saat diseduh warna air hanya sedikit berubah menjadi kekuningan.
White tea dipercaya memiliki lebih banyak manfaat daripada teh hijau. Dari teh ini diambil dari pucuk daun yang masih menggulung yang memiliki kandungan
katekin dan kafein paling tinggi. Teh beraroma tajam seperti rempah-rempah ini menjadi unggulan di cafe tea Addict di bilangan Gunawarman, Jakarta Selatan.
“white tea yang dicampur 20 teh hijau dinamakan pure nirvana,” kata Priyanto, juru racik teh disana. Meneguk secangkir pure nirvana langsung menghangatkan
tubuh. Yang menarik sisa daun teh bisa dimakan sambil dicampur madu Sujayanto,
2008.
Kenikmatan keempat teh itu maksimal jika diseduh dengan benar. Aroma dan rasa seperti kaldu pada teh hijau dari varietas sinensis keluar saat diseduh air
bersuhu 70 atau saat dididihkan bergelembung kecil-kecil. Lebih dari itu daun
teh pecah dan mengeluarkan lendir sehingga rasanya lebih pahit dan warna hijau
kecoklatan Sujayanto, 2008.
Dari 4 macam teh klasik itu kemudian berkembang berbagai macam variasi dengan penambahan bahan lain seperti bunga melati sebagi penambah aroma dan
cita rasa. Selain bertujuan menambah cita rasa dan aroma, biasanya teh buah juga
Universitas Sumatera Utara
diramu untuk kepentingan kesehatan dan pengobatan. Buah umumnya memang kaya vitamin C dan antioksidan. Pembuatan fruit tea menggunakan buah yang
dikeringkan. Selain bahan teh klasik, ada juga teh herba yang dibuat bukan dengan bahan Camellia sinensis. Sama seperti teh buah, teh herba juga dibuat untuk
keperluan kesehatan dan pengobatan Sujayanto, 2008. 2.4 Kandungan Teh
Secara umum, daun teh mengandung zat – zat yang berguna bagi tubuh. Di antaranya polifenol, teofilin, teobromin, flavonoid, vitamin C, vitamin E, katekin,
kafein, serta beberapa mineral Yellia, 2003. Zat flavonoid berfungsi sebagai penangkal radikal bebas yang dapat
mengacaukan sistem keseimbangan tubuh dan memicu timbulnya kanker dan tumor. Katekin pada daun teh dapat menurunkan kolesterol darah dan mengurangi
kemungkinan terserang kanker Kartasapoetra, 1992. Meskipun bermanfaat bagi kesehatan, meminum teh secara berlebihan tidak
baik. Hal ini disebabkan di dalam teh terkandung kafein meskipun tidak setinggi yang terkandung dalam kopi. Terlalu tingginya jumlah kafein yang dikonsumsi
menyebabkan gangguan, seperti insomnia, dan ketidakteraturan kerja jantung. Minum teh sebaiknya dilakukan 2 cangkir sehari Yellia, 2003.
Kandungan kafein yang terdapat di dalam teh jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pada kopi. Meskipun demikian itu tidak mengurangi manfaat dari
kafein tersebut. Kafein bersifat sebagai mild stimulant pada sistem saraf pusat sehingga memperlancar sirkulasi darah ke otak. Dengan minum teh secara teratur
Universitas Sumatera Utara
akan meningkatkan daya ingat, memacu kecerdasan kognitif, dan perasaan senang Manitto, 1992.
2.4.1 Tanin