Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Motivasi Kerja Indikator Motivasi Kerja

38 Motivasi positif menurut A.S.Moenir 1983:85 adalah sesuatu dorongan yang mampu menimbulkan harapan pada seseorang, sehingga ia melakukan perbuatan dengan maksud mewujudkan harapannya itu menjadi kenyataan. 2. Motivasi negatif Motivasi negatif adalah suatu proses yang mempengaruhi seseoranga agar mau malakukan sesuatu yang diinginkan tetapi tehnik dasar yang digunakan lewat kekuatan ketakutan. Motivasi negatif menurut A.S. Moenir 1983:85 adalah sesuatu dorongan untuk melakukan sesuatu perbuatan bukan untuk kepentingannya karena adanya rasa takut.

1.7.4. Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Motivasi Kerja

Frederich Hersberg dalam Sedarmayanti 2000:67 menyatakan bahwa pada diri manusia berlaku faktor motivasi dan faktor pemeliharaan di lingkungan pekerjaannya. Dari hasil penelitiannya menyimpulkan ada enam faktor motivasi yaitu 1 prestasi; 2 pengakuan; 3 kemajuankenaikan pangkat; 4 pekerjaan itu sendiri; 5 kemungkinan untuk tumbuh; dan 6 tanggung jawab. Sedangkan untuk pemeliharan terdapat sepuluh faktor yang perlu diperhatikan yaitu 1 kebijaksanaan; 2 supervisi teknis; 3 hubungan antar manusia dengan atasan; 4 hubungan manusia dengan pembinanya; 5 hubungan antar manusia dengan bawahannya; 6 gaji dan upah; 7 kestabilan kerja; 8 kehidupan pribadi; 9 kondisi tempat kerja; 10 status.

1.7.5. Indikator Motivasi Kerja

Dari uaraian di atas dapat disampaikan definisi konseptual motivasi kerja guru dalam penelitian ini adalah dorongan dan upaya guru untuk bekerja dalam 39 rangka memenuhi kebutuhan berprestasi, dorongan untuk berafiliasi, dorongan untuk mendapat penghargaan dan dorongan guru untuk kebutuhan aktualisasi diri. Indikator motivasi kerja guru dalam penelitian ini dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Dorongan dan upaya guru untuk berprestasi merupakan dorongan untuk mengatasi tantangan untuk maju dan berkembang. 2. Dorongan dan upaya berafiliasi merupakan dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang secara efektif, dorongan berkompetensi merupakan dorongan untuk mencapai hasil kerja dengan kualitas yang tinggi, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan berusaha keras untuk melakukan inovasi. 3. Dorongan dan upaya guru untuk mendapat penghargaan, yang meliputi kebutuhan dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan dan pangkat. 4. Kebutuhan akan aktualisasi diri yaitu dorongan dan upaya guru untuk mempertinggi kompetensi, pengembangan potensi, kreativitas dan ekspresi secara normal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas guru yang mempunyai motivasi kerja tinggi akan mempunyai dorongan dan upaya selalu ingin tahu, selalu ingin mencoba, selalu ingin lebih maju, selalu bekerja keras dan bersifat terbuka. Selain itu guru yang mempunyai motivasi kerja tinggi bersifat mandiri, mempunyai perhatian kepada peserta didik, bekerja secara terencana, tertib waktu, 40 memberi penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi, memberi hukuman mendidik kepada peserta didik yang melakukan kesalahan. Setiap guru memiliki motivasi kerja, walaupun rentangannya ada guru yang mempunyai motivasi kerja tinggi dan ada yang mempunyai motivasi kerja rendah. Pada umumnya guru mau bekerja keras jika tidak menemui hambatan dalam merealisasi apa yang diharapkan.

1.8. Disiplin Kerja