yang lebih besar. Contoh yang populer, antioksidan sekunder adalah vitamin E, vitamin C, dan betakaroten yang dapat diperoleh dari buah-buahan.
c. Antioksidan tersier
Antioksidan tersier merupakan senyawa yang memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak karena serangan radikal bebas, biasanya yang termasuk
kelompok ini adalah jenis enzim misalnya metionin sulfoksidan reduktase yang dapat memperbaiki DNA dalam inti sel. Enzim tersebut bermanfaat untuk
perbaikan DNA pada penderita kanker. d.
Oxygen Scavanger Antioksidan yang termasuk oxygen scavanger mengikat oksigen sehingga
tidak mendukung reaksi oksidasi, misalnya vitamin C. e.
Chelators atau Sequesstrants Mengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya asam
sitrat dan asam amino Kumalaningsih, 2006.
2.4.1 Antioksidan alami
Sayur-sayuran dan buah-buahan kaya akan zat gizi vitamin, mineral, serat pangan serta berbagai kelompok zat bioaktif lain yang disebut zat fitokimia. Zat
bioaktif ini bekerja secara sinergis, meliputi mekanisme enzim detoksifikasi, peningkatan sistem kekebalan, pengurangan agregasi platelet, pengaturan sintesis
kolesterol dan metabolisme hormon, penurunan tekanan darah, antioksidan, antibakteri, serta efek antivirus Silalahi, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Vitamin C Rumus bangun Vitamin C dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Rumus bangun vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176,13 dengan rumus molekul C
6
H
8
O
6
. Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0 C
6
H
8
O
6.
Pemerian vitamin C adalah hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna gelap. Dalam keadaan
kering stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada suhu lebih kurang 190
o
. Kelarutan vitamin C mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzene
DepKes RI, 1995. Vitamin C berkhasiat sebagai antiskorbut maka dinamakan asam skorbut atau
vitamin C. Vitamin C berkerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan antioksidan. Vitamin C berperan juga dalam proses
pembentukan kolagen. Angka Kecukupan Gizi AKG vitamin C adalah sekitar 35 mg untuk bayi dan 60 mg pada orang dewasa Tjay, 2002.
2.4.3 Betakaroten
Betakaroten dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit jantung dan kanker. Betakaroten berperan sebagai antioksidan. Betakaroten terdapat pada aprikot,
Universitas Sumatera Utara
wortel dan mangga. Dengan mengkonsumsi 50 mg betakaroten tiap hari dalam menu makanan dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung Kosasih, 2004.
Sebagai antioksidan betakaroten bekerja dengan cara memperlambat fase inisiasi. Betakaroten merupakan salah satu provitamin A. Pemberian vitamin A
dalam dosis tinggi dapat bersifat toksis. Akan tetapi, betakaroten dalam jumlah banyak mampu memenuhi kebutuhan vitamin A, dan selebihnya tetap sebagai
betakaroten yang berfungsi sebagai antioksidan. Rumus bangun betakaroten dapat dilihat pada Gambar 2.2 Silalahi, 2006.
Gambar 2.2 Rumus bangun betakaroten
2.4.4 Florotanin