Uji Simultan Uji F Uji Parsial Uji t

67 α 13,2 = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 X X X X X X YX X YX Gujarati, 1978:95

3.5.3.2 Uji Hipotesis

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis harus melewati beberapa uji kebenaran yaitu uji simultan dan uji parsial.

3.5.3.2.1 Uji Simultan Uji F

a Ho = α 1 = α 2 = α 3 = 0, artinya kompetensi profesional guru X1, motifasi kerja X2 dan disiplin kerja X3 secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja guru Y. b Ho = α 1 = α 2 = α 3 ≠ 0, artinya kompetensi profesional guru X1, motifasi kerja X2 dan disiplin kerjav X3 secara simultan berpengaruh terhadap kinerja guru Y. c Untuk mengetahui keberartian model regresi digunakan uji F atau analisis varians. Uji F dimaksudkan untuk menguji perbedaan mean dari tiga variabel secara serempak Sudjana, 2002:355. F = Dimana : JK reg = α 1 . ∑ y x 1 + α 2 . ∑ y x 2 + α 3 . ∑ y x 3 JK reg = ∑ − Y Y JK reg k JK reg n – k – 1 1 68 Kesimpulan : Ho diterima, jika koefisien F hitung signifikan pada taraf lebih besar dari 5. Sebaliknya Ho ditolak, jika koefisien F hitung signifikan pada taraf lebih kecil atau sama dengan 5.

3.5.3.2.2 Uji Parsial Uji t

a Ho = α 1 = 0, artinya kompetensi profesional guru X1 secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru Y. b Ho = α 1 ≠ 0, artinya kompetensi profesional guru X1 secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru Y. 1 Untuk menguji koefisien regresi secara parsial digunakan Uji t: t 1 = 23 2 23 1 2 r N r − − Kesimpulan : Ho diterima, jika koefisien t hitung signifikan pada taraf lebih besar dari 5. Sebaliknya Ho ditolak, jika koefisien t hitung signifikan pada taraf lebih kecil atau sama dengan 5. 2 r 12 koefisien korelasi sederhana Y dan X1 digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh kompetensi profesional guru X1 terhadap kinerja guru Y, jika variabel lainnya dianggap konstan: r 23,1 = 13 2 12 2 13 12 3 2 1 1 r r r r r − − − a Ho = α 2 = 0, artinya motivasi kerja X2 secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru Y. b Ho = α 1 ≠ 0, artinya motivasi kerja X2 secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru Y. 69 1 Untuk menguji koefisien regresi secara parsial digunakan Uji t: t 2 = 13 2 13 1 2 r N r − − Kesimpulan : Ho diterima, jika koefisien t hitung signifikan pada taraf lebih besar dari 5. Sebaliknya Ho ditolak, jika koefisien t hitung signifikan pada taraf lebih kecil atau sama dengan 5. 2 r 23 koefisien korelasi sederhana Y dan X2 digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh motivasi kerja X2 terhadap kinerja guru Y, jika variabel lainnya dianggap konstan: r 13,2 = 23 2 12 2 32 12 3 1 1 1 r r r r r − − − a Ho = α 3 = 0, artinya disiplin kerja X3 secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru Y. b Ho = α 3 ≠ 0, artinya disiplin kerja X3 secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru Y. 1 Untuk menguji koefisien regresi secara parsial digunakan Uji t: t 3 = 12 2 12 1 2 r N r − − Kesimpulan : Ho diterima, jika koefisien t hitung signifikan pada taraf lebih besar dari 5. Sebaliknya Ho ditolak, jika koefisien t hitung signifikan pada taraf lebih kecil atau sama dengan 5. 70 2 r 13,2 koefisien korelasi sederhana Y dan X3 digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh disiplin kerja X3 terhadap kinerja guru Y, jika variabel lainnya dianggap konstan: r 12,3 = 23 2 13 2 23 . 13 2 1 1 1 r r r r r − − − Gujarati, 1978:103-104

3.5.3.3 R