51 Gambar 2. Bagan kerangka Berpikir
Kondisi awal 1. pada pembelajaran
membuat pola dasar rok, guru menggunakan media papan
tulis dan jobsheet
2. media yang digunakan kurang menarik perhatian
siswa 1. pemahaman siswa
pada kompetensi membuat rok kurang
2. pencapaian kompetensi yang
ditarget belum tercapai
Tindakan
Kondisi Akhir Guru menerapkan media
flipchart pada pembelajaran membuat pola dasar rok
Siklus I dan selanjutnya
Pencapaian kompetensi membuat
rok tercapai
Melalui penerapan media flipchart dapat
meningkatkan pencapaian
kompetensi membuat pola dasar rok
52
D. PERTANYAAN PENELITIAN
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan penerapan media flipchart pada kompetensi membuat
pola dasar rok pada mata pelajaran keterampilan tata busana di MAN Yogyakarta III?
2. Apakah media flipchart dapat meningkatkan kompetensi membuat pola dasar rok
pada mata pelajaran keterampilan tata busana MAN Yogyakarta III?
E. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan kompetensi menjahit rok pada mata pelajaran keterampilan tata busana di MAN Yogyakarta
III dengan menerapkan media flipchart pada kompetensi menyiapkan pola,
sehingga hasil pembelajaran tuntas sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
53
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action
Reserch. Penelitian ini merupakan pendekatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan pada umumnya dan mata pelajaran
keterampilan tata busana pada khususnya. Hal ini terjadi karena penelitian tindakan kelas dapat memecahkan permasalahan dalam kelas.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian Model Kemmis dan McTaggart. Model ini dikembangkan oleh Stephen
Kemmis dan Robbin McTaggart pada tahun 1988. Penelitian tindakan kelas model Kemmis Mc Taggart terdapat empat tahapan penelitian dalam setiap
langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, Pardjono dkk ,2007: 22. Dalam langkah pertama, kedua dan seterusnya system spiral yang
saling terkait dan tidak terpisah. Pada model Kemmis Mc Taggart, tahapan tindakan dan observasi menjadi satu tahapan karena kedua kegiatan ini
dilakukan secara simultan. Maksudnya kedua kegiatan ini harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan, begitu pula
observasi juga harus dilaksanakan. Secara diagram, gambaran siklus Kemmis McTaggart dapat dilihat sebagai berikut :
54 Gambar 3. Model penelitian tindakan kelas
Suharsimi Arikunto, 2010 : 93 Dari gambar di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan dilaksanakan, sehingga harus mampu melihat sejauh kedepan. Rencana tindakan
action plan adalah prosedur, strategi yang akan dilakukan oleh guru dalam rangka
melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa. Skenario pembelajaran diimplementasikan dari siklus ke siklus dan mungkin akan diubah setelah
peneliti melakukan refleksi. 2.
Tahap Tindakan Implementasi tindakan adalah pelaksanaan tindakan ke dalam konteks
proses belajar mengajar yang sebenarnya. Implementasi tindakan harus secara
55 kritis dilaporkan hasilnya. Implementasi tindakan bisa dilakukan oleh peneliti
ataupun kolaborator. Setiap kali tindakan minimal ada dua peneliti, yaitu yang melakukan pembelajaran dan kolaborator yang akan memantau terjadinya
perubahan suatu tindakan Pardjono dkk, 2007: 29. 3. Tahap Observasi atau Pengamatan
Menurut Sukardi 2012:213 pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untuk
tahap refleksi. Observasi pada penelitian tindakan mempunyai fungsi mendokumentasikan implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Dalam
perencanaan observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak
diharapkan. 4. Tahap Refleksi
Refleksi adalah upaya evaluasi diri secara kritis dilakukan oleh tim peneliti, kolaborator,
outsider dan orang-orang yang terlibat didalam penelitian Pardjono dkk, 2007:30. Refleksi dilakukan pada akhir sebuah siklus, berdasarkan refleksi
ini dilakukan revisi pada rencana tindakan action plan dan dibuat kembali
rencana tindakan yang baru replanning, untuk diimplementasikan pada siklus
berikutnya. Dari penjelasan di atas, penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian
yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, yang dilakukan