Latar Belakang Pengaruh Temperatur Terhadap Kadar Tanin Pada Pembuatan Teh Botol Sosro Di PT Sinar Sosro KPB Deli Serdang

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan teh, Camellia sinensis L O. Kuntze familia dari Theaceae, umumnya telah dikenal penduduk Indonesia terutama sebagai minuman penyegar. Selain di Indonesia, tumbuh pula di India, Srilanka dan Cina Kartasapoetra, 1992. Daun teh mengandung zat–zat yang berguna bagi tubuh. Diantaranya polifenol, teofilin, teobromin, flavonoid, vitamin C, vitamin E, katekin, kafein, serta beberapa mineral. Jadi, selain sebagai minuman penyegar, teh juga diminati karena manfaatnya yang baik bagi tubuh. Seperti pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Mampu menetralisir radikal bebas, yaitu suatu produk sampingan dari proses kimiawi dalam tubuh yang mengganggu. Kemampuan inilah yang mungkin menjadi jawaban, mengapa teh kemudian juga bisa mencegah resiko serangan jantung dan kanker Yellia, 2003. Tanin merupakan salah satu jenis senyawa kimia yang termasuk ke dalam golongan polifenol yang terdapat pada tumbuhan teh. Tanin memiliki peranan biologis yang kompleks. Hal ini dikarenakan sifat tanin yang sangat kompleks mulai dari pengendap protein hingga pengkelat logam. Maka dari itu efek yang disebabkan tanin tidak dapat diprediksi. Umumnya tanin digunakan untuk aplikasi dibidang pengobatan, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik menghentikan pendarahan, dan wasir. Tanin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan biologis. Universitas Sumatera Utara Maka dari itu semua penelitian tentang senyawa tanin mulai dilirik para peneliti sekarang Fitri, 2009. Tanin akan terurai menjadi pirogallol, pirokatekol dan floroglusinol, bila dipanaskan sampai temperatur 99 o C-102 o C. Semua jenis tanin dapat larut dalam air. Kelarutannya akan bertambah besar apabila dilarutkan dalam air panas. Begitu juga tanin akan larut dalam pelarut organik, seperti metanol, etanol, aseton dan pelarut organik lainnya. Maka, atas pertimbangan inilah perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh temperatur terhadap kadar tanin, pada saat penyeduhan pembuatan produk minuman teh. Hingga diketahui temperatur dan warna produk minuman teh yang baik dalam hubungannya menjaga kandungan zat – zat berkhasiat termasuk senyawa tanin dari kerusakan Risnasari, 2001. 1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan