Instrumen Penelitian Metode dan Teknik Analisis Data

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiono,2009:306. Peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama. Instrumen lain dalam penelitian ini adalah buku catatan dan tabel data.

D. Metode dan Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan yaitu metode padan intralingual dan metode padan ekstralingual. Metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur- unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda Mahsun,2005:118. Metode padan intralingual dipergunakan untuk menganalisis pergeseran bentuk yang terjadi pada teks terjemahan. Sedangkan metode ekstralingual digunakan untuk menganalisis pergesaran makna. Metode padan ekstralingual adalah metode yang digunakan untuk menganalis unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa Mahsun,2005:120. Metode padan intralingual diikuti dengan teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar metode padan interlingual adalah teknik banding yang bersifat lingual. Sedangkan teknik lanjutan metode ini adalah teknik hubung banding menyamakan dan teknik hubung banding membedakan. Pada langkah awal analisis pergeseran bentuk, peneliti menggunakan metode padan intralingual dengan menggunakan teknik banding yang bersifat lingual. Contoh penggunan metode padan intalingual adalah sebagai berikut. 29 Le touriste : “Qu’est-ce qui se passe, ma chérie?” BSu Wisatawan : “Ada apa,sayang?” BSa Pertama-tama, dengan menggunakan teknik banding yang bersifat lingual, peneliti menentukan unsur pembentuk kalimat pada bahasa sumber dan bahasa sasaran. Unsur pembentuk kalimat pada bahasa sumber dan bahasa sasaran adalah sebagai berikut. BSu BSa Qu’est-ce qui se passe, ma chérie? que + est-ce qui + verba + nomina kata interogatif + predikat + sapaan Ada apa, sayang? verba + kata interogatif + nomina predikat + kata interogatif + sapaan Selanjutnya data dianalisis menggunakan teknik lanjutan hubung banding menyamakan dan hubung banding membedakan. Dengan teknik hubung banding menyamakan ditemukan bahwa data di atas sama-sama merupakan kalimat tanya. Selanjutnya, dengan teknik hubung banding membedakan ditemukan perbedaan dalam segi bentuk. Pada BSu kalimat tersebut tersusun atas kata tanya + verba + sapaan, sedangkan pada BSa kalimat tersusun atas verba + kata tanya + sapaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada contoh data di atas terjadi pergeseran struktur dalam sistem penulisan kalimat tanya. Setelah dianalisis dengan menggunakan metode padan intralingual dan ditemukan pergeseran bentuk, langkah selanjutnya adalah menganalisis pergeseran makna dengan menggunakan metode padan ekstralingual. Contoh penggunaan metode padan ektralingual adalah sebagai berikut. 30 La tante : “Dan, viens manger tes boulettes.” BSu Tante : “Dan, habiskan baksomu.” BSa Pertama peneliti mencari padanan makna pada contoh data 30. Pada data 30, ‘tes boulettes’ berpadanan dengan ‘baksomu’. Dengan menggunakan teknik hubung banding menyamakan, kedua istilah tersebut sama-sama merujuk pada makanan. Les boulettes adalah makanan dari daging giling yang dibentuk bulat yang kemudian dimasak bersama dengan saos tomat. Sedangkan bakso adalah makanan yang terbuat dari daging giling yang direbus kemudian disajikan bersama dengan kuah kaldu daging, mie, tahu, irisan seledri dan pangsit. Selanjutnya data dianalisis menggunakan hubung banding membedakan. Pada data 34 ditemukan perbedaan yang dikarenakan perbedaan budaya antar kedua bahasa. Masyarakat Indonesia menyebut daging giling yang dibentuk bulat dengan istilah ‘bakso’. Bakso adalah makanan khas Indonesia yang dapat ditemui di mana saja. Sedangkan masyarakat Prancis menyebut daging giling yang dibentuk bulat dengan istilah ‘les boulettes’.

E. Uji Keabsahan Data