BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil identifikasi tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan oleh Ruth Enida F. Naibaho di Pusat penelitian dan Pengembangan Oseanologi – LIPI menunjukkan bahwa
sampel termasuk suku Fucales, spesies Sargassum polycystum C. Agardh.
4.2 Hasil karakteristik simplisia a.
Identifikasi makroskopik simplisia Hasil pemeriksaan makroskopik dari simplisia rumput laut Sargassum
polycystum C. Agardh diperoleh simplisia berupa talus yang berkerut- kerut, berwarna coklat kehitaman, berbau khas dan tidak berasa.
b. Identifikasi mikroskopik
Hasil pemeriksaan mikroskopik dari serbuk simplisia rumput laut Sargassum polycystum C. Agardh memperlihatkan adanya sel-sel
parenkim , sel-sel parenkim yg berisi pigmen berwarna coklat dan sel-sel propagule.
c. Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia
Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia diperoleh kadar air sebesar 8,65, kadar sari yang larut dalam air sebesar 8,55, kadar sari
yang larut dalam etanol sebesar 2,32, kadar abu total sebesar 8,42, Kadar abu yang tidak larut dalam asam sebesar 0,46 .
Hasil penetapan kadar air simplisia dari rumput laut Sargassum polycystum C. Agardh memenuhi persyaratan dari buku Materia Medika
Universitas Sumatera Utara
Indonesia yaitu tidak melebihi 10. Kadar air yang melebihi persyaratan memungkinkan terjadinya pertumbuhan jamur. Penetapan kadar sari yang
larut dalam air untuk mengetahui kadar sari yang larut dalam air. Senyawa-senyawa yang dapat larut dalam air adalah garam alkaloid,
minyak menguap, glikosida, tanin, gula, gom, pati, protein, lendir, enzim, lilin, lemak, pektin, zat warna, dan asam organik. Karakteristik dari serbuk
simplisia Sargassum polycystum C. Agardh tidak tercantum di buku Materia Medika Indonesia. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol
untuk mengetahui kadar sari yang larut dalam pelarut polar. Senyawa- senyawa yang dapat larut dalam etanol adalah alkaloid basa, minyak
menguap, glikosida, kurkumin, kumarin, antrakinon, flavonoid, steroid, damar, klorofil, dan dalam jumlah sedikit yang larut yaitu lemak, malam,
tanin, dan saponin Depkes RI, 1986. Penetapan kadar abu total untuk mengetahui kadar zat anorganik yang terdapat pada simplisia, sedangkan
penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam untuk mengetahui kadar zat anorganik yang tidak larut dalam asam Depkes RI, 1978.
4.3 Hasil skrining fitokimia