Data dan Sumber Data
melainkan untuk memperoleh kedalaman studi di dalam konteks tertentu Sutopo, 2006:64.
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representati atau benar-benar mewakili populasi
Hadari Nawawi, 1995: 152. Menurut H.B. Sutopo 1988, “cuplikan adalah suatu bentuk khusus, atau suatu proses yang umum dalam pemusatan
atau pemilihan dalam riset yang mengarah pada seleksi”. Dengan teknik ini pemilihan informan dilakukan berdasarkan kriteria
yang telah disebutkan sebelumnya. Teknik sampling ini juga yang telah digunakan penulis dalam menentukan sumber data yang diperlukan.
2. Analisis Dokumen Content Analysis Teknik analisis ini dilakukan melalui teknik baca dan catat. Teknik
analisis dokumen content analysis merupakan cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya Yin dalam
Sutopo, 2006:81. Sutopo 2002:69-70 juga mengatakan bahwa dalam content analysis peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat
dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. Karena dokumen berupa film yang terdiri tidak hanya dari ujaran tetapi juga
konteks situasi, aspek audio dan visual, penulis melakukan proses analisis dokumen mulai dari proses membaca novel, memperhatikan klausa relatif
yang adapada novel The Kite Runner berbahasa Inggris serta versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia, mencatat dan mengklasifikasi
teknik penerjemahan yang muncul, melihat kecenderungan metode serta ideologi penerjemahan serta mendeskripsikan kualitas terjemahan.
Pencatatat dilakukan mulai dari saat penyimakan terhadap film yang menjadi sumber data, wawancara dengan pembaca ahli, dan juga waktu
menggali data dari target audience.
39
3. Kuesioner Kuesioner diguankan untuk mengumpulkan data agar diperoleh
informasi yang dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan analisis. Informasi diperoleh dengan cara memberikan kuesioner pada para informan
dan responden. Kuesioner yang digunakan bersisi pertanyaan-pertanyaan bersifat tertutup dengan pilihan jawaban yang sudah dibatasi. Dalam
kuesioner tersedia kolom komentar agar informan dan responden dapat memberikan pendapatnya. Jika dalam kuesioner masih ditemukan hal-hal
yang mencurigakan, maka dilakukan wawancara. Berikut tabel skala yang digunakan peneliti untuk mengukur tingkat
keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan terjemahan.
Skala Definisi Kesimpulan
3
Pesan dan istilah pada klausa Bsu dialihkan secara akurat dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak
terjadi distorsi makna.
Akurat
2
Sebagaian besar pesan pada klausa Bsu dialihkan secara akurat ke dalam Bsa. Namun, masih
terdapat distorsi makna atau terjemahan makna ganda taksa atau ada makna yang dihilangkan,
yang mengganggu keutuhan pesan.
Kurang Akurat
1
Makna kata pada Bsu dialihkan secara tidak akurat ke dalam Bsa atau dihilangkan deleted.
Tidak Akurat
Tabel 3.1 Instrumen pengukuran tingkat Keakuratan diadaptasi dari Nababan 2012
Skala Kesimpulan Definisi
3
Terjemahan terasa alamiah; klausa yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia.
Berterima
40