Hubungan antara pendidikan dan risiko depresi antenatal

Koleva et al. 2011 mengemukakan bahwa jumlah kehamilan sebelumnya atau paritas mempunyai hubungan yang signifikan terjadinya depresi antenatal. Menurut Notoatmodjo 2007, paritas erat kaitannya dengan pengalaman yang diperoleh. Ibu yang baru pertama kali hamil tentu belum mempunyai pengalaman, jika dibandingkan dengan ibu yang sudah pernah hamil berkali-kali. Peneliti berpendapat bahwa ibu hamil multigravida memiliki risiko depresi antenatal lebih rendah dibandingkan ibu hamil primigravida. Hal ini terkait dengan pengalaman yang dialami ibu. Kecenderungan ibu yang sudah mempunyai pengalaman merasa lebih menikmati kehamilan dengan belajar dari pengalaman sebelumnya.

4. Hubungan antara pendidikan dan risiko depresi antenatal

Analisis hubungan antara pendidikan dan risiko depresi antenatal menunjukkan bahwa ibu hamil dengan pendidikan SMA memiliki resiko depresi antenatal lebih rendah dibandingkan dengan ibu hamil dengan pendidikan SMA. Presentasi subjek penelitian ibu hamil yang mengalami depresi antenatal dengan pendidikan SMA sebesar 81,8, sedangkan pendidikan SMA sebesar 52,4. Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan antara pendidikan dan risiko depresi antenatal OR=0,42; CI=95; 0,10-1,74; p=0,236. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ibu hamil dengan pendidikan SMA memiliki risiko depresi antenatal 0,42 lebih rendah daripada pendidikan SMA. Hubungan pendidikan terhadap risiko depresi antenatal memiliki hubungan negatif dan sedang, namun secara statistik tidak signifikan Hal ini sejalan dengan penelitian Pearson et al. 2013 terkait faktor risiko depresi antenatal dan postnatal pada ibu hamil usia 18 tahun di Inggris. Subyek penelitian sebanyak 3335 ibu hamil. Separuh lebih yaitu sebesar 1691 ibu hamil dengan pendidikan rendah hanya wajib belajar sampai usia 16 tahun. Kesimpulan dari temuan ini bahwa pendidikan rendah meningkatkan 1,27 kali risiko terjadinya depresi antenatal OR=1,27; CI=95; 1,02-1,57; p=0,030. commit to user Temuan dari da Silva 2010 juga demikian, yaitu tentang depresi antenatal di pelayanan kesehatan di Brazil. Sebanyak 255 ibu hamil 21,1 mengalami depresi antenatal. Ibu hamil dengan pendidikan SMA mempunyai hubungan dengan risiko depresi antenatal dan secara statistik signifikan PR=1,71; CI=95; 1,22-2,40; p 0,001. Pendidikan erat kaitannya dengan daya tangkap serta daya tanggap seseorang terhadap suatu informasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan daya tangkap dan daya tanggap terhadap informasi yang diberikan Mandriwati, 2008. Menurut Notoatmodjo 2007 bahwa tingkat pendidikan seseorang akan membantu orang tersebut untuk lebih mudah menangkap dan memahami suatu informasi. Peneliti setuju dengan pendapat para ahli di atas yang menjelaskan kaitan pendidikan dengan risiko depresi antenatal. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi tingkat pemahamannya sehingga semakin tinggi pula pengetahuannya. Pengetahuan inilah yang dapat digunakan ibu hamil untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

5. Hubungan antara pendapatan dan risiko depresi antenatal