29 basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Entitas pelaporan
diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi
dan menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan basis akrual tetap menyajikan Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan basis kas.
2. Jenis Laporan Keuangan a.
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah
pusatdaerah yang
menunjukkan ketaatan
terhadap APBNAPBD. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusatdaerah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi
Anggaran menyajikan
sekurang-kurangnya unsur-unsur
seperti: pendapatan,
belanja, transfer,
surplusdefisit, pembiayaan,
sisa lebihkurang pembiayaan anggaran.
b. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Unsur
yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana.
30
c. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas
dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non-
keuangan, pembiayaan, dan non-anggaran. Penyajian Laporan Arus Kas dan pengungkapan yang berhubungan dengan arus kas diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor: 03 tentang Laporan Arus Kas. Unsur yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari
penerimaan dan pengeluaran kas, yang masing-masing didefinisikan sebagai berikut ini.
1 Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara
Umum NegaraDaerah. 2
Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara Umum NegaraDaerah.
d. Catatan atas Laporan Keuangan
Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, catatan atas
laporan keuangan sekurang-kurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut ini.
1 Informasi tentang kebijakan fiskalkeuangan, ekonomi makro,
pencapaian target Undang-undang APBNPerda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target.
31 2
Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan. 3
Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya. 4
Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan. 5
Pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan
dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas. 6
Formasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
7 Daftar dan skedul.
Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas harus
mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
3. Karakteristik Kualitatif Relevan atas Informasi dalam Laporan Keuangan.