Variabel Dependen Variabel dan Pengukurannya

51

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diproksikan ke dalam lima rasio keuangan, agar dalam pengambilan kesimpulan tidak bias maka dari kelima rasio keuangan tersebut difaktorkan menjadi satu dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 yaitu dengan memasukkan lima rasio keuangan tersebut ke dalam variabel dependen dan kemudian diolah dengan factor analyze untuk menentukan component principal yang kemudian diperoleh satu faktor yang merupakan proksi kinerja keuangan pemerintah daerah untuk selanjutnya digunakan sebagai data untuk variabel dependen penelitian Singgih Santoso, 2002: 138. Adapun kelima rasio keuangan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut adalah: a. Current Ratio CR Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam menjamin pemenuhan kewajiban lancar dengan harta lancar yang dimiliki. Kedua angka dalam penghitungan rasio ini dihitung dengan menggunakan data dalam neraca pemerintah. Semakin tinggi angka rasio ini memberi penggambaran bahwa pemerintah daerah mempunyai sisa aktiva lancar yang cukup untuk menjamin pemenuhan kewajiban lancar. Formula untuk menentukan angka rasio ini adalah seperti berikut ini Cohen, 2006. CR = bilities CurrentLia ets CurrentAss 52 b. Debt to Equity DER DebtEquity rasio merupakan perbandingan antara jumlah total utang pemerintah dengan total ekuitas dana. Rasio ini menggambaran kemampuan pemerintah daerah dalam memberi jaminan pemenuhan seluruh jumlah utang dengan jumlah ekuitas dana yang dimilki oleh pemerintah pada tanggal tertentu. Kedua angka rasio ini ditentukan dengan menggunakan angka dalam neraca pemerintah. Untuk menentukan besarnya rasio ini, menurut Cohen 2006 formula yang dapat digunakan adalah seperti berikut ini. DE = Equity Debt c. Assets Turnover AT Assets turnover merupakan perbandingan jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah total asset yang dimiliki oleh Pemda. Angka rasio ini menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperoleh pendapatan asli daerah dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang bersangkutan, semakin tinggi angka rasio ini menandakan bahwa semakin baik kemampuan pemerintah dalam mengusahakan asset yang dimiliki utuk menghasilkan pendapatan bagi daerah. Menurut Cohen 2006 formula untuk menghitung angka rasio ini adalah seperti berikut ini. AT = s TotalAsset venues ting TotalOpera Re 53 d. Operating Revenues to Total Revenues ORTR Operating revenues to total revenues adalah perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Kedua angka yang digunakan dalam penghitungan rasio ini diambil dari neraca pemerintah. Untuk menentukan jumlah angka rasio ini, formula yang digunakan adalah formula yang dinyatakan oleh Cohen 2006 seperti berikut ini. ORTR = venues ting TotalOpera Subsidies venues ting TotalOpera Re Re  e. Operating Revenues to Operating Expenses OROE Operating revenues to operating expenses merupakan perbandingan antara jumlah pendapatan asli daerah dengan jumlah belanja operasi daerah dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan jumlah angka rasio ini angka yang digunakan adalah angka dalam laporan realisasi anggaran. Angka rasio ini menunjukkan kemampuan pemerintah dalam memperoleh pendapatan asli daerah dengan belanja operasi yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Untuk menentukan angka rasio ini formula yang digunakan oleh peneliti adalah formula yang digunakan oleh Cohen 2006 berikut ini. OROE = xpenses OperatingE venues ting TotalOpera Re 54

2. Variabel Independen