Karakteristik Sampel Pengujian Hipotesis

31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan hasil penelitian hubungan antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antenatal dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Penelitian dilakukan terhadap 75 subjek penelitian yaitu ibu hamil yang memeriksakan diri di RSI Sunan Kudus pada bulan Maret-Mei 2015.

1. Karakteristik Sampel

Karakteristik ibu hamil diidentifikasi berdasarkan umur, paritas, umur kehamilan, pendidikan, dan kejadian preeklampsia. Tabel distribusi frekuensi karakteristik responden dapat dijelaskan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik sampel hubungan antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antenatal Karakteristik N Mean Standar Deviation Min Max Umur a. 20 tahun b. 20-35 tahun c. 35 tahun Paritas a. G1P0A0 b. G2P0A1 c. G2P1A0 d. G3P1A1 e. G3P2A0 f. G4P3A0 Umur Kehamilan a. 20-27 minggu b. 28-37 minggu Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. PT 3 59 13 29 2 29 1 10 4 33 42 14 19 27 15 29,37 - 28,60 - 5,92 - 6,14 - 16 - 20 - 42 - 37 - perpustakaan.uns.ac.id commit to user Kejadian Preeklampsia a. Kehamilan normal b. Kehamilan dengan preeclampsia 50 25 - - - - Sumber : data primer diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas, mayoritas umur subjek penelitian pada kisaran 20-35 tahun 78,7, primigravida dan sekundigravida mempunyai jumlah yang sama 38,7, umur kehamilan pada kisaran 28-37 minggu 56, pendidikan SMA 36, dan mayoritas kehamilan normal 66,7.

2. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Univariat

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi hubungan antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antenatal Variabel n Persentase Kejadian Preeklampsia a. Kehamilan normal b. Kehamilan dengan preeklampsia Umur a. Usia non reproduksi b. Usia reproduksi Paritas a. Primigravida b. Multigravida Pendidikan a. SMA b. SMA Pendapatan a. UMR Kab. Kudus b. ≥UMR Kab. Kudus Dukungan Sosial a. Rendah b. Baik 50 25 16 59 29 46 33 42 44 31 20 55 66,7 33,3 21,3 78,7 38,7 61,3 44 56 58,7 41,3 26,7 73,3 Sumber : data primer diolah, 2015 perpustakaan.uns.ac.id commit to user Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui pada variabel kejadian preeklampsia, kehamilan normal 50 66,7 lebih tinggi dibandingkan kehamilan dengan preeklampsia yaitu 25 33,3, usia reproduksi lebih banyak yaitu sebesar 59 78,7 dibandingkan usia non reproduksi sebesar 16 21,3 pada variabel umur. Pada variabel paritas diketahui lebih banyak multigravida yaitu 46 61,3 dibandingkan primigravida sejumlah 29 38,7. Pada variabel pendidikan diketahui lebih banyak SMA yaitu 42 56 dibandingkan dengan SMA sebesar 33 44. Pada variabel pendapatan UMR Kab. Kudus yaitu 44 58,7 lebih banyak dibandi ngkan ≥UMR Kab. Kudus sebesar 31 41,3. Pada variabel dukungan sosial baik yaitu 55 73,3 lebih tinggi dibandingkan dukungan sosial rendah yaitu 20 26,7. Tabel 4.3 Distribusi frekuensi risiko depresi antenatal Variabel f Non Depresi Antenatal Depresi Antenatal 26 49 34,7 65,3 Jumlah 75 100 Sumber: data primer diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa subjek penelitian yang mengalami depresi antenatal lebih banyak yaitu sebesar 49 65,3 dibandingkan dengan subjek penelitian yang tidak mengalami depresi antenatal yaitu sebesar 26 34,7.

c. Analisis Bivariat

Analisis bivariat pada penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan umur, paritas, pendidikan, pendapatan, dukungan sosial, dan kejadian preeklampsia terhadap risiko depresi antenatal dengan menggunakan uji chi square dengan menggunakan software SPSS. Variabel yang memiliki nilai p0,05 adalah variabel yang berpengaruh secara signifikan dengan risiko depresi antenatal. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 1 Hubungan antara kejadian preeklampsia dan depresi antenatal Tabel 4.4 Hasil analisis hubungan kejadian preeklampsia dan depresi antenatal Kejadian Preeklampsia Depresi Antenatal Total OR P Non Depresi Antenatal Depresi Antenatal N N N Kehamilan normal Kehamilan dengan preeklampsia 17 9 34 36 33 16 66 64 50 25 100 100 0,91 0,864 Total 26 49 100 Sumber: data primer diolah, 2015 Pada Tabel 4.4 menyajikan analisis bivariat tentang hubungan antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antenatal dengan uji chi square . Dapat dilihat pada tabel bahwa ibu hamil yang mengalami depresi antenatal dengan kehamilan normal sebesar 66, sedangkan kehamilan dengan preeklampsia sebesar 64. Analisis bivariat pada tabel 4.4 menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 0,91 berarti ibu hamil dengan preeklampsia kemungkinan risiko depresi antenatal 0,91 kali lebih rendah daripada ibu hamil dengan kehamilan normal. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan kejadian preeklampsia terhadap risiko depresi antenatal, namun secara statistik tidak signifikan p=0,864. 2 Hubungan antara umur dan depresi antenatal Tabel 4.5 Hasil analisis hubungan antara umur dan risiko depresi antenatal Umur Depresi Antenatal Total OR P Non Depresi Antenatal Depresi Antenatal N N N Usia non Reproduksi Usia Reproduksi 5 21 31,3 35,6 11 38 68,7 64,4 16 59 100 100 0,82 0,746 Total 26 34,7 49 65,3 75 100 Sumber: data primer diolah, 2015 commit to user Pada Tabel 4.5 menyajikan analisis bivariat tentang hubungan antara umur dan risiko depresi antenatal dengan uji chi square . Dapat dilihat pada tabel bahwa ibu hamil yang mengalami depresi antenatal dengan usia non reproduksi sebesar 68,7, sedangkan usia reproduksi sebesar 64,4. Analisis bivariat pada tabel 4.5 menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 0,82 berarti ibu hamil dengan usia reproduksi kemungkinan risiko depresi antenatal 0,82 kali lebih rendah daripada ibu hamil dengan usia non reproduksi. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara umur dan risiko depresi antenatal, namun secara statistik tidak signifikan p=0,746. 3 Hubungan antara paritas terhadap depresi antenatal Tabel 4.6 Hasil analisis hubungan antara paritas dan depresi antenatal Paritas Depresi Antenatal Total OR P Non Depresi Antenatal Depresi Antenatal N N N Primigravida Multigravida 7 19 24,1 41,3 22 27 75,9 58,7 29 46 100 100 0,45 0,128 Total 26 34,7 49 65,3 75 100 Sumber: data primer diolah, 2015 Pada Tabel 4.6 menyajikan analisis bivariat tentang hubungan antara paritas dan risiko depresi antenatal dengan uji chi square . Dapat dilihat pada tabel bahwa ibu hamil yang mengalami depresi antenatal dengan primigravida sebesar 75,9, sedangkan multigravida sebesar 58,7. Analisis bivariat pada tabel 4.6 menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 0,45 berarti ibu hamil multigravida kemungkinan risiko depresi antenatal hampir setengah kali lebih rendah daripada ibu hamil primigravida. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara paritas dan risiko depresi antenatal, namun secara statistik tidak signifikan p=0,128. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 4 Hubungan antara pendidikan dan depresi antenatal Tabel 4.7 Hasil analisis hubungan antara pendidikan dan depresi antenatal Pendidikan Depresi Antenatal Total OR P Non Depresi Antenatal Depresi Antenatal N N N SMA SMA 6 20 18,2 47,6 27 22 81,8 52,4 33 42 100 100 0,24 0,008 Total 26 34,7 49 65,3 75 100 Sumber: data primer diolah, 2015 Pada Tabel 4.7 menyajikan analisis bivariat tentang hubungan antara pendidikan dan risiko depresi antenatal dengan uji chi square . Dapat dilihat pada tabel bahwa ibu hamil yang mengalami depresi antenatal dengan pendidikan SMA sebesar 81,8, sedangkan pendidikan SMA sebesar 52,4. Analisis bivariat pada tabel 4.7 menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 0,24 berarti ibu hamil dengan pendidikan SMA kemungkinan risiko depresi antenatal seperempat kali lebih rendah daripada ibu hamil dengan pendidikan SMA. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara pendidikan dan risiko depresi antenatal dan secara statistik signifikan p=0,008. 5 Hubungan antara pendapatan dan depresi antenatal Tabel 4.8 Hasil analisis hubungan antara pendapatan dan depresi antenatal Pendapatan Depresi Antenatal Total OR P Non Depresi Antenatal Depresi Antenatal N N N UMR Kab. Kudus ≥UMR Kab. Kudus 9 17 20,5 54,8 35 14 79,5 45,2 44 31 100 100 0,21 0,002 Total 26 34,7 49 65,3 75 100 Sumber: data primer diolah, 2015 Pada Tabel 4.8 menyajikan analisis bivariat tentang hubungan antara pendapatan dan risiko depresi antenatal dengan uji chi square . perpustakaan.uns.ac.id commit to user Dapat dilihat pada tabel bahwa ibu hamil yang mengalami depresi antenatal dengan pendapatan UMR Kab. Kudus sebesar 79,5, sedangkan pendapatan ≥UMR Kab. Kudus sebesar 45,2. Analisis bivariat pada tabel 4.8 menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 0,21 berarti ibu hamil dengan pendapatan ≥UMR Kab. Kudus kemungkinan risiko depresi antenatal seperlima kali lebih rendah daripada ibu hamil dengan pendapatan UMR Kab. Kudus. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara pendapatan dan risiko depresi antenatal dan secara statistik signifikan p=0,002. 6 Hubungan antara dukungan sosial dan depresi antenatal Tabel 4.9 Hasil analisis hubungan antara dukungan sosial dan depresi antenatal Dukungan Sosial Depresi Antenatal Total OR P Non Depresi Antenatal Depresi Antenatal N N N Rendah Baik 1 25 5 45,5 19 30 95 54,5 20 55 100 100 0,06 0,001 Total 26 34,7 49 65,3 75 100 Sumber: data primer diolah, 2015 Pada Tabel 4.9 menyajikan analisis bivariat tentang hubungan antara dukungan sosial dan risiko depresi antenatal dengan uji chi square . Dapat dilihat pada tabel bahwa ibu hamil yang mengalami depresi antenatal dengan dukungan sosial rendah sebesar 95, sedangkan dukungan sosial baik sebesar 54,5. Analisis bivariat pada tabel 4.9 menunjukkan nilai Odds Ratio sebesar 0,06 berarti ibu hamil dengan dukungan sosial baik kemungkinan risiko depresi antenatal 0,06 kali lebih rendah daripada ibu hamil dengan dukungan sosial rendah. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial dan risiko depresi antenatal dan secara statistik signifikan p=0,001. commit to user

d. Analisis Multivariat

Analisis multivariat merupakan kelanjutan dari analisis bivariat, dengan ketentuan bahwa variabel independen pada analisis bivariat menunjukkan nilai p 0,05 dengan tujuan untuk melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis bivariat menunjukkan seluruh variabel nilai yang signifikan p0,05 yaitu variabel pendidikan, pendapatan, dan dukungan sosial. Adapun hasil pengujian seluruh variabel tersebut dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda. Tabel 4.10 Hasil analisis regresi logistik ganda hubungan antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antenatal Variabel Independen exp b OR CI 95 p Batas bawah Batas atas Kejadian Preeklampsia 0,44 0,11 1,75 0,249 Umur usia reproduksi 1,55 0,29 8,10 0,599 Paritas multigravida 0,33 0,09 1,19 0,092 Pendidikan SMA 0,42 0,10 1,74 0,236 Pendapatan ≥UMR 0,26 0,08 0,88 0,031 Dukungan Sosial baik 0,06 0,00 0,63 0,019 N observasi 75 -2 Log likelihood 70,89 Nagelkerke R 2 40,3 Sumber: data primer diolah, 2015 Tabel 4.10 menunjukkan hasil analisis regresi logistik ganda hubungan antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antental. Terdapat hubungan antara kejadian preeklampsia, umur, paritas, pendidikan, pendapatan, dan dukungan sosial terhadap risiko depresi antental. Pada ibu hamil dengan preeklampsia memiliki risiko depresi antenatal 0,44 kali lebih rendah daripada ibu hamil dengan kehamilan normal. Hubungan kejadian preeklampsia terhadap risiko depresi antenatal memiliki hubungan negatif dan kuat, namun secara statistik tidak signifikan OR=0,44; CI=95; 0,11- 1,75; p=0,249. commit to user Ibu hamil dengan usia reproduksi memiliki resiko depresi antenatal 1,55 kali lebih rendah dibandingkan dengan usia non reproduksi. Hubungan umur terhadap risiko depresi antenatal memiliki pengaruh positif dan kuat, namun secara statistik tidak signifikan OR=1,55; CI=95; 0,29-8,10; p=0,599. Pada ibu multigravida memiliki risiko depresi antenatal sepertiga kali lebih rendah daripada primigravida. Hubungan paritas terhadap risiko depresi antenatal memiliki hubungan negatif, sedang, dan secara statistik mendekati signifikan OR=0,33; CI=95; 0,09-1,19; p=0,092. Pada ibu hamil dengan pendidikan SMA memiliki risiko depresi antenatal 0,42 kali lebih rendah daripada pendidikan SMA. Hubungan pendidikan terhadap risiko depresi antenatal memiliki hubungan negatif dan sedang, namun secara statistik tidak signifikan OR=0,42; CI=95; 1,10-1,74; p=0,236. Pada ibu hamil dengan pendapatan ≥UMR Kab. Kudus memiliki risiko depresi antenatal seperempat kali lebih rendah daripada ibu dengan pendapatan UMR Kab. Kudus. Hubungan pendapatan terhadap risiko depresi antenatal memiliki hubungan negatif, kuat, dan secara statistik signifikan OR=0,26; CI=95; 0,08-0,88; p=0,031. Pada ibu hamil dengan dukungan sosial baik memiliki risiko depresi antenatal 0,06 kali lebih rendah daripada ibu hamil dengan dukungan sosial rendah. Hubungan dukungan sosial terhadap risiko depresi antenatal memiliki hubungan negatif, sangat kuat, dan secara statistik signifikan OR=0,06; CI=95; 0,00-0,63; p=0,019. Nilai -2 Log likelihood merupakan parameter yang menunjukkan kesesuaian antara model analisis regresi logistik dan sampel yang dianalisis, makin kecil parameter tersebut makin sesuai antara model dan datanya. Pada penelitian ini nilai -2 Log likelihood sebesar 70,89. Angka ini cukup kecil sehingga antara model dan data sampel cukup sesuai. Nilai Negelkerke R 2 sebesar 40,3 berarti bahwa keenam variabel bebas umur, paritas, pendidikan, pendapatan, dukungan sosial, dan kejadian preeklampsia commit to user mampu menjelaskan variasi risiko depresi antenatal sebesar 40,3 dan sisanya yaitu sebesar 59,7 dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.

B. Pembahasan