Data, Sumber Data dan Pengumpulan Data Analisis Data Pengujian Data

50

C. Data, Sumber Data dan Pengumpulan Data

Strategi pengumpulan data dan sumber data adalah strategi arsip yaitu data yang dikumpulkan dari catatan atau basis data yang sudah ada. Sumber data dari strategi ini adalah data sekunder secondary data yaitu teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data dari basis data Kuswadi dan Mutiara, 2004: 16. Data sekunder tersebut terdiri dari data berikut ini. 1. Laporan keuangan pemerintah daerah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 yang disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah PSAP Nomor: 1 Tentang Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah. 2. Perundang-undangan dan peraturan lain yang terkait dengan penyusunan, penyajian dan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Data yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut dikumpulkan dari catatan atau basis data baik berupa hardcopy maupun softcopy yang diperoleh dari hasil download pada website dan dokumentasi arsip-arsip Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI yaitu w w w.bpk.go.id dan sumber lain yang terkait.

D. Variabel dan Pengukurannya

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diuji secara sistematis, yaitu seperti berikut ini. 51

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diproksikan ke dalam lima rasio keuangan, agar dalam pengambilan kesimpulan tidak bias maka dari kelima rasio keuangan tersebut difaktorkan menjadi satu dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 yaitu dengan memasukkan lima rasio keuangan tersebut ke dalam variabel dependen dan kemudian diolah dengan factor analyze untuk menentukan component principal yang kemudian diperoleh satu faktor yang merupakan proksi kinerja keuangan pemerintah daerah untuk selanjutnya digunakan sebagai data untuk variabel dependen penelitian Singgih Santoso, 2002: 138. Adapun kelima rasio keuangan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut adalah: a. Current Ratio CR Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam menjamin pemenuhan kewajiban lancar dengan harta lancar yang dimiliki. Kedua angka dalam penghitungan rasio ini dihitung dengan menggunakan data dalam neraca pemerintah. Semakin tinggi angka rasio ini memberi penggambaran bahwa pemerintah daerah mempunyai sisa aktiva lancar yang cukup untuk menjamin pemenuhan kewajiban lancar. Formula untuk menentukan angka rasio ini adalah seperti berikut ini Cohen, 2006. CR = bilities CurrentLia ets CurrentAss 52 b. Debt to Equity DER DebtEquity rasio merupakan perbandingan antara jumlah total utang pemerintah dengan total ekuitas dana. Rasio ini menggambaran kemampuan pemerintah daerah dalam memberi jaminan pemenuhan seluruh jumlah utang dengan jumlah ekuitas dana yang dimilki oleh pemerintah pada tanggal tertentu. Kedua angka rasio ini ditentukan dengan menggunakan angka dalam neraca pemerintah. Untuk menentukan besarnya rasio ini, menurut Cohen 2006 formula yang dapat digunakan adalah seperti berikut ini. DE = Equity Debt c. Assets Turnover AT Assets turnover merupakan perbandingan jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah total asset yang dimiliki oleh Pemda. Angka rasio ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperoleh pendapatan asli daerah dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang bersangkutan, semakin tinggi angka rasio ini menandakan bahwa semakin baik kemampuan pemerintah dalam mengusahakan asset yang dimiliki utuk menghasilkan pendapatan bagi daerah. Menurut Cohen 2006 formula untuk menghitung angka rasio ini adalah seperti berikut ini. AT = s TotalAsset venues ting TotalOpera Re 53 d. Operating Revenues to Total Revenues ORTR Operating revenues to total revenues adalah perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Kedua angka yang digunakan dalam penghitungan rasio ini diambil dari neraca pemerintah. Untuk menentukan jumlah angka rasio ini, formula yang digunakan adalah formula yang dinyatakan oleh Cohen 2006 seperti berikut ini. ORTR = venues ting TotalOpera Subsidies venues ting TotalOpera Re Re  e. Operating Revenues to Operating Expenses OROE Operating revenues to operating expenses merupakan perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah belanja operasi daerah dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan jumlah angka rasio ini angka yang digunakan adalah angka dalam laporan realisasi anggaran. Angka rasio ini menunjukkan kemampuan pemerintah dalam memperoleh pendapatan asli daerah dengan belanja operasi yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan angka rasio ini formula yang digunakan oleh peneliti adalah formula yang digunakan oleh Cohen 2006 berikut ini. OROE = xpenses OperatingE venues ting TotalOpera Re 54

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan variabel independen sebagaimana digunakan oleh Cohen 2006 dan Steven dan McGowen 1983 yang terdiri dari variabel berikut ini. a. Revenue REV Variabel revenue merupakan jumlah pendapatan asli daerah oleh pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu. Jumlah pendapatan asli daerah diperoleh dari laporan realisasi anggaran suatu pemeritah daerah. Variabel ini diukur dengan nilai revenue atas jumlah pendapatan asli daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah daerah. b. Expenditure EXP Variabel ini diukur dengan jumlah belanja rutin atau belanja operasional pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu. Jumlah belanja rutin atau operasional dalam penelitian ini diambil dari jumlah belanja operasional dalam laporan realisisasi anggaran pemerintah daerah pada suatu periode tertentu. Variabel ini diukur dengan nilai expenditure atas jumlah expenditure daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah daerah. c. Real Eestate REAL Variabel ini merupakan jumlah keseluruhan atas nilai tanah, gedung atau bangunan dan jalan yang dimiliki dan dilaporkan oleh pemerintah 55 daerah pada tanggal tertentu. Variabel ini diukur dengan nilai real estate atas jumlah real estate daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah daerah. d. Capital CAP Variabel ini merupakan jumlah ekuitas dana pemerintah pada tanggal tertentu. Variabel ini diukur dengan nilai capital atas jumlah ekiutas dana daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah daerah. e. Taxes TAX Variabel merupakan jumlah pajak yang menjadi hak pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu. Variabel ini diukur berdasarkan jumlah penerimaan pajak oleh suatu pemerintah daerah yang datanya diambil dari laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah pada periode tertentu. Variabel ini diukur dengan nilai taxes atas jumlah pajak daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah daerah. f. Grant GRANT Variabel ini merupakan jumlah sumbangan, donasi, dan hadiah serta subsidi yang diterima oleh suatu pemerintah daerah pada suatu periode tertentu. Variabel ini diukur dengan jumlah sumbangan atau donasi dan hadiah serta subsidi yang diterima oleh pemerintah daerah dalam suatu periode tertentu yang datanya dapat diambil dari laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah. Variabel ini diukur dengan 56 nilai grant atas jumlah sumbangan, donasi dan subsidi serta hibah pemerintah daerah yang tersaji dalam laporan keuangan pemerintah daerah.

E. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda multiple regression model untuk menguji pengaruh REV, EXP, RE, CAP, TAX dan GRANT terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan dalam rasio CR, DER, AT, ORTR dan OROE. Model penelitian ini sebagai berikut: FP = β + β 1 REV + β 2 EXP + β 3 REAL + β 4 CAP + β 5 TAX + β 6 GRANT +e Keterangan : FP = Financial Performance CR, DER, AT, ORTR dan OROE, β = konstanta, β 1 – β 6 = koefisien regresi, REV = Revenue, EXP = Expenditure, REAL = Real Estate, CAP = Capital, TAX = Taxes, dan GRANT = Sumbangan atau hadiah, sumbangan dan subsidi. 57

F. Pengujian Data

1. Uji Normalitas Data Menurut Ghozali 2006: 110, uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau distribusi normal. Salah satu cara agar data dapat berdistribusi normal adalah dengan menggunakan metode trimming, yaitu menghilangkan data yang bersifat outlier. Outlier adalah data yang memiliki nilai di luar batas normal. Setelah data outlier dihilangkan, uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Dengan uji ini dapat diketahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati terdistribusi normal. Kriteria pengujian dengan dua arah two-tailed test yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan taraf signifikan 0,05. jika p 0,05 maka data terdistribusi normal. 2. Pengujian Asumsi Klasik Untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian, maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik pada multikolinearitas, heterokedastisitas, autokorelasi serta normalitas. a. Uji Autokorelasi Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan alat uji runs test. Dari pengujiaan ini dapat dilihat apakah terjadi 58 autokorelasi atau tidak didasarkan pada nilai asymp.sig dalam uji runs test. Apabila asymp. sig. Lebih besar dari 5, maka tidak terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. sig. lebih kecil 5 maka terjadi gejala aoutokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini menurut Ghozali 2006: 103-104 apabila terjadi gejala autokorelasi pada model regresi, maka dapat dihilangkan dengan melakukan transformasi data dan menambah data observasi. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tetap, maka disebut homokedastis dan jika berbeda disebut heteroskedastis. Salah satu metode dalam menguji heteroskedastisitas dalam model regresi adalah dengan uji Glejser. Metode uji Glejser meregresikan nilai absolute residual dengan variabel bebas Ghozali, 2006: 108, dengan tingkat signifikansi 5, jika nilai signifikansinya di atas 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini 59 tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen yang lainnya sama dengan nol. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan value-inflating factor VIF. Nilai yang umum dipakai adalah tolerance value 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10. 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen berupa revenue, expenditure, real estate, capital, tax dan grant terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah dengan tingkat signifikansi yang masih bisa ditoleransi ditetapkan 0,05 α = 5. a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji signifikansi-t Merupakan pengujian masing-masing variabel independen yang dilakukan untuk melihat apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji signifikansi-t dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5. 1 Ho dalam penelitian ini Ho1: revenue tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesi. Ho2: expenditure tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Ho3: real estate tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. 60 Ho4: capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Ho5: taxes tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Ho6: grant tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Ha dalam penelitian ini: Ha1: revenue berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesi. Ha2: expenditure berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Ha3: real estate berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Ha4: capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Ha5: taxes berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Ha6: grant berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. 2 Nilai Statistik Koefisien regresi positif : semakin besar angka koefisien semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, semakin kecil angka koefisien semakin 61 kecil pula pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien regresi negatif : semakin besar angka koefisien semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 3 Kriteria Ho diterima Ha ditolak; t hitung t tabel variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Ho ditolak Ha diterima; t hitung t tabel variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat. b. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi R 2 dilihat pada hasil pengujian regresi berganda untuk variabel independen berupa ratio revenue, expenditure, real estate, capital, tax dan grant dan variable dependen berupa laba perusahaan kinerja keuangan dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Karena penelitan ini menggunakan lebih dari satu variabel independen maka penulis 62 menggunakan Adjusted R Square Adj R 2 seperti yang dinyatakan oleh Ghozali 2006: 83. 63

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan diuraikan hasil dari pengolahan data serta analisis yang meliputi diskripsi data, pengolahan data, dan pengujian hipótesis serta pembahasan hasil analisis. Setelah proses pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui website BPK RI selesai dilakukan, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data tersebut dengan menggunakan SPSS for Windows 16.0 dan selanjutnya menganalisis hasil pengolahan data yang dapat diuraikan berikut ini.

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pemerintah daerah kabupatenkota di Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 yang dipublikasikan melalui website Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI www.bpk.go.id. Atas populasi tersebut, kemudian ditentukan sampel penelitian dengan menggunakan pourposive sampling. Dengan menggunakan metode porpousive sampling dan kriteria-kriteria pengambilan sampel sebagaimana dijelaskan dalam bab III diperoleh jumlah sampel penelitian yang dapat dijelaskan dengan tabel seperti berikut ini.