Temuan dari da Silva 2010 juga demikian, yaitu tentang depresi antenatal di pelayanan kesehatan di Brazil. Sebanyak 255 ibu hamil 21,1 mengalami
depresi antenatal. Ibu hamil dengan pendidikan SMA mempunyai hubungan dengan risiko depresi antenatal dan secara statistik signifikan PR=1,71;
CI=95; 1,22-2,40; p 0,001. Pendidikan erat kaitannya dengan daya tangkap serta daya tanggap
seseorang terhadap suatu informasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan daya tangkap dan daya tanggap terhadap informasi yang diberikan
Mandriwati, 2008. Menurut Notoatmodjo 2007 bahwa tingkat pendidikan seseorang akan membantu orang tersebut untuk lebih mudah menangkap dan
memahami suatu informasi. Peneliti setuju dengan pendapat para ahli di atas yang menjelaskan kaitan
pendidikan dengan risiko depresi antenatal. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi tingkat pemahamannya sehingga semakin tinggi pula
pengetahuannya. Pengetahuan inilah yang dapat digunakan ibu hamil untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
5. Hubungan antara pendapatan dan risiko depresi antenatal
Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan antara pendapatan dan risiko depresi antenatal OR=0,26; CI=95; 0,08-0,88; p=0,031. dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ibu hamil dengan pendapatan ≥UMR Kab. Kudus memiliki risiko depresi antenatal seperempat kali lebih rendah daripada
ibu dengan pendapatan UMR Kab. Kudus. Hubungan antara pendapatan dan risiko depresi antenatal memiliki hubungan negatif, kuat, dan secara statistik
signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian Leigh dan Milgrom 2008 terkait faktor
risiko yang terkait dengan depresi antenatal. Sebanyak 367 ibu hamil dengan usia kehamilan dalam rentang 26-32 minggu. Hasil analisis dengan menggunakan
regresi linear berganda, pendapatan yang rendah sebagai faktor risiko terjadinya depresi antenatal dan secara statistik signifikan β=-0,05; p0,05. da Silva
commit to user
2010 dalam temuannya terkait depresi antenatal di Brazil pada 1264 ibu hamil. Sebanyak 461 ibu hamil 36,6 berada dalam status ekonomi yang rendah dan
118 ibu hamil 25,6 mengalami depresi antenatal. Hubungan antara status ekonomi yang rendah erat kaitannya dengan risiko depresi antenatal dan secara
statistik signifikan OR=1,97; CI-95; 1,21-3,19; p=0,001. Peneliti berpendapat bahwa pendapatan erat kaitannya dengan depresi
antenatal. Kebutuhan ibu hamil tentu meningkat terlebih untuk persiapan persalinan. Apabila pendapatan tetap tetapi kebutuhan meningkat tentunya
menimbulkan masalah dan beban bagi ibu hamil.
6. Hubungan antara dukungan sosial dan risiko depresi antenatal
Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial dan risiko depresi antenatal OR=0,06; CI=95; 0,00-0,63; p=0,019. dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ibu hamil dengan dukungan social baik memiliki risiko depresi antenatal 0,06 kali lebih rendah daripada ibu hamil
dengan dukungan sosial rendah. Hubungan antara dukungan sosial dan risiko depresi antenatal memiliki hubungan negatif, sangat kuat, dan secara statistik
signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Dibaba et al. 2013 tentang hubungan
antara kehamilan yang tidak diinginkan dan dukungan sosial terhadap depresi antenatal di Ethiopia dengan jumlah sampel 627 ibu hamil. Hasil yang diperoleh
adalah dukungan sosial mempunyai hubungan yang terkuat dalam temuan ini. Ibu hamil yang memiliki dukungan sosial tinggi 0,26 lebih rendah berisiko
terjadi depresi antenatal dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki dukungan sosial rendah. Sama halnya dengan ibu hamil yang memiliki dukungan sosial
sedang 0,27 lebih rendah berisiko terjadi depresi antenatal dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki dukungan sosial rendah. Fall
et al.
2013 juga berpendapat sama, kesimpulan temuannya berdasarkan analisis multivariat yang
dilakukan bahwa dukungan sosial erat kaitannya dengan depresi antenatal. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Hubungan ini secara statistik signifikan OR=7,66; CI=95; 6,30-9,31; p0,001.
Sarafino 2006 berpendapat bahwa akan ada banyak efek dari dukungan sosial karena dukungan sosial secara positif dapat memulihkan kondisi fisik dan
psikis seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kekuatan dukungan sosial yang berasal dari relasi terdekat keluarga merupakan salah satu
proses psikologis yang dapat menjaga kesehatan seseorang. Peneliti berpendapat bahwa dukungan sosial sangat penting diberikan bagi
ibu hamil untuk mencegah depresi antenatal dan mengatasi masalahnya. Pemberian dukungan ini dapat berupa informasi, pemberian fasilitas yang
dibutuhkan, dan ikut serta memeriksakan di fasilitas kesehatan.
C. Keterbatasan