Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

31 70 remaja yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan hasil korelasi adalah p= 0,179 hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kesegaran jasmani pada remaja puasa. 5. Sidratulmuntaha, Djunaidi Yustini 2013 dengan judul Analisis Status Gizi dan Aktivitas Fisik Dengan Ketahanan Fisik Siswa Di Sekolah Polisi Negera SPN Batua Makassar Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis status gizi dan aktivitas fisik dengan ketahanan fisik siswa di Sekolah Polisi Negara SPN Batua Makassar, Sulawesi Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling berjumlah 193 orang dari 386 orang jumlah populasi. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistic Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik menurut nilai METs dengan ketahanan fisik p = 0,818; r = -0,017.

F. Kerangka Berpikir

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang disebabkan oleh kontraksi otot dan sistim penunjangnya yang memerlukan pengeluaran energi di atas tingkat sistem istirahat. Aktivitas fisik tersebut mengandung segala bentuk pergerakan yang dilakukan ketika bekerja, latihan, aktivitas di rumah menyapu, mencuci, transportasi berjalan kaki, sepeda, motor dan rekreasi olahraga, dansa. Manfaat yang akan didapatkan ketika seseorang melakukan aktivitas fisik secara baik adalah tingkat kebugaran jasmani menjadi baik. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas harian secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan sehingga masih ada cukup tenaga untuk menikmati waktu luang. Tingkat kebugaran jasmani sangat menentukan kesiapan tubuh seseorang dalam menghadapi aktivitas fisiknya. Kebugaran jasmani sangatlah penting bagi seorang pelajar, karena dengan bugarnya 32 tubuh, mereka dapat melakukan berbagai aktivitas yang diinginkan. Siswa juga akan lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan oleh guru bila kondisi kebugaran mereka baik. Peneliti menganggap perlu untuk membahas masalah tingkat aktivitas fisik dan kebugaran jasmani siswa kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Wates. Apalagi data tentang aktivitas fisik dan kebugaran siswa SMK Muhammadiyah 1 Wates kelas X belum ada. Selain itu peneliti juga ingin membuktikan teori bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani seseorang, seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Hsieh, Chen, Huang, Chen, Li, Chang 2014 mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara BMI dan aktivitas fisik dengan tingkat daya tahan kardiorespirasi. Hal tersebut diperkuat dari penelitian Desi Ardiyani yang menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas jasmani dengan kesegaran jasmani siswa putri, dengan hasil analisis korelasi rx.y = 0.359 r tabel = 0.2480. Namun hasil penelitian dari Sutri 2014 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kesegaran jasmani pada remaja puasa. Oleh karena itu peneliti semakin tertarik untuk meneliti hal tesebut. Dalam mengukur tingkat aktivitas fisik dan kebugaran dibutuhkan instrumen yang tepat agar tujuan pengukuran dapat tercapai. Tingkat aktivitas fisik diukur dengan menggunakan PAQ-A responden mengisi kuesioner berdasarkan aktivitas fisik yang dilakukan selama 7 hari terakhir sedangkan kebugaran jasmani diukur menggunakan TKJI yang terdiri dari 5 item tes. Untuk mempermudah dalam pemahaman, kerangka berpikir dapat dilihat pada diagram sebagai berikut: 33 Gambar 1. Kerangka Berpikir

G. Hipotesis