Klausa Kalimat Satuan Sintaksis Bahasa Indonesia

frasa aposisi unsur atributifnya terlengkapi : Ananda, pembalap nasional Frasa Berdasarkan Kategori Frasa nominal Frasa endosentris yang induknya berupa kata benda. Contoh : lantai tanah, kamar mandi Frasa ajektival Frasa endosentris yang frasa induknya berupa kata sifat. Contoh : sangat rajin, terlalu kuat Frasa verbal Frasa endosentris yang frasa induknya berupa verba. Contoh : telah datang, belum makan Frasa adverbial Frasa endosentris yang frasa induknya berupa keterangan. Contoh : dengan gelisah, lebih kurang Frasa preposisional Frasa endosentris yang frasa induknya berupa kata depan. Contoh : ke sungai, di meja

3. Klausa

Klausa adalah kelompok kata yang sudah memiliki unsur subjek dan predikat serta telah memasuki sebagai kalimat, yaitu kalimat sederhana Suhardi,2013:85. Klausa adalah satuan gramatikal yang disusun oleh kata atau frasa dan mempunyai satu predikat Achmad dan Abdullah,2013:80. Klausa adalah satuan sintaksis dan menjadi unsur pembentuk kalimat. Sebuah klausa akan menjadi kalimat apabila diberikan intonasi final atau tanda titik. Contoh : 1 aku kaget mendengar anjing menggonggong 2 dia cantik sekali

4. Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa. Menurut Bloomfield Suhardi,2013:90 kalimat adalah bentuk bahasa yang bebas, yang karena konstruksi gramatikal tidak termasuk dalam suatu bentuk bahasa yang lebih besar. Berdasarkan fungsinya, kalimat terdiri atas beberapa unsur yaitu : subjek, predikat, objek, pelengkap dam keterangan. Kalimat yang terdiri atas satu klausa, memiliki unsur-unsur yang lengkap dan tidak mengandung unsur pengingkaran atau pertanyan disebut kalimat dasar. Kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa jenis Aina Prihatini,2015:65 berikut ini. a. Jenis kalimat berdasarkan peran subjek dan predikat 1 Kalimat aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya berperan sebagai pelaku atau yang melakukan tindakan. Kalimat aktif mengandung verba aktif yang ditandai dengan awalan meN;memper imbuhan gabung meN-i;meN- kan,memper-i dan memper-kan. Kalimat aktif memiliki predikat verba berimbuhan ber-. Contoh : - Nenek memasak opor ayam. - Pandu berdagang buah. 2 Kalimat pasif Kalimat pasif adalah suatu kalimat yang subjeknya berperan sebagai penderita dari suatu tindakan. Kalimat pasif mengandung verba pasif berupa imbuhan di;diper;di-i;di-kan; dan di-perkan. Unsur subjek dalam kalimat pasif dapat berubah menjadi unsur objek dalam kalimat aktif. Contoh : Aktif Pasif Ibu memasak sayur. Sayur dimasak ibu Pak cecep mengundang Rita. Rita diundangi oleh Pak Cecep. Basarnas mengevakuasi korban banjir. Korban banjir dievakuasi oelh basarnas, b. Jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa 1 Kalimat tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa. Kalimat tunggal biasanya mengandung unsur wajib seperti subjek,predikat objek, dan pelengkap. Namun, kalimat tunggal juga bisa mengandung unsur tak wajib yang bersifat mana suka. Contoh kalimat tunggal adalah sebagai berikut. - Dia makan - Roti keju dibuat oleh ibu kemarin malam. 2 Kalimat majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu. Berdasarkan hubungan semantik antar klausa, kalimat mejemuk dibedakan menjadi dua yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. a Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari atas dua klausa atau lebih yang hubungan antar kalusanya bersifat koordinatif. Contoh kalimat majemuk setara adalah sebagai berikut. Contoh : Majemuk setara hubungan penjumlahan Dia tersenyum dan melambaikan tangan dari kejauhan. Aku datang ke taman, kemudian duduk dibangku hijau. Majemuk setara hubungan perlawanan Dokter sudah berusaha mengobati penyakitnya, tetapi anak itu belum sembuh. Cerita rakyat bukan hanya bualan, melainkan juga mengandung nilai moral. Majemuk setara hubungan pemilihan Husni bimbang harus berjalan atau naik sepeda motor. b Kalimat majemuk bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih yang hubungan antarklausanya bersifat subordinatif. Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat adalah klausa dalam kalimat majemuk bertingkat yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat, serta memiliki potensi untuk menjadi kalimat sendiri. Sedangkan anak kalimat adalah klausa dalam kalimat majemuk bertingkat yang tidak dapat berdiri sendiri menjadi kalimat lengkap dan selalu melekat pada induk kalimat. Contoh kalimat mejemuk bertingkat adalah sebagai berikut. Gunung Kelud meletus saat semua warha Blitar tidur lelap. induk kalimat anak kalimat Sejak bukit itu longsor, warga Banjarnegara mengungsi. anak kalimat induk kalimat

F. Satuan Sintaksis Bahasa Prancis