Bahan tanam Karet PERSPEKTIF EKONOMI DALAM WANATANI
119
2 Pengumpulan dan pemilihan biji
a Biji diambil dari pohon induk yang berumur minimal 10 tahun
dan jelas diketahui jenis klonnya. b
Biji memiliki tingkat kesegaran 70, karena daya kecambah biji ditentukan dari kesegarannya. Biji yang baru jatuh akan
terlihat segar. Daya kecambah biji dapat diseleksi dengan cara merendam atau melentingkannya di atas lantai semen atau
papan. Biji yang baik adalah bila dipantulkan di atas lantai semen akan melenting, sedangkan bila direndam akan terapung
13 bagian dan 23 bagian lain terendam dalam air Gozali dan Boerhendhy, 2003.
3 Pengecambahan biji pada bedengan
a Media kecambah berupa campuran pasir, serbuk gergaji dan
tanah ditempatkan pada kotak bedengan dari papan agar tidak tercecer.
b Biji yang telah diseleksi kemudian disemaikan dan
dikecambahkan pada bedengan secara merata, dengan posisi tengkurap Gambar 17a.
c Bedengan diberi naungan, sehingga sinar matahari tidak
langsung mengenai
biji yang
sedang dikecambahkan.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore, agar kelembaban
media kecambah
terjaga dengan
baik. Gambar 17b.
120
a Biji karet stadia mentis b Bedengan
Gambar 17. Kondisi Biji Karet pada stadia mentis
Untuk batang bawah a dan bedengan untuk mengecambahan biji karet b
4 Pemindahan kecambah
Kecambah yang baik adalah kecambah yang muncul pada 5-21 hari setelah disemai. Biji yang telah berkecambah dapat dipindahkan ke
pembibitan Gozali dan Boerhendhy, 2003 atau ditumbuhkan dalam polibag.
Kecambah yang dipindahkan ke pembibitan, sebaiknya dilakukan apabila kecambah telah mencapai stadia mentis atau stadia bintang
sehingga akar tanaman tidak bengkok setelah tumbuh. Biji yang berkecambah ditanam di pembibitan secara teratur dengan jarak
tanam tertentu, sehingga ketika tumbuh akan terlihat seperti pada Gambar 18. Jarak tanam dan jumlah tegakan batang bawah per
hektar pada pembibitan disesuaikan berdasarkan teknik okulasi yang akan dilakukan.
Pada budidaya karet dikenal dua teknik okulasi yang sering digunakan, yaitu okulasi hijau dan okulasi coklat. Prinsip kedua
teknik ini relatif sama, perbedaannya hanya pada perbedaan umur batang bawah dan batang atas yang digunakan. Okulasi hijau
121
menggunakan batang bawah dan batang atas yang lebih muda dibandingkan dengan okulasi coklat. Pada teknik okulasi hijau, mata
entres yang digunakan berasal dari batang atas yang berumur 3-4 bulan dengan garis tengah batang 0,5-1 cm dan berwarna hijau.
Batang bawah yang digunakan berumur 4-6 bulan. Sedangkan okulasi coklat menggunakan mata entres yang sudah berumur 1-2
tahun dengan garis tengah batang atas 2,5-4 cm dan berwarna coklat. Batang bawahnya berumur 8-18 bulan.
Tabel 5. Jarak tanam dan jumlah tegakan batang bawah di pembibitan berdasarkan teknik okulasi
yang akan dilakukan No.
Teknik Okulasi Jarak Tanam
cm Tegakan
per ha
1. Hijau stum di polibag
20 x 20 x 50 77500
2. Coklat stum okulasi mata
tidurOMAT 40 x 40 x 50
45000 Sumber : Gozali dan Boerhendhy 2003
Kecambah yang ditumbuhkan dalam polibag
Biji yang berkecambah dipindahkan dalam polibag dan selanjutnya dapat diokulasi langsung hingga tumbuh menjadi bahan tanam payung
satu yang siap dipindahkan ke lapangan Gambar 18.
122
Gambar 18. Biji yang ditumbuhkan di polibag untuk diokulasi langsung menjadi bentuk okulasi payung
satu OPAS
5 Pemeliharaan bibit batang bawah
Pemeliharaan tanaman di pembibitan dilakukan dengan: a
Penyiraman setiap tiga hari pada 15 hari setelah tanam terutama di saat musim kemarau dan setelah itu dapat dibiarkan tumbuh.
b Penyulaman, bila ada tanaman mati.
c Penyiangan dan pembersihan gulma secara manual atau dengan
herbisida yang dilakukan secara berkala. d
Pemupukan batang bawah dapat menggunakan pupuk dasar seperti Urea, SP-36, KCl dan Kieserit, dilakukan setelah batang
bawah berumur 1 bulan dan pemupukan terakhir dilakukan 1 bulan sebelum okulasi.
e Pengendalian penyakit hingga tanaman siap diokulasi.
Penyakit daun yang sering menyerang pembibitan batang bawah adalah Oidium heveae, Colletotrichum gloesporioides dan
Corynespora cassiicola. Sedangkan penyakit akar yang sering menyerang adalah Jamur Akar Putih JAP.
123
Menurut Amypalupy 2003, batang bawah dapat diokulasi setelah lilit batangnya mencapai 5-7 cm pada ketinggian 5 cm dari
permukaan tanah atau batangnya telah berwarna coklat serta payung daun terakhir dalam keadaan dorman atau berwarna hijau
tua. Namun, kesiapan batang bawah untuk diokulasi dapat disesuaikan dengan teknik okulasi yang digunakan yaitu teknik hijau
atau coklat dengan syarat utama kondisi kulit batang mudah terkelupas, kambium berwarna kehijauan dan tampak berlendir.
6 Perhitungan kebutuhan benih untuk batang bawah
Perhitungan kebutuhan benih untuk pembibitan batang bawah dapat dilakukan sebelum membuat pembibitan batang bawah
Balai Penelitian Getas, 2005. Hal ini diperlukan untuk merencanakan pembuatan kebun dengan luas lebih dari 1 hektar.
Komponen untuk menghitung taksasi kebutuhan biji untuk batang bawah meliputi :
• Persentase daya kecambah benih…. …………………. a • Persentase kecambah ditanam………….………………b
• Persentase jumlah semai hidup…………………………c • Persentase jumlah semai diokulasi …………………..d
• Persentase jumlah okulasi jadi…………………………..e • Persentase OMAT ditanam dalam polybag …………f
• Persentase bibit polibag ditanam di kebun …………g
Kofaktor kebutuhan benih = 100a x 100b x 100c x 100d x 100e x 100f x 100g
= 1007abcdefg Contoh perhitungan :
• Rencana penanaman = 100 ha
• Kerapatan tanaman = 550 pohonha
124
• Kofaktor kebutuhan benih = 5,8
• Maka jumlah kebutuhan benih = 5,8 x 100 x 550
= 319000 biji Jumlah kebutuhan biji sangat tergantung pada persentase tiap
komponen yang diasumsikan.
Tabel 6. Jenis Penyakit yang ditemukan di pembibitan bawah dan fungisida untuk mengendalikannya
Penyakit Fungisida
Dosis dan Cara Pemberian Oidium
Belerang Bayleton 250 EC
5 kgha, diberikan dengan dusting 2 kaliminggu
1 ltha, diberikan dengan fogging 4-8 kalibulan
Colletotrichum Dithane M45-80
WP Delsene 250 EC
1,5 kgha,
0,2 disemprotkan 2 kaliminggu
0,75 kgha,
0,1 disemprotkan 2 kaliminggu
Corynespora Dithane
M45-80 WP
1,5 kgha,
0,2 disemprotkan 2 kaliminggu
Jamur Akar Putih JAP
Triko SP Plus Bayleton 250 EC
600 kgha, ditaburkan 0,2
dilupaskan pada
perakaran batang bawah