Gambar 2.7 Reaksi antara DPPH dengan atom H netral yang berasal dari
antioksidan Parameter yang dipakai untuk menunjukan aktivitas antioksidan adalah harga
konsentrasi efisien atau efficient concentration EC
50
atau Inhibition Concentration IC
50
yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat menyebabkan 50 DPPH kehilangan karakter radikal atau konsentrasi suatu zat
antioksidan yang memberikan penghambatan 50. Zat yang mempunyai aktivitas antioksidan tinggi, akan mempunyai harga EC
50
atau IC
50
yang rendah Brand-Williams, 1995.
2.6.1 Pelarut
Metode ini akan bekerja dengan baik menggunakan pelarut metanol atau etanol dan kedua pelarut ini tidak mempengaruhi dalam reaksi antara sampel uji
sebagai antioksidan dengan DPPH sebagai radikal bebas Molyneux, 2004. 2.6.2 Pengukuran absorbansi – panjang gelombang
Panjang gelombang maksimum λ
maks
yang digunakan dalam pengukuran uji sampel uji sangat bervariasi. Menurut beberapa literatur panjang gelombang
maksimum untuk DPPH antara lain 515 nm, 516 nm, 517 nm, 518 nm, 519 nm dan 520 nm. Pada prakteknya hasil pengukuran yang memberikan peak
maksimum itulah panjang gelombangnya yaitu sekitar panjang gelombang yang
Universitas Sumatera Utara
disebutkan diatas. Nilai absorbansi yang mutlak tidaklah penting, karena panjang gelombang dapat diatur untuk memberikan absorbansi maksimum sesuai dengan
alat yang digunakan Molyneux, 2004.
2.6.3 Waktu reaksi
Pada metode sebelumnya waktu reaksi yang direkomendasikan adalah 30 menit, dan sudah sering dilakukan. Waktu yang paling cepat yang pernah
digunakan, 5 menit atau 10 menit. Kenyataannya waktu reaksi yang benar adalah ketika reaksi sudah mencapai kesetimbangan. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh
sifat dari aktivitas antioksidan yang terdapat di dalam sampel Molyneux, 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Penelitian meliputi pengumpulan bahan tumbuhan, identifikasi bahan tumbuhan,
karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak n-heksan, pembuatan ekstrak etil asetat, pembuatan ekstrak etanol, dan uji aktivitas
antioksidan dengan metode aktivitas antiradikal bebas DPPH dengan menggunakan alat spektrofotometer visibel.
3.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan terdiri dari alat-alat gelas laboratorium, spektofotometer UVVis Shimadzu UV-1800, rotary evaporator Stuart, freeze
dryer Virtis, mikroskop, neraca kasar, neraca analitis Vibra, penangas air Yenaco, desikator, tanur Gallenkamp, dan lemari pengering.
3.2 Bahan-bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian adalah rumput laut Sargassum polycystum C. Agardh, dan air suling. Bahan bahan kimia yang lainnya adalah
berkualitas pro analisis produksi Sigma: 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl DPPH; produksi E-Merck: metanol, toluen, raksa II klorida, kalium iodida, bismuth III
nitrat, asam nitrat pekat, besi III klorida, asam klorida pekat, asam sulfat pekat, timbal II asetat, kloralhidrat, kloroform, isopropanol, benzen, asam asetat
anhidrida, natrium hidroksida, amil alkohol. Bahan kimia berkualitas teknis: etanol 96, n-heksan, etil asetat.
Universitas Sumatera Utara