Metode Angket atau Kuesioner

56

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Metode Angket atau Kuesioner

Metode kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi atau keterangan responden mengenai kompetensi profesional guru, motivasi kerja, disiplin kerja, dan kinerja guru. Alasan penggunaan angket dalam penelitian ini adalah karena metode angket memiliki beberapa keuntungan-keuntungan sebagaimana yang dikemukakan Muh. Ali dalam Kurniati yaitu: 1. Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar respoden yang menjadi sampel. 2. Dalam menjawab pertanyaan melalui angket, responden dapat lebih leluasa karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dengan responden. 3. Setiap jawaban bisa dipikir masak-masak terlebih dahulu, karena tidak terikat oleh cepatnya waktu yang diberikan kepada responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai wawancara. Pendapat lain dikemukakan oleh Sutrisno Hadi dalam Kurniati, bahwa metode angket digunakan dengan pertimbangan yaitu subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya, apa yang dinyatakan oleh subjek adalah benar dan dapat dipercaya, interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud peneliti. Selain keuntungan tersebut di atas, angket juga memiliki beberapa kelemahan sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto 2002: 1. Respoden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang terlewati, tidak dijawab, padahal sukar dikembalikan padanya. 57 2. Seringkali sukar dicari validitasnya. 3. Walaupun dibuat secara anonim, kadang-kadang responden memberikan jawaban yang tidak jujur. 4. Seringkali tidak kembali terutama jika dikirim lewat pos. 5. Waktu pengembalian tidak sama dan bahkan ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Untuk mengatasi beberapa kelemahan tersebut, maka peneliti mengadakan uji coba angket untuk memilih komponenitem yang benar-benar valid dan realibel. Pada penelitian ini yang menjadi responden dalam memberikan jawaban pertanyaan dalam angket yaitu guru itu sendiri. Dengan pertimbangan bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya, penilaian diri sendiri ini berusaha seobyektif mungkin, untuk menjelaskan antara lain : 7. Apa tugas pokoknya 8. Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut oleh pekerjaan 9. Kaitan tugasnya dengan tugas-tugas orang lain 10. Dalam hal apa pegawai merasa berhasil 11. Kesulitan yang dihadapi 12. Langkah-langkah perbaikan apa yang perlu ditempuh. Simamora, 2002:244 dalam Akmad Sudrajat. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup atau angket tertutup, dimana responden tidak diberi kesempatan untuk memberi jawaban dengan kata-kata sendiri. Responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan. Dalam menyusun angket ini, digunakan skala likert, yaitu 58 skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial tertentu Sugiyono, 2003:72. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata seperti terdapat dalam tabel gradasi jawaban angket di bawah ini. Tabel 3.2 Gradasi Jawaban Angket Model Skala Likert No. Jawaban Jawaban Jawaban Skor 1 Sangat tinggi Selalu Sangat baik 5 2 Tinggi Sering Baik 4 3 Cukup tinggi Kadang-kadang Cukup baik 3 4 Rendah Jarang Tidak baik 2 5 Sangat rendah Tidak pernah Sangat tidak baik 1 Sugiyono 2003:72

3.3.2 Metode Dokumentasi