BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian ini perlu dijelaskan dengan tujuan supaya tidak terdapat perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan masing–
masing variabel. Dibawah ini akan dijelaskan definisi operasional dari penelitian ini :
A. Siswa kelas X SMA Santo Thomas 1 Medan
Yang dimaksudkan disini adalah semua murid–murid ataupun pelajar Sekolah Menengah Atas tingkat 1 yang terdaftar dan bersekolah di
Santo Thomast 1 Medan. B.
Insidensi Buta Warna Jumlah kasus baru penyakit buta warna yang terjadi di dalam suatu
populasi selama selama periode tertentu C.
Cara ukur : Observasi partisipatif
D. Alat ukur
: Test Ishihara E.
Hasil pengukuran : Pengukuran insidensi buta warna di SMA Santo Thomas 1 Medan berdasarkan tabel Ishihara. Setelah pembacaan
ishihara siswa akan dikelompokkan sesuai dengan tabel sebagai berikut :
Insidensi Buta warna Siswa SMA kelas X
Santo Thomas 1 Medan
Tabel 3.1. Penjelasan Tiap Plate.
Number of plate
Normal person
Person with Red- Green Deficiencies
Personal with Total Colour
Blindness and Weakness
1 12
12 12
2 8
3 X
3 5
2 X
4 29
70 X
5 74
21 X
6 7
X X
7 45
X X
8 2
X X
9 X
2 X
10 16
X X
11 Traceable
X X
Protan Deutan
Strong Mild
Strong Mild
12 35
5 3 5
3 3 5
13 96
6 96
9 96
14 Can trace
two lines Purple
Purple red
Red Red
purple X
Keterangan : Tanda x menunjukkan bahwa kartu tidak dapat dibaca. Nilai dengan angka yang berada dalam kurung menunjukkan angka tersebut dapat
dibaca atau diikuti tapi termasuk tidak jelas Ishihara, 1994.
Yang pada penelitian ini untuk menilai :
i. Penglihatan Normaltrikromat
ii. Buta warna Merah-Hijau red-green deficiency
Buta warna merah protanopiaprotanomaly
Buta warna hijau deuteranopiadeuteranomaly
iii. Buta warna totalakromatopsia
F.
Skala pengukuran : Nominal
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini mengambil bentuk Deskriptif Cross Sectional yang sepenuhnya menghitung angka insidensi kejadian buta warna pada siswa SMA
kelas X Santo Thomas 1 Medan. 4.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di SMA Santo Thomas 1 Medan. Lokasi ini
dipilih karena tingginya minat siswa Santo Thomas 1 Medan untuk melanjutkan studi ke berbagai jurusan di perguruan tinggi yang juga memerlukan penglihatan
warna seperti arsitektur, design grafis, kedokteran dan lainnya. 4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama bulan Agustus 2014-Oktober 2014.
4.3.
Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMA Santo Thomas 1 Medan Tahun 2014. 4.3.2. Sampel
Metode pengambilan sampel dengan cara total sampling. 4.3.3. Besar Sampel
Dalam penelitian ini, sampel adalah keseluruhan jumlah siswa kelas X SMA Santo Thomas 1 Medan Tahun 2014 yang berjumlah 520 orang.
4.4. Metode Pengumpulan Data