29 Ardiyani 2016 bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas
jasmani dengan kesegaran jasmani siswa. Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik
mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang, jika seseorang aktivitas fisiknya tinggi maka dapat dikatakan kebugaran jasmaninya juga tinggi.
E. Penelitian yang Relevan
Untuk membantu dalam mempersiapkan penelitian ini, dicari bahan-bahan penelitian yang ada dan relevan dengan penelitian ini, karena sangat berguna untuk
mendukung kajian teoritis yang dikemukakan, sehingga dapat digunakan sebagai landasan pada penyusunan kerangka berpikir. Hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian ini adalah: 1.
Desi Ardiyani 2016 dengan judul Hubungan Antara Aktivitas Jasmani dengan Kebugaran Jasmani Siswa Putri Kelas VIII Smp N 3 Depok Sleman. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas jasmani dengan kesegaran jasmani siswa putri kelas VIII SMP N 3 Depok Yogyakarta
tahun ajaran 20152016. Populasi penelitian ini adalah siswa putri kelas VIII
SMP N 3 Depok Yogyakarta tahun ajaran 20152016 sejumlah 68 orang. Teknik pengambilan sampel dengan
accidental
sampling. Total sampel sebanyak 63 siswa putri. Instrumen yang digunakan adalah
Physical Activity Questionnaire for Adolescents
PAQ-A validitas= 0,464, reliabilitas= 0,632, dan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI umur 13-15 tahun untuk putri validitas=
0.923, reliabilitas= 0.804. Analisis data menggunakan korelasi
Pearson Product Moment
Karl Pearson. Hasil analisis korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas jasmani dengan kesegaran
jasmani siswa putri, dengan hasil analisis korelasi rx.y = 0.359 r tabel = 0.2480.
30 2.
Hsieh, Chen, Huang, Chen, Li, Chang 2014 dengan judul
Physical Activity, Body Mass Index, and Cardiorespiratory Fitness among School Children in
Taiwan: A Cross-Sectional Study.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, dan Tingkat Kebugaran
Kardiorespirasi pada anak-anak Taiwan. Terdiri dari 2.419 anak-anak sekolah 1.230 laki-laki dan 1.189 perempuan berusia 12 tahun. Kebugaran
kardiorespirasi dinilai dengan tes lari 800 meter, begitu juga aktivitas fisik dinilai dengan menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian tersebut adalah
Indeks massa tubuh dan aktivitas fisik secara signifikan berkorelasi dengan tingkat kebugaran kardiorespirasi.
3. Yi-Ching Huang and Robert M. Malina 2001 dengan judul
Physical Activity and Health-Related Physical Fitness in Taiwanese Adolescents
. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan
kebugaran fisik remaja Taiwan umur 12-14 tahun. Subjek penelitian dipilih secara acak dari kelas 7, 8, dan 9 di dua SMP di Taiwan. Aktivitas fisik diukur
menggunakan catatan aktivitas yang dilakukan 24 jam selama 3 hari, kebugaran fisik diukur dengan tes lari sejauh 1 mil. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas
fisik menunjukkan hubungan yang signifikan dan berkorelasi positif dengan kebugaran fisik.
4. Sutri 2014 dengan judul Hubungan Aktivitas Jasmani dengan Kesegaran
Jasmani Pada Remaja Puasa. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kesegaran Jasmani Pada Remaja Puasa. Aktivitas fisik
dinilai dengan menggunakan PAQ-A responden mengisi kuesioner berdasarkan aktivitas fisik yang dilakukan selama 7 hari terakhir ini sedangkan kesegaran
jasmani diukur menggunakan TKJI. Dengan responden yang akan diteliti adalah
31 70 remaja yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan hasil
korelasi adalah p= 0,179 hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kesegaran jasmani pada remaja
puasa. 5.
Sidratulmuntaha, Djunaidi Yustini 2013 dengan judul Analisis Status Gizi dan Aktivitas Fisik Dengan Ketahanan Fisik Siswa Di Sekolah Polisi Negera
SPN Batua Makassar Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis status gizi dan aktivitas fisik dengan ketahanan fisik siswa di
Sekolah Polisi Negara SPN Batua Makassar, Sulawesi Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling berjumlah 193 orang dari 386 orang
jumlah populasi. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistic Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara aktivitas
fisik menurut nilai METs dengan ketahanan fisik p = 0,818; r = -0,017.
F. Kerangka Berpikir