Tujuan Pemberian Motivasi Cara Memotivasi

36 Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Maslow, orang cenderung untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan sebagai kebutuhan pokok kemudian kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi, sebagaimana diungkapkan Gibson dalam Wahjosumidjo 2002:178. Asumsi Maslow tentang keharusan pemenuhan kebutuhan yang lebih rendah sebelum yang lebih tinggi, mulai mengendalikan perilaku un tuk memenuhinya mendapat kritikan dari para ahli diantaranya oleh Schein dalam Winardi 1992:112 bahwa lima tingkatan kebutuhan manusia akan berubah-ubah sesuai dengan tahapan perkembangan dan seluruh situasi manusia. Motivasi menurut The Liang Gie 1996:155 pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan dan memberi kekuatan yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan atau mengurangi ketidakpuasan. Berdasarkan pengertian motivasi yang dikemukakan para pakar, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sebagai suatu kondisi di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan- kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Jadi motivasi kerja merupakan kondisi psikologis yang mendorong pekerja malakukan usaha menghasilkan sehingga dapat tercapai suatu tujuan.

1.7.2. Tujuan Pemberian Motivasi

Motivasi dan tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan dan jika telah tercapai maka akan memuaskan kebutuhan individual. Adanya tujuan yang jelas dan disadari akan mempengaruhi kebutuhan dan akan mendorong timbulnya motivasi dalam diri seseorang. 37 Fungsi motivasi untuk mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta merubah kelakuan, mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa mitivasi tidak akan timbul sesuatu perbuatan atau tindakan, motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi sebagai penggerak, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Menurut Malayu Hasibuan 2003:97, tujuan pemberian motivasi antara lain adalah : 1 mendorong gairah dan semangat kerja pegawai; 2 menigkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai; 3 meningkatkan produktifitas pegawai; 4 mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai; 5 meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai; 6 mengefektivkan pengadaan pegawai; 7 menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik; 8 meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai; 9 meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai; 10 mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya.

1.7.3. Cara Memotivasi

Pada dasarnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. 1. Motivasi positif Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalakan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapat hadiah. 38 Motivasi positif menurut A.S.Moenir 1983:85 adalah sesuatu dorongan yang mampu menimbulkan harapan pada seseorang, sehingga ia melakukan perbuatan dengan maksud mewujudkan harapannya itu menjadi kenyataan. 2. Motivasi negatif Motivasi negatif adalah suatu proses yang mempengaruhi seseoranga agar mau malakukan sesuatu yang diinginkan tetapi tehnik dasar yang digunakan lewat kekuatan ketakutan. Motivasi negatif menurut A.S. Moenir 1983:85 adalah sesuatu dorongan untuk melakukan sesuatu perbuatan bukan untuk kepentingannya karena adanya rasa takut.

1.7.4. Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Motivasi Kerja