3. Analisis Komponensial Santosa 2012: 63 memaparkan bahwa “analisis komponensial pada
dasarnya menghubungkan antar komponen atau aspek dalam hal ini adalah kategori yang telah dilakukan pada analisis taksonomi.” Analisis
komponensial digunakan untuk menganalisis unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan yang kontras satu sama lain dalam domain-domain
yang telah ditentukan untuk dianalisis secara lebih terperinci. Dalam penelitian ini, tahapan ini meliputi hubungan antar klasifikasi teknik
penerjemahan terhadap kualitas terjamahan. Berikut contoh tabel komponensial yang dapat digunakan.
Contoh Tabel Komponensial 4. Analisis Tema Budaya
Bungin 2007: 213 mengatakan bahwa analisis tema kultural dapat dilakukan untuk menemukan hubungan-hubungan yang terdapat pada
domain-domain yang dianalisis sehingga akan membentuk kesatuan yang holistis, terpol dalam suatu complex pattern yang akhirnya akan
menampakkan ke permukaan tentang tema-tema atau faktor yang paling mendominasi domain tersebut dan mana yang kurang mendominasi. Pada
penelitian ini analisis tema kultural didapat setelah dilakukan analisis berulang terhadap domain, sehingga diperoleh kesimpulan akhir mengenai
kualitas terjemahan bisa didapat.
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan
No Teknik Kategori Semantik
Kualitas Keakuratan Keberterimaan Keterbacaan
Bergeser Tidak Bergeser 3 2 1
3 2
1 3
2 1
1 Harfiah
2 Kesepadanan
Lazim 3
Transposisi 4
Modulasi
48
Tahap ini meliputi penyusunan proposal penelitian, menentukan teknik pengumpulan data, dan pemilihan responden.
2. Pengumpulan Data Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan data dengan teknik cuplik,
analisis dokumen dan penyebaran kuesioner. 3. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengklasifikasikan data yang terkumpul, menganalisis hubungan antar teknik, metode dan ideologi dengan kualitas
terjemahan 4. Penarikan kesimpulan
Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan analisis yang dilakukan sebelumnya.
49
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil penelitian tentang teknik penerjemahan, pergeseran kategori semantik, dan kualitas hasil terjemahan klausa relatif pada
novel The Kite Runner, yang merupakan karya dari Khaled Khosaini. Selanjutnya dipaparkan pembahasan mengenai dampak teknik yang digunakan
terhadap kualitas hasil terjemahan dari sisi keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan.
Setelah membaca dan membandingkan novel The Kite Runner dan novel hasil terjemahannya yang mempunyai judul yang sama, dilakukan beberapa
kali proses analisis hingga akhirnya diambil 268 sampel data. Pengambilan dilakukan pada satuan lingual kalimat agar konteks penerapan teknik
penerjemahan dan kulaitas hasil terjemahannya dapat diamati dengan lebih mudah. Data yang dimaksud merupakan pasangan kalimat pada BSu dan BSa
yang memuat teknik penerjemahan pada tataran kata, frasa, atau klausa.
4.1 Teknik Penerjemahan
Molina dan Albir 2002: 509 mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai prosedur untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana
kesepadanan terjemahan berlangsung dan dapat diterapkan pada berbagai satuan lingual. Dari hasil Penelusuran diperoleh penggunaan 11 teknik
penerjemahan. Penerjemah tidak hanya menerapkan satu teknik saja, beberapa teknik diterapkan untuk satu masalah penerjemahan. Oleh karena itu
jumlah teknik yang diidentifikasi berjumlah 352 teknik penerjemahan pada tingkat satuan kata, frasa, klausa dan kalimat, seperti yang ditunjukkan pada tabel
berikut.
50