38 Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Sektor Publik No. 1 tentang
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah, kinerja keuangan pemerintah diukur dengan menggunakan perspektif efisiensi, efektifitas dan ekonomis. Menurut
Mardiasmo 2007: 4 efisiensi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Sementara itu, efektifitas merupakan
perbandingan outputinput yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu merupakan kondisi yang efisien. Efektifitas merupakan tingkat pencapaian hasil program
dengan target yang ditetapkan atau dengan kata lain efektifitas merupakan perbandingan antara outcome dengan output.
Dengan berfokus pada hasil pengukuran dan pelaporan kinerja dapat membantu mengomunikasikan kepada publik tentang tingkat penyelesaian unit
kerja organisasi yang serupa lainnya. Lebih jauh lagi, melalui pengembangan pertanyaan umum kepada pengguna layanan dan kelengkapanya, perbandingan
pengukuran kinerja dapat digunakan untuk membandingkan tingkat kepuasan warga atau pengguna layanan atas pelayanan yang diberikan oleh beberapa unit
kerja organisasi.
B. Rivew Literature dan Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Revenue Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
Revenue merupakan pendapatan pemerintah daerah yang digunakan sebagai sumber salah satu sumber pembiayaan pembangunan di daerah. Menurut
39 Standar Akuntansi Pemerintah, pendapatan daerah berasal dari dua sumber yaitu:
pendapatan asli daerah dan pendapatan dari transfer pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Mahmudi 2007: 128 menyatakan bahwa semakin tinggi
jumlah pendapatan daerah, semakin besar dana yang tersedia bagi pembangunan daerah sehingga pemerintah daerah bersangkutan mampu menyediakan pelayanan
jasa pada masyarakat yang lebih baik. McGowen 1983 menyatakan bahwa revenue mempunyai pengaruh
terhadap kemampuan pemerintah untuk menghasilkan kinerja keuangan. Jumlah revenue yang besar memungkinkan pemerintah untuk melakukan program kerja
pemerintah daerah secara lebih leluasa sehingga mampu memberikan pelayanan yang bermutu bagi publik. Sementara itu, Jones dan Walker 2007 menyatakan
bahwa jumlah pendapatan pemerintah daerah mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kekuatan keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi jumlah revenue
pemerintah daerah, semakin kecil kemungkinan pemerintah daerah akan mengalami kesulitan keuangan dalam pendanaan infrastruktur bagi pembangunan
pemerintah daerah bersangkutan. Dalam penelitian ini revenue yang digunakan adalah pendapatan asli
daerah dengan alasan bahwa pendapatan asli daerah merupakan pendapatan yang benar-benar berasal dari kemampuan pemerintah daerah sehingga memberi
gambaran tentang kekuatan dan kemampuan pemerintah daerah dalam penyediaan dana bagi pembangunan di daerah bersangkutan.
Atas dasar logika teori tersebut di atas, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini.
40
Ha
1
: Terdapat pengaruh revenue terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.
2. Pengaruh Expenditure Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah