BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil penelitian tentang teknik penerjemahan, pergeseran kategori semantik, dan kualitas hasil terjemahan klausa relatif pada
novel The Kite Runner, yang merupakan karya dari Khaled Khosaini. Selanjutnya dipaparkan pembahasan mengenai dampak teknik yang digunakan
terhadap kualitas hasil terjemahan dari sisi keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan.
Setelah membaca dan membandingkan novel The Kite Runner dan novel hasil terjemahannya yang mempunyai judul yang sama, dilakukan beberapa
kali proses analisis hingga akhirnya diambil 268 sampel data. Pengambilan dilakukan pada satuan lingual kalimat agar konteks penerapan teknik
penerjemahan dan kulaitas hasil terjemahannya dapat diamati dengan lebih mudah. Data yang dimaksud merupakan pasangan kalimat pada BSu dan BSa
yang memuat teknik penerjemahan pada tataran kata, frasa, atau klausa.
4.1 Teknik Penerjemahan
Molina dan Albir 2002: 509 mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai prosedur untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana
kesepadanan terjemahan berlangsung dan dapat diterapkan pada berbagai satuan lingual. Dari hasil Penelusuran diperoleh penggunaan 11 teknik
penerjemahan. Penerjemah tidak hanya menerapkan satu teknik saja, beberapa teknik diterapkan untuk satu masalah penerjemahan. Oleh karena itu
jumlah teknik yang diidentifikasi berjumlah 352 teknik penerjemahan pada tingkat satuan kata, frasa, klausa dan kalimat, seperti yang ditunjukkan pada tabel
berikut.
50
NO TEKNIK
Jumlah Frekuensi penggunaan
1 Literal
224 64,3
2 Kesepadanan Lazim
11 3,08
3 Transposisi
17 4,77
4 Modulasi
32 9,26
5 Kompresi linguistik
12 2,8
6 Reduksi
22 5,61
7 Amplifikasi linguistik
16 4,49
8 Adaptasi
2 0,56
9 Peminjaman
1 0,28
10 Kompensasi
14 4,49
11 Kalke
1 0,28
Jumlah 352
Tabel. 4.1 Jumlah dan Frekuensi Penggunaan Teknik Selanjutnya, berikut uraian bentuk dan penggunaan masing-masing teknik ini
dalam terjemahan beserta analisis singkatnya.
4.1.1 Teknik Penerjemahan Harfiah
Teknik Penerjemahan Harfiah Literal Translation Dari 352 teknik yang diidentifikasi, 224 64,3 diantaranya merupakan teknik penerjemahan harfiah.
Teknik ini dilakukan dengan mengalihkan sebuah ekspresi kata demi kata tetapi strukturnya sudah mengikuti aturan dalam bahasa sasaran. Penerjemahan
harfiah ini dimungkinkan karena kesamaan struktur bahasa sumber dan bahasa sasaran. Sebagaimana pada beberapa data berikut, bahasa sumber langsung
diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dengan sedikit penyesuaian struktur.
Contoh : Kode Data DataSL-006TL-006
Bsu : Then I glanced up and saw a pair of kites, red with long blue tails,
soaring in the sky.
51
Bsa : Saat aku menatap ke atas, kulihat sepasang layang – layang, merah
dengan ekor panjang berwarna biru
, berayun di langit. Bsu
: Then I glanced up and saw a pair of kites, red with long blue tails, soaring in the sky.
Bsa : Saat aku menatap ke atas, kulihat sepasang layang – layang, merah
dengan ekor panjang berwarna biru, berayun di langit. Pada contoh yang pertama, “red with long blue tails.” diterjemahkan
dengan teknik literal atau harfiah ke dalam bahasa Indonesia, sehingga menjadi
“merah dengan ekor panjang berwarna biru.” Dalam klausa hasil terjemahan
tersebut, kita dapat melihat bahwa tidak ada unsur yang dihilangkan ataupun ditambahkan. Perubahan hanya terjadi pada perubahan struktur klausa yang telah
disesuaikan dengan struktur yang berlaku pada bahasa sasaran. Hal serupa juga
terjadi pada contoh data kedua, dimana “Soaring in the sky” diterjemahkan menjadi “berayun di langit.”
4.1.2 Teknik Padanan Lazim Established Equivalent
Teknik ini digunakan untuk kata yang sudah secara formal memiliki padanan dalam bahasa sasaran seperti yang terdapat dalam kamus atau yang
disepakati oleh komunitas tertentu sebagai pengguna bahasa penggunaan bahasa sehari-hari. Dalam penelitian ini ditemukan 11 3,05 data yang diterjemahkan
dengan teknik ini. Penggunaan teknik ini merujuk pada metode penerjemahan komunikatif dengan ideologi domestikasi. Dengan menggunakan
istilahkata yang sudah memiliki padanan formal hasil terjemahan menjadi lebih mudah dipahami, berterima di kalangan pembaca serta keakuratan pesan
dapat tercapai secara maksimal, sebagaimana yang dicontohkan pada tabel berikut.
Kode Data DataSL-32TL-32 Bsu
: Baba hired the same nursing woman who had fed me to nurse Hassan.
Bsa : Baba memperkerjakan wanita pengasuh yang sama, yang pernah
mengasuhku
, untuk merawat Hassan. Kode Data DataSL-3TL-3
Bsu
: a pair of eyes looking down on San Francisco, the city I now call home.
52