memiliki unsur internal lengkap, yaitu S dan P. Klausa lengkap ini berdasarkan struktur internalnya, dibedakan lagi menjadi dua yaitu klausa susun
biasa dan klausa lengkap susun balik. Klausa lengkap susun biasa ialah klausa lengkap yang subjeknya terletak
di depan predikat. Adapun klausa lengkap susun balik atau klausa lengkap inversi ialah klausa lengkap yang S-nya berada di belakang P, misalnya :
- Kemampuan Andi sangat baik. Klausa tersebut disebut klausa lengkap susun biasa karena subjeknya
yaitu Kemampuan Andi berada di depan predikat sangat baik. Klausa tak lengkap atau dalam istilah Verhaar 1999:279 klausa
buntung merupakan klausa yang unsur internalnya tidak lengkap karena di dalamnya tidak terdapat unsur subjek dan hanya terdapat unsur predikat baik
disertai maupun tidak disertai unsur predikat, pelengkap, dan keterangan. Misalnya :
- terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu Klausa tersebut bisa berubah menjadi klausa lengkap jika di sebelah kirinya
ditambah subjek. misalnya ditambah frasa istri saya sehingga menjadi menjadi Istri saya terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu.
b. Klausa Negatif dan Klausa Positif
Berdasarkan ada tidaknya kata negatif pada predikat, klausa dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu klausa negatif dan klausa positif. Klausa negatif ialah
klausa yang di dalamnya terdapat kata negative, yang menegasikan predikat. menurut Ramlan 1987: 137, yang termasuk kata negatif, yang menegasikan
predikat ialah tidak, tak, tiada, bukan, dan belum. Berikut ini adalah contoh klausa negatif :
- Deni tidak mengurus kenaikan pangkatnya. Klausa diatas merupakan klausa negatif karena terdapat kata tidak yang
menegasikan mengurus.
c. KLausa Verbal dan Klausa Nonverbal
Berdasarkan kategori primer kata atau frasa yang menduduki fungsi P pada konstruksinya, klausa dibedakan atas klausa verbal dan klausa nonverbal. Klausa
Verbal adalah klausa yang predikatnya berkategori kata kerja Sukini, 2010:46.
23
Klausa Verbal adalah klausa yang berpredikat verbal Tarigan, 2009:77.Dalam pandangan golongan verbanya, klausa verbal dapat dibagi menjadi dua jenis,
yakni: - Klausa verbal intransitif
klausa verbal intransitif ialah klausa yang mengandung verba intransitif. Contoh klausa verbal intransitif ialah sebagai berikut :
- Taufik Hidayat tampil tidak maksimal di Jepang. - Pengidap AIDS bertambah.
d. klausa verbal transitif.
Klausa verbal transitif ialah klausa yang mengandung verba transitif. klausa verbal transitif, dilihat dari wujudnya dapat dibedakan menjadi empat:
1klausa aktif Klausa aktif ialah klausa yang predikatnya berupa verba transitif aktif.
2 klausa pasif Klausa pasif ialah klausa yang predikatnya berupa verba transitif pasif.
3 klausa reflektif, dan Klausa reflektif ialah klausa yang predikatnya berupa verba transitif
reflektif, yaitu verba yang menyatakan “perbuatan’ yang mengenai ‘pelaku’ perbuatan itu sendiri. Pada umumnya verba itu berprefiks meng- yang diikuti
kata diri. 4 klausa resiprokal.
klausa resiprokal adalah klausa yang predikatnya berupa verba transitif resiprokal, yaitu verba yang menyatakan kesalingan.
Klausa nonverbal ialah klausa yang berpredikat selain verba. Klausa nonverbal masih bisa dibedakan lagi menjadi lima:
1 klausa nominal : Yang kita bela kebenaran 2 klausa adjektival: Budi pekertinya mulia
3 klausa preposisional: Aku bagai nelayan yang kehilangan arah 4 klausa numeral: Yang dikorupsi 300 juta rupiah
5 klausa adverbial: Kedatangannya kemarin sore
e. Klausa Mandiri dan Klausa Tergabung
24