Klausa Verbal adalah klausa yang berpredikat verbal Tarigan, 2009:77.Dalam pandangan golongan verbanya, klausa verbal dapat dibagi menjadi dua jenis,
yakni: - Klausa verbal intransitif
klausa verbal intransitif ialah klausa yang mengandung verba intransitif. Contoh klausa verbal intransitif ialah sebagai berikut :
- Taufik Hidayat tampil tidak maksimal di Jepang. - Pengidap AIDS bertambah.
d. klausa verbal transitif.
Klausa verbal transitif ialah klausa yang mengandung verba transitif. klausa verbal transitif, dilihat dari wujudnya dapat dibedakan menjadi empat:
1klausa aktif Klausa aktif ialah klausa yang predikatnya berupa verba transitif aktif.
2 klausa pasif Klausa pasif ialah klausa yang predikatnya berupa verba transitif pasif.
3 klausa reflektif, dan Klausa reflektif ialah klausa yang predikatnya berupa verba transitif
reflektif, yaitu verba yang menyatakan “perbuatan’ yang mengenai ‘pelaku’ perbuatan itu sendiri. Pada umumnya verba itu berprefiks meng- yang diikuti
kata diri. 4 klausa resiprokal.
klausa resiprokal adalah klausa yang predikatnya berupa verba transitif resiprokal, yaitu verba yang menyatakan kesalingan.
Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi lima:
1 klausa nominal : Yang kita bela kebenaran 2 klausa adjektival: Budi pekertinya mulia
3 klausa preposisional: Aku bagai nelayan yang kehilangan arah 4 klausa numeral: Yang dikorupsi 300 juta rupiah
5 klausa adverbial: Kedatangannya kemarin sore
e. Klausa Mandiri dan Klausa Tergabung
24
1 Klausa Mandiri
Klausa mandiri independent merupakan klausa yang dapat berdiri sendiri. Klausa jenis ini mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi
sebuah kalimat. Misalnya: Merokok dapat menyebabkan kanker
Nirina sedang belajar
Kedua klausa tersebut dapat berdiri dengan sendirinya. Dengan kata lain, klausa tersebut bisa menjadi kalimat sempurna tanpa bantuan klausa lain.
2 Klausa Tergabung
Klausa tergabung dependant adalah klausa biasanya membutuhkan bantual klausa lain untuk menjadi kalimat yang sempurna. Klausa jenis ini
biasanya menggantungkan maknanya pada klausa lain yang bersifat dependant mandiri. Dalam kalimat plural, klausa tergabung dapat berfungsi sebagai klausa
koordinatif, atau klausa subordinatif. Berikut contoh klausa tergabung dengan kedua fungsinya tersebut, diambil dari Alwi, et al 2003:
1 Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
2a Nirina sedang belajar ketika terjadi gempa itu. 2b Karena baru pulang sesudah tugasnya selesai, Sri tidak dapat menghadiri
rapat. Jika dicermati, ada perbedaan antara konstruksi kalimat pertamadengan konstruksi
kalimat kedua. Dalam konstruksi kalimat pertama, terdapat klausa-klausa tergabung secara koordinatif, sedangkan dalam konstruksi kedua terdapat klausa-
klausa tergabung secara subordinatif. Klausa koordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural atau majemuk
setara. Dalam kalimat plural atau majemuk setara, semua klausanya berupa klausa koordinatif. Klausa tersebut dinamakan klausa koordinatif karena secara gramatik
dihubungkan secara koordinatif oleh penghubung-penghubung koordinatif dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya, malahan, dan lain-lain.
Klausa subordinatif dapat dijumpai dalam kalimat plural bertingkat. Jadi, dalam kalimat plural bertingkat selain terdapat klausa atasan yang biasa dikenal
25